by Ust Rafidi Hashim on Monday, 03 January 2011 at 02:31
Muqadimah
Allah SWT telah mengharamkan riba. Keharamannya adalah kekal dan tidak boleh diubah sampai Hari Kiamat. Bahkan hukum ini telah ditegaskan dalam syariat Nabi Musa as, Isa as, sampai pada masa Nabi Muhammad saw. Al Quran telah mengkhabarkan kepada kita akan tentang tingkah laku kaum Yahudi yang dihukum Allah SWT akibat tindakan kejam dan tidak bermoral mereka, termasuk di dalamnya perbuatan memakan harta riba.
Firman Allah SWT:
“….disebabkan oleh kezhaliman orang-orang Yahudi, maka Kami telah haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) telah dihalalkan bagi mereka; dan (juga) kerana mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah; serta disebabkan mereka memakan riba. Padahal sesungguhnya mereka telah dilarang memakannya, dan mereka memakan harta dengan jalan yang bathil . Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih” (QS An Nisaa’ : 160-161).
Dalam sejarahnya, orang Yahudi adalah kaum yang sejak dahulu berusaha dengan segala cara menghalangi manusia untuk tidak melaksanakan syariat Allah SWT. Mereka membunuh para nabi, berusaha mengubah bentuk dan isi Taurat dan Injil, serta menghalalkan apa saja yang telah diharamkan Allah SWT, misalnya menghalalkan hubungan seksual antara anak dengan ayah, membolehkan sihir, menghalalkan riba sehingga terkenallah dari dahulu sampai sekarang bahawa antara Yahudi dengan perbuatan riba adalah susah untuk dipisahkan.
Dalam Protocol Zionis, disebutkan bahwa kebangkrupan berbagai negara di bidang ekonomi adalah hasil ciptaan gemilang mereka, misalnya dengan kredit (hutang) yang menjerat leher negara bukan Yahudi yang makin lama makin tenat. Mereka katakan bahawa bantuan luar negara yang telah dilakukan , pada hal boleh dikatakan laksana lintah darat menghisap habis segenap potensi ekonomi negara tersebut.
Memang suatu kenyataan pada masa sekarang, orang-orang Yahudi telah berhasil menguasai sistem kewangan antarabangsa, khususnya dalam bidang perbankan, samada melalui kredit pinjaman luar melalui IMF, Bank Dunia dan lain – lain megabank melalui hutang Negara (national debts) , penciptaan wang melalui Bank Pusat (Fed) dan undang – undang legal tender. Bank bank Pusat yang lain mencetak wang dengan kaedah yang sama lalu diikat bank bank swasta kecil yang lain dimana, semuanya berada dibawah satu sistem yang sama yakni beroperasi atas riba, mencari keuntungan melalui perniagaan memberi hutang dengan wang palsu ciptaan mereka yang sebenarnya tidak wujud.
Bolehkah Kita Menghalalkan Riba ?
Memakan harta riba adalah dosa besar. Bahkan dalam sebuah hadis disebutkan bahwa memakan harta riba termasuk dosa yang paling besar setelah dosa syirik, sihir, membunuh, dan memakan harta anak yatim. Malah dalam sebuah Hadis yang lain disebutkan bahwa perbuatan riba itu derajatnya 36 kali lebih besar dosanya dibandingkan dengan dosa berzina.
Rasul SAW bersabda :
“Satu dirham yang diperolehi oleh seseorang dari (perbuatan) riba lebih besar dosanya 36 kali daripada perbuatan zina di dalam Islam (setelah masuk Islam)” (HR Al Baihaqy, dari Anas bin Malik).
Oleh kerana itu, tidak ada satupun perbuatan yang lebih dilaknat Allah SWT selain riba. Sehingga Allah SWT memberikan peringatan yang keras bahwa orang-orang yang memakan riba akan diperangi (QS Al Baqarah : 279).
Jika pada awalnya riba yang diharamkan hanya yang berlipat ganda, akan tetapi sebelum Rasulullah saw wafat, telah diturunkan yaitu ayat-ayat riba (QS Al Baqarah dari ayat 278-281) yang menurut asbabun nuzul-nya merupakan ayat-ayat terakhir dari Al Quran. Dalam rangkaian ayat-ayat tersebut ditegaskan bahawa riba, baik kecil maupun besar, berlipat ganda atau tidak, maka ia tetap diharamkan sampai Hari Kiamat. Lebih dari itu, melalui ayat 275 dari rangkaian ayat-ayat tersebut, Allah SWT telah mengharamkan segala jenis riba.
“Mereka berkata (berpendapat bahwa) sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba; padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan telah mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepada mereka larangan tersebut dari Rabbnya lalu berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya (dipungut) pada waktu dulu (sebelum datangnya larang ini) dan urusannya (terserah) Allah. Sedangkan bagi orang-orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang-orang tersebut adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya” (QS Al Baqarah : 275).
Dalam hal ini, Ibnu Abbas berkata:
“Siapa saja yang masih tetap mengambil riba dan tidak mahu meninggalkannya, maka telah menjadi kewajiban bagi seorang Imam (Pemerintah) untuk menasihati orang-orang tersebut. Tetapi kalau mereka masih tetap membantah, maka seorang Imam dibolehkan memenggal lehernya”.
Sabda Rasulullah saw:
“Riba itu mempunyai 73 macam. Sedangkan (dosa) yang paling ringan (dari macam-macam riba tersebut) adalah seperti seseorang yang menikahi (menzinai) ibu kandungnya sendiri…” (HR Ibnu Majah, hadits No.2275; dan Al Hakim, Jilid II halaman 37; dari Ibnu Mas’ud, dengan sanad yang shahih).
Juga sabda Rasulullah saw:
“Sungguh akan datang pada manusia suatu masa (ketika) tiada seorangpun di antara mereka yang tidak akan memakan (harta) riba. Siapa saja yang (berusaha) tidak memakannya, maka ia tetap akan terkena debu (riba)nya” (HR Ibnu Majah, hadits No.2278 dan Sunan Abu Dawud, hadits No.3331; dari Abu Hurairah).
Semua dalil di atas menunjukkan bahwa segala bentuk dan jenis riba adalah haram tanpa melihat lagi apakah riba tersebut telah ada pada masa jahiliyah atau riba yang muncul pada zaman sekarang. Pengertian ini ditegaskan pada ayat 275 surat Al Baqarah tersebut isinya bersifat umum, yakni hukumnya mencakup semua bentuk dan jenis riba; baik yang nyata maupun tersembunyi, sedikit atau berlipat ganda.
Lafazh yang bersifat umum menurut kaidah Ushul Fiqih tidaklah boleh dibatasi dan disempitkan pengertiannya. Kaidah Ushul itu berbunyi:
“Lafazh umum akan tetap bersifat umum selama tidak terdapat dalil (syar’iy) yang mentakhsishkannya (yang mengecualikannya)”.
Telah jelas bagi kita bahawa semua bentuk dan jenis riba adalah haram dan tetap haram sampai Hari Kiamat. Oleh kerana itu, atas dasar apa para intelektual dan ulama modern hari ini berani menghalalkan riba atas alasan jual beli? Mereka telah berani membeda-bedakan halal-haramnya berdasarkan maslahat umum yang berdasarkan sistem kapitalis.
“Bila muncul perzinaan dan berbagai jenis dan bentuk riba di suatu kampung, maka benar-benar orang sudah mengabaikan (tak peduli) sama sekali terhadap siksa dari Allah yang akan menimpa mereka (pada suatu saat nanti)” (HR Thabrani, Al Hakim, dan Ibnu Abbas; Lihat Yusuf An Nabahani, Fath Al Kabir, Jilid I, halaman 132).
Pendapat dan fatwa yang muncul dari kalangan intelektual dan ulama modernis sesungguhnya tidak pada tempatnya dan tidak pula memenuhi syarat bagi orang yang berijtihad serta tidak layak disebut sebagai ulama mujtahid. Oleh kerana itu mereka tidak berhak mengeluarkan fatwa, apalagi untuk mengubah hukum Allah SWT dan Rasul-Nya !
Umat Islam diperintahkan untuk menolak setiap fatwa yang tidak berlandaskan kepada syariat Islam. Kita wajib menolaknya, bahkan wajib dicegah setiap hukum yang berlandaskan kepada akal dan hawa nafsu. Sebab, manusia tidak berhak menentukan satu hukum pun. Ia harus tunduk kepada hukum Allah SWT dan RasulNya semata.
Bisnes memberi hutang dengan mencari keuntungan adalah jelas riba yang diharamkan Allah swt. Semua orang tahu bahawa Bank tidak menjual kereta, rumah atau sebagainya . Mereka hanya memberi hutang dengan pertambahan balik dengan keuntungan dari hutang yang asal.
Isu back door riba
Ini adalah isu riba al fadl (tambahan) pada hutang yang berselindung disebalik jualbeli. Harus kita fahami bahawa jualbeli (al Ba’y) adalah halal. Riba adalah haram, tetapi ada intelektual Islam hari ini menfatwakan dengan cara yang cukup kreatif , memberi hutang secara riba supaya nampak halal dengan cara berselindung disebalik jualbeli.
Ini tidak sepatutnya berlaku, sebab setiap qardh (hutang) yang mensyaratkan tambahan adalah riba, . Kaedah fikih menyebutkan : Kullu qardhin syaratha fiihi an yazidahu fahuwa haram bighairi khilaf. (Setiap hutang yang mensyaratkan tambahan hukumnya haram tanpa ada perbedaan pendapat). (M. Sa’id Burnu, Mausu’ah al-Qawa’id al-Fiqhiyah, 8/484).
Larangan keatas dua jual beli dalam satu jualbeli
Ibnu Masud RA berkata,Nabi SAW melarang dua kesepakatan dalam satu kesepakatan (shafqatain fi shafqatin) (HR Ahmad, Al-Musnad, I/398). Menurut Imam Taqiyuddin an-Nabhani hadits ini melarang adanya dua akad dalam satu akad, misalnya menggabungkan dua akad jual beli menjadi satu akad, atau akad jual beli digabung dengan akad ijarah. (al-Syakhshiyah al-Islamiyah, II/308).
Larangan menggabungkan akad secara mutlak, tanpa melihat akad-akad yang digabungkan bertentangan atau tidak. Kaidah ushul fikihnya : Al-Muthlaq yajri ala ithlaqihi maa lam yarid dalil yadullu ala at-taqyid (dalil mutlak tetap dalam kemutlakannya, selama tidak ada dalil yang membatasinya) (Wahbah Zuhaili, Ushul al-Fiqh al-Islami, I/208).
Imam Malik meriwayatkan didalam Al Muwatta bahawa beliau mendengar Rasullulah saw melarang dua jualbeli dalam satu jualbeli …. Imam Az Zurqani dalam Sharah Al Muwatta menyebut bahawa hadis ini juga diriwayat oleh Imam Ar Tarmizi dan An Nasai . (Hadis Hassan sahih).
Cth: Imam Malik mengatakan dalam Al Muwatta’ bahawa beliau mendengar seorang lelaki berkata kepada seorang lain “ Belilah untuk aku unta ini secara tunai, supaya aku dapat membeli unta tersebut dari engkau dengan tangguh “. Maka ditanya Abdullah Ibn Umar akan aqad ini, beliau tidak menyukainya dan melarangnya.
Al Qasim ibn Muhammad seorang ulamak tabiin di Madinah , ditanya bagaimana dengan seorang yang menjual dengan tunai 10 dinar atau dengan hutang 15 dinar. Beliau tidak menyukainya dan melarangnya.
Perbankan Islam telah merubah jual beli asal pada bai’ ajil ( jualbeli dengan tangguh) , al ijarah (sewa) dan bai’ murabahah (jualbeli dengan menyatakan keuntungan).
Jual beli adalah halal. Memberi hutang dengan adanya penambahan adalah riba.
Berselindung disebalik bai’ al ajil (jual beli tangguh/pembayaran kemudian.)
Jual beli dengan aqad tangguh adalah halal.
CtH : Aku jual himar ini dengan harga 20 dinar dengan tempoh sebulan. Pembeli berkata “ Aku terima “.
Imam Ibnu Rusyd dalam Bidayatul Mujtahid menyebut akan jualbeli yang menjurus kepada riba. Apabila berlaku satu aqad jualbeli disyaratkan berkait dengan aqad kedua. Ini berlaku apabila jual beli tunai dikait dengan jualbeli tangguh.
Ibnu Rusyd menyebut akan contoh hutang yang berselindung atas jual beli tangguh dan tunai sekaligus. Dua dalam satu.
Matlamatnya : Hutang
“ Hutangkan aku sepuluh dinar hingga sebulan, maka aku akan kembalikan dengan dua puluh dinar “. Jelas ini riba.
Orang yang memberi hutang pulak berkata “ Ini tidak boleh tetapi, aku jual himar kepadamu dengan harga dua puluh dinar dalam tempoh sebulan, kemudian himar ini aku beli dari kamu dengan dengan sepuluh dinar tunai “.
Kesimpulannya : Yang berhutang akan dapat 10 dinar tunai dan dia mesti membayar dengan 20 dinar sebulan kemudian. Himar hanya jadi alat dalam transaksi ini.
Imam Malik dan ulamak Madinah mengatakan ini adalah jualbeli yang menjurus kepada riba.
Inilah yang dilakukan perbankan Islam untuk menghalalkan pinjaman peribadi ( personal loan).
Mereka juga menggunakan al ijarah (sewa) untuk menghalalkan hutang dengan tambahan seperti kes aqad qard (hutang) wa (dan) ijarah (sewa). Dengan berhutang satu aqad dan ijarah yakni menyewa dengan bayaran yang lebih.
Cth : Yang berlaku kepada jemaah haji Indonesia. Mereka berhutang dengan bank untuk pergi haji tetapi bank menyewa seat (tempat) dengan upah yang berlebihan daripada hutang asal.
Qard atau hutang tanpa tambahan adalah halal. Al ijarah atau sewaan adalah halal. Tetapi mengabungkan dua aqad ini untuk mendapat tambahan atas hutang pada jemaah haji melalui sewaan seat adalah haram.
Begitu juga perbankan Islam menggunakan akad Murabahah lil Aamir bi asy-Syira` (Deferred Payment Sale). Akad ini tidak sama lansung dengan akad Murabahah yang asli, iaitu jual beli pada harga modal (pokok) dengan tambahan keuntungan yang diketahui dan disepakati oleh penjual dan pembeli.
Adapun Murabahah lil Aamir bi asy-Syira`, lebih kompleks dan melibatkan tiga pihak, iaitu pembeli, bank dan penjual. Prosesnya : pembeli (nasabah) memohon bank membeli barang, lalu bank membeli barang dari penjual dengan tunai, lalu bank menjual pulak barang itu kepada pembeli dengan harga lebih tinggi dengan hutang.
Inilah yang berlaku pada ' pembiayaan ' perbankan Islam untuk hutang dengan aset. Rumah harga asal RM 100 000 dijual dengan RM 400 000.
Ada dua aqad jualbeli dalam satu disitu. Ini adalah jualbeli yang menjurus kepada riba.
Perbankan Islam seperti disebut oleh intelektual agama tersebut adalah Korporat yang mencari keuntungan untuk depositor dan shareholder. Mereka mencari keuntungan dengan memberi hutang dengan tambahan (riba) dan dalam proses tersebut mereka telah menukar aqad jualbeli yang halal kepada jualbeli yang menjurus kepada riba.Dengan kata lain inilah back door riba.
Wallahu ‘alam
Ya Allah, kami sudah menyampaikannya. Saksikanlah !
From the Humble Servant of The Lord .. Mohamad Azhaari Shah Sulaiman
Where hath the activists gone? Blown by the vuvuzela's earshot? Where hath the fighters gone? Failed to recover from the World Cup fever? Now the critisms are heard no more ! The protestors are seen no more ! Where's the Gaza supporting profile pictures, Gone with the wind?
Wednesday, March 2, 2011
Back Door Riba
Posted by Mohamad Azhaari Shah Sulaiman at Wednesday, March 02, 2011 0 comments
ZAMAN BATU: SATU PEMBOHONGAN SEJARAH
ZAMAN BATU:
SATU PEMBOHONGAN SEJARAH
|
PRAKATA Atau pernahkah anda mendengar manusia yang digelar sebagai 'orang gua primitif' memiliki kemahiran artistik dan pemahaman sebagaimana yang dipunyai oleh artis moden? Adakah anda tahu bahawa Neanderthal yang hidup sejak 80,000 tahun dulu dan digambarkan oleh para evolusionis sebagai 'manusia beruk', juga mampu membuat alatan muzik, memperoleh keselesaan dari pakaian dan aksesori, dan berjalan di atas pasir panas beralaskan sandal? Dalam segala kemungkinan anda mungkin tidak pernah mendengar fakta-fakta berkenaan. Sebaliknya, anda telah diberi tafsiran salah bahawa manusia tersebut adalah separuh manusia dan separuh beruk, tidak mempu berdiri lurus, kurang kemahiran untuk berkomunikasi dan hanya mengeluarkan bunyi dengusan yang pelik. Ini kerana dalam masa lebih daripada 150 tahun, kebanyakan orang seperti anda telah dihujani oleh keseluruhan penipuan ini. Tujuannya adalah untuk meneruskan perjuangan falsafah materialis yang menafikan kewujudan Allah SWT. Menurut perspektif yang menyeleweng ini, alam semesta dan kebendaan adalah abadi. Dengan erti kata lain, ia tiada permulaan, dan juga tiada Pencipta. Asas yang kononnya saintifik untuk kepercayaan karut ini adalah teori evolusi. Oleh kerana mereka mendakwa bahawa alam semesta tiada Pencipta, para evolusionis harus memberi penjelasan tentang bagaimana kehidupan dan sejumlah spesis lain wujud di bumi ini. Untuk tujuan itu, mereka menggunakan teori evolusi. Berdasarkan teori ini, semua kejadian dan kehidupan di alam semesta berlaku secara kebetulan. Sebahagian benda tidak bernyawa di zaman purbakala bercantum secara tidak sengaja lalu membentuk sel hidup pertama. Kemudian organisma terwujud hasil daripada ketidaksengajaan selama jutaan tahun ini. Dan akhirnya manusia wujud sebagai peringkat terakhir rantaian evolusi. Sejarah awal manusia - yang dianggap hasil daripada perubahan secara kebetulan selama jutaan tahun, dan setiap satunya lebih mustahil daripada perubahan terakhir, telah diselewengkan untuk menyokong senario songsang ini. Evolusionis, yang sememangnya ketiadaan bukti-bukti kukuh, mendakwa bahawa asal sejarah manusia adalah seperti berikut: Bermula seperti bentuk kehidupan lain, berlangsung daripada organisma purba hingga kepada manusia yang dipercayai perkembangan paling maju berbanding yang lain. Oleh itu, sejarah manusia kononnya berkembang daripada komuniti primitif kepada masyarakat bandar yang moden. Hakikatnya, anggapan ini sama sekali tidak mempunyai sebarang bukti. Ia juga menggambarkan sejarah manusia seperti yang didakwa oleh falsafah materialis dan teori evolusi. Para saintis evolusionis - dalam usaha mereka untuk menyokong proses evolusi yang dianggap bermula daripada sel tunggal kepada organisma berbilang sel, kemudian daripada beruk kepada manusia - bukan saja telah 'menulis' semula asal-usul manusia, bahkan juga 'mencipta' era khayalan seperti 'Zaman Orang Batu' dan 'Zaman Batu' untuk menjelaskan cara hidup 'Orang Primitif'. Evolusionis, yang percaya pada kepalsuan bahawa manusia dan beruk berasal daripada moyang yang sama, telah memulakan usaha dalam kajian baru demi membuktikan dakwaannya. Untuk itu, mereka meneliti setiap batu, atau mata panah, atau mangkuk yang ditemui semasa penggalian arkeologi. Walau bagaimanapun, gambaran 'manusia beruk' duduk di dalam gua yang gelap sambil berpakaian berbulu serta tidak mampu bercakap dengan baik, semuanya adalah rekaan semata-mata. Orang primitif tidak pernah wujud, begitu juga dengan Zaman Batu. Semuanya adalah pembohongan evolusionis dengan sebahagian bantuan media. Dakwaan para evolusionis telah diruntuhkan sepenuhnya oleh perkembangan terbaru dalam bidang sains - terutamanya dalam ilmu biologi, paleontologi, mikrobiologi, dan genetik. Pendapat bahawa masing-masing spesis berubah menjadi 'versi terbaru', telah dibuktikan salah. Manusia juga tidak berkembang daripada makhluk beruk. Manusia sememangnya adalah manusia sejak kewujudan mereka lagi, dan mempunyai peradaban canggih sehingga ke hari ini. Maka, 'evolusi sejarah' juga tidak pernah terjadi. Buku ini mendedahkan bukti-bukti saintifik bahawa 'evolusi sejarah manusia' hanyalah pembohongan semata-mata, dan kami akan menunjukkan bagaimana hakikat penciptaan telah disokong oleh penemuan saintifik terkini. Manusia wujud di dunia ini bukan melalui evolusi, tetapi dengan penciptaan sempurna Allah yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui. Teruskan pembacaan anda untuk mengetahui sendiri bukti-bukti saintifik dan sejarahnya. |
PENGENALAN
Tetapi gambaran sebenar muncul apabila penemuan arkeologi dan fakta-fakta saintifik dikaji. Kesan dan tinggalan yang ada sehingga kini - peralatan, jarum, serpihan seruling, dekorasi dan hiasan peribadi - menunjukkan dari segi budaya dan sosial bahawa manusia sememangnya telah menjalani kehidupan bertamadun sepanjang sejarah.
There Never Was A Stone Age In the supposed period described by evolutionists as the stone age, people worshipped, listened to the message preached by the envoys sent to them, constructed buildings, cooked food in their kitchens, chatted with their families, visited their neighbors, had tailors sew clothes for them, were treated by doctors, took an interest in music, painted, made statues and, in short, lived perfectly normal lives. As the archaeological findings show, there have been changes in technology and accumulated knowledge over the course of history, but human beings have always lived as human beings.
|
Sejak dulu lagi, tentunya ada di antara manusia yang hidup serba ringkas dan dalam keadaan primitif, dan ada juga masyarakat yang hidup lebih maju. Tetapi ini sama sekali tidak membuktikan evolusi sejarah, kerana sementara satu bahagian dunia melancarkan kapal ke angkasa, masyarakat di satu bahagian lagi masih tidak dilengkapi dengan kemudahan elektrik. Walau bagaimanapun, ini tidak bermaksud bahawa mereka yang membina kapal angkasa adalah lebih maju secara mental atau fizikal - dan berkembang jauh dan lebih berbudaya - tidak juga bermakna golongan yang satu lagi hampir kepada manusia beruk khayalan. Semua ini sekadar menunjukkan
KETIDAKUPAYAAN DAKWAAN EVOLUSIONIS TERHADAP PENEMUAN ARKEOLOGI
This tool, made out of obsidian-a dark, glass-like rock-dates back to 10,000 BCE. It is impossible to shape obsidian just by hitting it with a stone. |
One of the proofs that primitive-minded ape-men never existed is this 40,000-year-old flute. Scientific research shows that flutes like this one, based on the present-day seven-note Western scale, were used tens of thousands of years ago. |
Spoons show that the people of the time had table manners. This is further evidence that they did not lead primitive lives, as evolutionists claim. |
Hakikatnya, masih terdapat banyak persoalan yang belum terungkai dan ketidaksejajaran dalam penjelasan tersebut, dan sukar untuk dikesan oleh mereka yang mempunyai dogma evolusionis. Misalannya, mereka merujuk kepada Zaman Batu, tetapi gagal untuk menjelaskan bagaimana perkakas dan tinggalannya dibentuk dan diukir. Walaupun berkeras bahawa dinosaur mula bersayap dan terbang dalam usaha untuk menangkap lalat, tetapi mereka juga tidak mampu menerangkan bagaimana serangga bersayap berkebolehan untuk terbang. Mereka cenderung untuk melupakan semua persoalan, dan ingin orang lain mengikut jejak mereka.
Namun begitu, membentuk dan mengukir batuan bukanlah satu tugas yang mudah. Adalah mustahil untuk membuat peralatan batu yang tajam dan sempurna, seperti yang terdapat di zaman sekarang, dengan menggeserkan batu dengan batu. Membentuk batu kasar seperti granit, basalt dan dolerit tanpa memecahkannya hanya boleh dilakukan dengan menggunakan kikir besi, mesin pelarik dan ketam. Begitu juga dengan gelang, anting-anting dan rantai leher yang berusia puluhan ribu tahun yang tidak mungkin dapat dihasilkan dengan perkakas batuan. Lubang-lubang halus pada objek berkenaan tidak dapat dibuat dengan menggunakan batu. Hiasan juga tidak dapat dibentuk dengan mengorek atau mengikisnya dengan batu. Kesempurnaan pada objek-objek yang dipersoalkan menunjukkan bahawa logam pejal pasti telah digunakan.
Ramai ahli arkeologi dan saintis telah membuat ujikaji untuk melihatkan sama ada artifak purba boleh dihasilkan seperti yang dibayangkan oleh evolusionis. Profesor Klaus Schmidt, contohnya, telah melakukan eksperimen terhadap ukiran pada blok batuan di Göbekli Tepe, Turki, yang dianggarkan berusia 11,000 tahun. Beliau memberi perkakas batu kepada beberapa pekerja, jenis sama yang telah digunakan pada waktu dulu berdasarkan dakwaan evolusionis, dan menyuruh mereka membuat ukiran sama pada jenis batuan yang sama. Selepas berusaha dua jam tanpa henti, apa yang mereka dapati hanyalah kebuntuan.
The "Polished Stone" Deception The most striking stonework has survived down to the present day in archaeological remains. In order to be able to give stone such a detailed and regular shape, powerful steel tools generally need to be employed. One cannot make fine shapes and designs by abrading or rubbing one stone together with another. Technical infrastructure is essential to accurately cut stones as hard as granite and make patterns on their surface. Many stone implements remain sharp and bright, reflecting from accurate cutting and shaping. The way evolutionist scientists describe the era they came from as the "Polished Stone Age" is completely unscientific. It is impossible for polish to be preserved over thousands of years. The stones in question shine because they were accurately cut, not because, as is claimed, they were polished. This brightness stems from inside the stone itself.
|
For this 550,000-year-old stone hand-axe to have been cut and shaped so accurately other tools made out of even harder metals such as iron or steel must have been employed. |
This stone carving is 11,000 years old-when, according to evolutionists, only crude, stone tools were in use. However, such a work cannot be produced by rubbing one stone against another. Evolutionists can offer no rational, logical explanation of such reliefs formed so accurately. Intelligent humans using tools of iron or steel must have produced this and other similar works. |
Pemotongan dan pengukiran batuan adalah bidang yang memerlukan kemahiran tersendiri. Teknologi yang diperlukan adalah penting untuk membuat kikir besi, mesin pelarik dan perkakas lain. Ini menunjukkan bahawa alatan berkenaan memang telah digunakan pada masa tersebut dan teknologi 'primitif' juga berkembang maju. Dengan erti kata lain, dakwaan evolusionis bahawa cuma peralatan batu yang diketahui dan ketiadaan teknologi hanyalah sekadar mitos. Zaman Batu tidak pernah wujud.
Namun, adalah munasabah bahawa peralatan keluli dan besi yang digunakan untuk memotong dan membentuk batuan tidak kekal sehingga ke hari ini. Dalam persekitaran yang secara semulajadi lembap dan berasid, semua alatan logam akan melalui pengoksidaan dan akhirnya lesap. Apa yang tinggal hanyalah pecahan dan serpihan batuan hasil kerja mereka yang mengambil masa lebih lama untuk lenyap. Tetapi untuk mengkaji serpihan berkenaan dan mengatakan bahawa masyarakat dahulu kala cuma menggunakan batu bukanlah rumusan saintifik.
Kini, ramai evolusionis akur bahawa penemuan arkeologi tersebut langsung tidak menyokong Darwinisme. Seorang ahli arkeologi evolusionis, Richard Leakey, mengakui bahawa dakwaan terhadap penemuan-penemuan itu adalah mustahil dari perspektif teori evolusi, terutamanya peralatan batu:
Hakikatnya, bukti kukuh tentang kelemahan hipotesis pengikut Darwin boleh ditemui dalam rekod arkeologi. Jika mereka benar, maka kita berharap untuk melihat kewujudan serentak bukti dalam rekod-rekod arkeologi dan fosil bagi hidupan berkaki dua, teknologi dan pembesaran saiz otak. Tetapi tidak kita. Hanya satu aspek rekod pra-sejarah sudah mencukupi untuk membuktikan bahawa hipotesis itu tidak benar: rekod perkakasan batuan.1
YOU CAN''T CARVE STONE WITH STONE 1 Stone inlays dating back to around 10,000 BCE 2 Pestles dating back to 11,000 BCE 3 An obsidian tool dating back to 10,000 BCE 4 Stone objects dating back to 11,000 BCE 5 Stonework dating back to between 9,000 and 10,000 BCE, with traces of malachite inlay 6 A socketed stone inlay resembling a nail, dating back to around 10,000 BCE 7 A hammer dating back to 10,000 BCE |
These stone tools date back on average to between 10,000 and 11,000 BCE. Imagine that you wanted to make any one of the objects here by hitting or rubbing one stone with another, in the way evolutionists maintain was done at the time. Try to make regular holes such as those in figure 4. No matter how many times you strike the piece of rock in your hand, you will never be able to make such a perfect hole. To do so, you will need to use a drill made of some harder substance like steel. |
Kronologi Rekaan Evolusionis
Dalam pengkelasan sejarah, evolusionis secara dogmatik mentafsir objek-objek yang ditemui berlandaskan teori mereka sendiri. Berdasarkan dakwan mereka terhadap kebanyakan ketamadunan purba, logam masih belum ditemui sewaktu Zaman Gangsa, dan besi hanya mula digunakan kemudiannya.These pieces of copper, dating back to between 8,000 and 10,000 BCE, are believed to have been used as beads. The people of the time possessed the technical know-how to find copper ore and then work it. |
Tambahan pula, adalah tidak logik untuk mengatakan bahawa masyarakat yang mampu menghasilkan gangsa tidak perasan akan kewujudan besi, dan masyarakat yang mempunyai kemahiran teknikal dalam penghasilan gangsa tidak menggunakan logam-logam lain.
PIECES MILLIONS OF YEARS OLD THAT EVOLUTIONISTS CANNOT ACCOUNT FOR According to the theory of evolution, living things evolved through specific stages, from a bacterium down to human beings, taking place in an imaginary sequence lasting millions of years. In this scenario, Man is the last evolved living thing and has completed his development within the last 20,000 years. Yet scientific findings and the fossil record provide not a single piece of evidence that such developments ever took place. In fact, they show that such is not possible. Other findings include tools and decorative objects, once used by human beings, dating back millions of years. Darwinists are quite unable to place in their imaginary evolutionary tree any human beings who lived 50 or even 500 million years ago-a time when they maintain that there were no living things on Earth apart from trilobites. It's of course impossible for them to do so! God brought human beings into existence with the simple command "Be!" in the same way that He did all other living things. Therefore, we are just as likely to make discoveries regarding the remains of people who lived 500 million years ago as those of who lived 100 years ago. God, Who created all things out of nothing, can certainly bring into existence any living thing He wills, at whatever period in history He wills. This is of course an easy matter for God, with His infinite might and power. But Darwinists fail to comprehend this truth, which is why they have no explanation to offer for all the proofs of Creation. They have no other solution than to repeat scenarios that have already been undermined by scientific facts. But with every passing day, evidence from excavations being carried out further demolishes the dogma of evolution.
|
Bijih tembaga didapati dari batu keras dan usang dalam bentuk hablur (juga dikenali sebagai 'tembaga asli'). Masyarakat yang menggunakan tembaga terlebih dahulu harus mempunyai tahap pengetahuan untuk mengenal pasti serbuk tembaga daripada batuan pejal. Kemudian, lombong perlu dibina untuk mengekstrak, mengasing, dan membawa tembaga ke permukaan. Jelaslah bahawa tugas-tugas berkenaan tidak dapat dilakukan dengan perkakasan batu dan kayu.
Untuk mencairkannya, bijih tembaga mesti diletakkan di atas nyalaan api dengan suhu 1,084.5°C (1,984°F). Pam angin juga diperlukan untuk membekalkan aliran udara yang berterusan kepada api. Masyarakat yang bekerja dengan tembaga juga harus membina relau yang boleh menghasilkan suhu tinggi dan juga peralatan seperti periuk pelebur logam dan penyepit.
Ini adalah ringkasan berkaitan dengan kemudahan teknikal yang diperlukan untuk bekerja dengan tembaga - logam yang sememangnya terlalu lembut untuk bertahan lama terhadap sisi yang tajam. Penghasilan gangsa yang lebih keras dengan menambah timah, zink dan elemen lain kepada tembaga merupakan proses yang lebih canggih kerana setiap logam memerlukan proses berlainan. Semua fakta ini menunjukkan bahawa komuniti yang terlibat dengan perlombongan, penghasilan logam campuran dan pekerjaan logam harus mempunyai pengetahuan terperinci. Adalah tidak logik dan konsisten untuk mendakwa bahawa masyarakat dengan pengetahuan komprehensif sebegini tidak pernah menemui besi.
The pestle and mortar pictured here were discovered in 1877 in an ancient river bed under Table Mountain. The river bed is at least 33 million years old, proving that human beings have always lived human lives. This fossilized shoe sole was found in a 213-million-year-old rock. Millions of years ago, people were wearing shoes, and doubtless had clothing, and enjoyed a culinary culture and rich social relationships. The only known photograph of this fossil was published in a New York newspaper in 1922. Discoveries like this, which refute the claim of the evolution of human history, are either concealed or ignored by evolutionists. A shape resembling a human face has been engraved on this 3-million-year-old piece of flint. It's very difficult to make such regular holes in flint, and special metal tools are needed for the purpose. It is impossible for this to have been done under very primitive conditions, of the kind evolutionists suggest. |
Sisa-sisa yang berselerakan ini telah menghancurkan sepenuhnya klasifikasi Zaman Batu Kasar, Zaman Batu Gosok, Zaman Gangsa dan Zaman Besi. Tetapi, walaupun kebanyakan besar penemuan ini telah tercetak dalam banyak penerbitan saintifik, ianya masih diabaikan oleh saintis evolusionis atau mungkin juga disembunyikan di bawah muzium. Cerita rekaan evolusionis telah dipersembahkan sebagai sejarah manusia, bukannya fakta sebenar.
Golongan Beriman Telah Memimpin Kehidupan Bertamadun Sepanjang Sejarah
A picture on plaster from the 20th Dynasty. The true religion, together with superstitious beliefs, have existed in all periods of history, just as they do today. At all times, believers have fulfilled their religious observances in obedience to God's command. |
Al-Quran mendedahkan bagaimana Allah telah menghantar utusan sepanjang sejarah untuk mengajak manusia percaya dan hidup dengan nilai-nilai moral:
Ayat lain yang membuktikan bahawa utusan telah dihantar kepada setiap bangsa untuk memberi amaran kepada mereka, mengingatkan mereka tentang kewujudan dan keesaan Allah SWT, serta mengajak mereka untuk membuat kebaikan:Pada mulanya manusia itu ialah umat yang satu (menurut agama Allah yang satu, tetapi setelah mereka berselisihan), maka Allah mengutuskan Nabi-nabi sebagai pemberi khabar gembira (kepada orang-orang yang beriman dengan balasan Syurga) dan pemberi amaran (kepada orang-orang yang ingkar dengan balasan azab Neraka); dan Allah menurunkan bersama Nabi-nabi itu Kitab-kitab Suci yang (mengandungi keterangan-keterangan yang) benar, untuk menjalankan hukum di antara manusia mengenai apa yang mereka perselisihkan dan (sebenarnya) tidak ada yang melakukan perselisihan melainkan orang-orang yang telah diberi kepada mereka Kitab-kitab Suci itu, iaitu sesudah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang jelas nyata, mereka berselisih semata-mata kerana hasad dengki sesama sendiri. Maka Allah memberikan petunjuk kepada orang-orang yang beriman ke arah kebenaran yang diperselisihkan oleh mereka (yang derhaka itu), dengan izinNya. Dan Allah sentiasa memberi petunjuk hidayatNya kepada sesiapa yang dikehendakiNya ke jalan yang lurus (menurut undang-undang peraturanNya). (Surah al-Baqarah, ayat 213)
Walaupun Allah telah mengutus pesuruh-Nya dan kitab suci, sesetengah manusia masih lagi tidak mengerti dan membelakangkan kebaikan agama yang sebenar serta mengamalkan kepercayaan karut. Ada di antara mereka yang mengembangkan kepercayaan pagan yang menyalahi tatasusila dengan menyembah tanah, batu, kayu, Bulan atau Matahari, bahkan juga memuja semangat jahat. Begitu juga dengan dunia hari ini, bersama dengan masyarakat yang beriman kepada agama yang benar, terdapat juga golongan yang menyembah api, Bulan, Matahari serta berhala yang diperbuat daripada kayu. Walaupun sedar tentang kewujudan dan keesaan-Nya, sesetengah daripada mereka masih lagi mengasosiasikan Allah.Sesungguhnya Kami mengutusmu dengan (agama) yang benar, sebagai pembawa berita gembira (kepada orang-orang yang beriman) dan pemberi amaran (kepada orang-orang yang ingkar) dan tidak ada, sesuatu umat pun melainkan telah ada dalam kalangannya dahulu seorang Rasul pemberi ingatan dan amaran. (Surah al-Faatir, ayat 24)
Today there are people with superstitious beliefs who worship idols, just as there were in past ages. |
Solomon and the Queen of Sheba, by Frans Francken II the Younger, Musee des Beaux-Arts, Quimper, France |
Golongan beriman yang hidup di zaman para nabi telah menikmati kehidupan berkualiti dengan penuh tamadun. Mereka hidup dalam rangka sosial yang tersusun semasa zaman Nabi Nuh (as), Nabi Ibrahim (as), Nabi Yusuf (as), Nabi Musa (as), dan Nabi Sulaiman (as), seperti mana mereka hidup pada hari ini. Tanpa mengira usia, orang-orang yang beriman bersembahyang, berpuasa, patuh kepada aturan Allah, hidup dalam suasana yang bersih dan berlandaskan hukum. Penemuan-penemuan arkeologi memperlihatkan taraf kehidupan yang sangat baik, mulia dan bersih yang dijalani oleh mereka yang patuh kepada Allah. Di zaman mereka, para nabi dan rasul serta golongan yang beriman menggunakan cara terbaik dan bersesuaian dengan suruhan Allah.
Madonna with Saints, by Giovanni Bellini, Venice, 1505 |
Kita harus sedar bahawa segala informasi dan sumber yang dimiliki oleh masyarakat purba, termasuk juga yang dipunyai oleh masyarakat hari ini, merupakan anugerah Ilahi. Masyarakat ratusan ribu tahun dahulu mengasaskan tamadun, membuat lukisan menarik pada dinding-dinding gua puluhan ribu tahun dahulu, menghasilkan piramid dan ziggurat, membentuk tugu batu yang besar serta membina struktur-struktur hebat di altitud tertinggi Peru, semuanya mereka lakukan hasil ilham dan ajaran Allah. Mereka yang mengkaji zarah-zarah sub-atom hari ini, menghantar kapal ke angkasa dan menulis perisian komputer, juga atas keizinan daripada Allah. Segala pengetahuan yang dimiliki oleh manusia sejak penciptaan mereka merupakan rahmat daripada Ilahi, dan begitu juga dengan setiap tamadun yang telah diasaskan.
Allah menciptakan manusia daripada tiada serta memberinya rahmat dan dugaan sepanjang hidupnya di dunia. Setiap rahmat yang dilimpahkan juga merupakan ujian. Mereka yang tahu bahawa peradaban, teknologi dan sumber yang dimiliki sebenarnya adalah anugerah Ilahi akan berterima kasih kepada Allah yang Maha Pemurah:
Dan (ingatlah) ketika Tuhan kamu memberitahu: Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur nescaya Aku akan tambahi nikmatKu kepada kamu dan demi sesungguhnya, jika kamu kufur ingkar sesungguhnya azabKu amatlah keras. (Surah Ibrahim, ayat 7)Allah membenarkan hamba-Nya yang beriman untuk menikmati kehidupan yang menggembirakan di dunia dan juga di akhirat. Ini telah dijelaskan dalam Al-Quran:
Sebagai manifestasi daripada ayat tersebut, Muslim sepanjang sejarah telah memiliki kaedah terbaik di zaman mereka dan memimpin ke arah kehidupan yang menyenangkan. Secara semulajadi, sebahagian mereka telah diuji dengan pelbagai kesusahan dan masalah, tetapi ini tidak bererti mereka hidup serba kepayahan, keadaan primitif, dan tidak bertamadun. Tidak kira betapa kaya, selesa dan maju peradabannya, mereka yang tetap ingkar dan hidup tanpa nilai-nilai moral yang baik serta membawa kerosakan di muka bumi, akan sentiasa berakhir dengan kekecewaan. Tambahan pula, ramai di antara mereka yang mungkin menikmati teknologi yang lebih maju berbanding dengan yang dimiliki masyarakat moden hari ini. Ini dijelaskan dalam Al-Quran:Sesiapa yang beramal soleh, dari lelaki atau perempuan, sedang dia beriman, maka sesungguhnya Kami akan menghidupkan dia dengan kehidupan yang baik dan sesungguhnya kami akan membalas mereka, dengan memberikan pahala yang lebih dari apa yang mereka telah kerjakan. (Surah an-Nahl, ayat 97)
Tidakkah mereka telah berjalan dan mengembara di muka bumi, serta memerhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu dari mereka? Orang-orang itu lebih kuat daripada mereka sendiri dan orang-orang itu telah meneroka bumi serta memakmurkannya lebih daripada kemakmuran yang dilakukan oleh mereka dan orang-orang itu juga telah didatangi oleh Rasul-rasulnya dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas nyata (lalu mereka mendustakannya dan kesudahannya mereka dibinasakan). Dengan yang demikian, maka Allah tidak sekali-kali menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri sendiri. (Surah ar-Rum, ayat 9)
Perkembangan Budaya Bukan Bukti Proses Evolusi
Para evolusionis tetap berpendapat bahawa manusia pertama adalah makhluk separa beruk yang ciri-ciri mental dan fizikalnya berkembang mengikut peredaran masa serta mendapat keupayaan baru, dan juga percaya bahawa tamadun berubah atas sebab itu. Menurut dakwaan tersebut, tanpa berlandaskan mana-mana bukti saintifik, moyang kita di zaman purbakala hidup liar, mempunyai peradaban hanya selepas menjadi manusia, dan merakam perkembangan budaya seiring dengan peningkatan keupayaan mental mereka. Gambar rekaan orang primitif, dengan seluruh badan diselaputi bulu, cuba menyalakan api sambil mencangkung di bawah kulit haiwan, berjalan di sepanjang tepian sungai dengan haiwan buruan yang masih segar di bahu, cuba berkomunikasi dengan temannya melalui gerak badan dan dengusan, semuanya hanya rekaan semata-mata.Rekod fosil tidak menyokong fantasi sedemikian. Semua penemuan saintifik menyimpulkan bahawa manusia sememangnya telah diciptakan sebagai manusia, bermula daripada tiada, dan sentiasa wujud sebagai manusia sejak kali pertama diciptakan. Dapatan arkeologi juga langsung tidak menyokong kronologi evolusionis. Penemuan di zaman manusia baru belajar bercakap seperti yang didakwa evolusionis menunjukkan bahawa masyarakat purba pada masa itu sudah mempunyai dapur dan menikmati kehidupan berkeluarga. Di masa yang didakwa evolusionis bahawa manusia belum tahu tentang seni, objek hiasan dan bahan mentah untuk melukis telah ditemui semasa penggalian. Banyak lagi contoh yang akan dibincangkan secara terperinci dalam bahagian-bahagian berikutnya.
Semua penemuan ini membuktikan bahawa manusia langsung tidak pernah melalui kehidupan primitif dan liar. Tidak pernah wujud zaman tanpa tamadun di mana manusia hanya menggunakan perkakasan batuan dan kayu. Golongan beriman sentiasa memimpin cara hidup manusia, dengan pakaian, pinggan, mangkuk, sudu dan garpu dimanfaatkan dalam kehidupan. Manusia sentiasa hidup dalam pelbagai keadaan, berbicara, membina bangunan dan menghasilkan kerja seni bersesuaian dengan keperluannya. Terdapat doktor, guru, tukang jahit, jurutera, arkitek dan artis, dalam urutan sosial yang kukuh. Dengan inspirasi dari Ilahi, mereka yang memiliki pemikiran dan etika yang positif sentiasa memanfaatkan rahmat-Nya di muka bumi.
Sejajar dengan kemajuan teknologi dan pertambahan ilmu, sudah pasti berlaku perubahan dalam teknologi secara sendirinya. Alatan baru dibangunkan selari dengan keadaan semasa, dapatan saintifik ditemui, serta perubahan budaya berlaku. Walau bagaimanapun, peningkatan dalam perkembangan pengetahuan dan teknologi tidak membuktikan sebarang kewujudan evolusi.
Sudah menjadi kebiasaan untuk ilmu terus meningkat. Seseorang menikmati tahap pembelajaran yang berlainan di sekolah rendah, sekolah menengah dan universiti. Tetapi jika pengetahuan seseorang sentiasa bertambah sepanjang hidupnya, itu tidak bererti yang dia sedang berubah dan berkembang secara kebetulan. Perubahan yang sama juga berlaku dalam kehidupan masyarakat. Penemuan-penemuan terbaru juga dibuat sejajar dengan keperluan masyarakat, mekanisme baru dicipta dan secara beransur-ansur diperbaiki oleh genarasi berikutnya. Tetapi ini tetap bukan satu proses evolusi.
PERADABAN MUNDUR DAN BERKEMBANG SERENTAK
Masyarakat seperti bangsa Indus, Mesir purba dan Sumeria yang hidup di sekitar 3,000 SM, mempunyai budaya yang secara relatifnya lebih baik dalam segala aspek berbanding dengan bangsa-bangsa hari ini, malahan juga lebih daripada masyarakat yang kini lebih maju. Ini bermakna bahawa sepanjang sejarah, masyarakat dengan peradaban tinggi telah hidup bersama dengan komuniti yang kurang berbudaya. Masyarakat yang wujud ribuan tahun dahulu sebenarnya mungkin jauh lebih maju daripada manusia di abad ke-20. Ini menunjukkan bahawa tiada sebarang perkembangan dalam rangka proses evolusi - dengan erti kata lain, daripada primitif kepada bertamadun.
A native Papuan, Australia | 21st century - Colombia Even in the 21st century, many societies have superstitious beliefs. They worship false deities that can do them neither harm nor good. Here we see the chief of the Arhuaco Indians performing a ritual after an attack was made on them. The chief states that they call on the help of the ancient spirits of nature to appease the mountain. (Stephen Ferry, “Keepers of the World,” National Geographic, October 2004) |
21st century - Miami, USA In one part of the world, people live in primitive environments, while on another continent, people live in comfortable skyscrapers and travel by airplane and luxurious cruise ships. Contrary to the claims of evolutionists, both advanced and “primitive” societies have always existed at the same periods, just as they do today. |
The environment where a people lives does not indicate whether their minds are primitive or advanced. In every period, people lived under different conditions and developed different requirements. For example, the ancient Egyptians' understanding of architecture is different from ours, but that does not mean that our culture is necessarily more advanced. One emblem of 20th century civilization is the skyscraper; in ancient Egypt, it was the pyramids and the sphinxes. |
Persoalannya terletak pada perspektif dari mana fakta-fakta ditafsirkan. Seseorang yang bermula dengan pra-anggapan yang menyokong perkembangan evolusi akan menilai semua maklumat yang diterima berlandaskan prejudis tersebut. Maka dia akan berusaha untuk mempertahankan kenyataannya dengan cerita-cerita dongeng. Dengan hanya berdasarkan pecahan telulang fosil, dia akan mengagak banyak perincian, seperti bagaimana manusia yang hidup di kawasan itu menjalani kehidupan seharian mereka, struktur keluarga dan hubungan sosial mereka, sejajar dengan andaian awal berkenaan. Dia kemudiannya akan menyimpulkan, berdasarkan hasil penemuan tersebut, bahawa mereka tidak mampu berdiri tegak dan mendengus, diselaputi bulu dan menggunakan alatan batuan yang kasar - bukan kerana ia dinyatakan oleh bukti saintifik, tetapi ideologinya yang memerlukan semua khayalan itu. Sebenarnya, fakta-fakta yang dijumpai langsung tidak menunjukkan sebarang keadaan seumpama itu. Gambaran itu hanyalah pemahaman yang terhasil daripada mentaliti para pejuang Darwinisme.
Pada masa ini, ahli-ahli arkeologi yang membuat kajian lebih mendalam tentang zaman yang dibincangkan berdasarkan tinggalan fosil, ukiran batu atau lukisan pada dinding gua, hampir tiada perbezaan dengan contoh di atas. Evolusionis masih lagi menulis tentang hampir keseluruhan aspek kehidupan masyarakat primitif berlandaskan analisis yang prejudis terhadap bukti-bukti yang ada. Gambaran dan ilustrasi khayalan mereka masih menghiasi halaman dalam banyak majalah dan akhbar.
Ini satu lagi senario yang dicipta oleh Louis Leakey, antara evolusionis kontemporari terkenal, berkaitan dengan kehidupan seharian orang primitif:
Mari kita bayangkan sebentar seolah-olah kita mampu memerhati rangkaian peristiwa di petempatan batu lebih kurang dua puluh atau tiga puluh ribu tahun dahulu.
Seorang pemburu di Zaman Batu sedang merayau menuruni lembah untuk mencari haiwan buruan sewaktu terlihat sebuah gua di tebing curam di atasnya. Dia kemudiannya memanjat dengan berhati-hati dan waspada, takut jika gua itu didiami oleh kelompok orang Zaman Batu lain yang akan marah dengan kehadirannya, atau mungkin juga itu adalah sarang singa atau beruang. Akhirnya, dia amat hampir dan dapat melihat dengan jelas bahawa gua tersebut kosong, kemudian dia masuk dan memeriksa keadaan sekeliling. Dia membuat keputusan bahawa gua itu lebih sesuai untuk didiami berbanding dengan tempat tinggal keluarganya sekarang, dan terus pergi menjemput mereka.
Kemudian, kita melihat keluarga itu sampai dan mendiami rumah baru mereka. Api dinyalakan sama ada melalui sedikit bara yang dibawa dari rumah lama, atau dengan cara ian yang mudah, penggerek api kayu. (Tidak dapat dipastikan cara sebenar yang digunakan oleh orang Zaman Batu untuk memarakkan api, tetapi kita tahu bahawa mereka telah mengguna api sejak awal lagi kerana lantai pediang atau perapian merupakan ciri yang biasa ditemui dalam hampir setiap peringkat kehidupan di gua dan petempatan batu.)
Barangkali beberapa anggota keluarga itu kemudiannya pergi mengumpul rumput atau pakis untuk dijadikan alas tempat tidur, sementara yang lain memetik ranting dari semak dan pokok di kawasan belukar berhampiran lalu membina dinding kasar menutupi kawasan hadapan gua. Kulit pelbagai binatang liar dibentang dan diletakkan di dalam rumah bau, bersamaan dengan barangan rumah lain yang dimiliki.
Kini keluarga tersebut telah sepenuhnya berpindah, dan rutin seharian berulang lagi. Yang lelaki memburu dan memerangkap haiwan untuk dijadikan makanan, yang perempuan mungkin juga membantu dalam pemburuan ini dan mengumpul buah-buahan dan akar yang boleh dimakan.2
A scientist evaluating evidence with evolutionist prejudices may make many interpretations about the relevant period. But for these interpretations to be accepted, they must be supported by clear findings and data. So far, evolutionists have found no evidence to support their myths of half-human and half-ape creatures that communicated by grunting, lived in caves, sat around fires wearing furs and hunted with primitive weapons. These are only figments of the evolutionist imagination. Science shows that human beings have always been fully human. |
Tetapi, dongeng evolusi manusia ditokok tambah dengan senario dan ilustrasi khayalan yang tidak terkira, dan diguna secara bebas oleh evolusionis. Gagal mengelak daripada dogma evolusi sejak mula mengemukakan teori ini, mereka telah menghasilkan versi berlainan tentang senario di atas. Tujuannya bukan untuk memberi penjelasan, sebaliknya menyebarkan doktrin dan propaganda agar ramai orang percaya akan kewujudan orang primitif.
Ramai evolusionis cuba membuktikan dakwaan mereka dengan menghasilkan senario sedemikian walaupun tanpa adanya sebarang bukti sokongan. Tetapi setiap penemuan baru apabila ditafsir dengan cara yang benar, dengan jelas akan mendedahkan kepada mereka beberapa fakta, antaranya: manusia sememangnya manusia sejak kewujudannya lagi. Sepanjang sejarah, sifat-sifat seperti kepintaran dan kebolehan artistik tetap sama. Mereka yang hidup di masa lampau bukan primitif, makhluk separa manusia dan separa binatang, seperti mana yang digambarkan evolusionis. Mereka berfikir, bertutur sepertimana manusia, menghasilkan kerja-kerja seni dan mengembangkan struktur budaya dan etika. Sebentar lagi, kita akan melihat penemuan arkeologi dan paleontologi membuktikan hal ini dengan jelas dan tidak dapat dipertikaikan.
Apa Yang Akan Menjadi Tinggalan Peradaban Kita Sendiri?
Bayangkan apa yang akan ditinggalkan oleh peradaban kita hari ini dalam ratusan ribu tahun. Semua penimbunan budaya kita - lukisan, arca dan istana - akan lenyap, dan cuma sedikit kesan teknologi hari ini yang akan tinggal. Banyak bahan yang direka untuk tahan digunakan akhirnya akan di telan masa secara beransur-ansur di bawah pengaruh keadaan semulajadi. Keluli akan berkarat. Konkrit akan reput. Kemudahan bawah tanah roboh, dan semua bahan memerlukan penyelenggaraan. Sekarang bayangkan pula puluhan ribu tahun telah berlalu, dan ianya telah ditimpa dengan ribuan gelen hujan, angin kencang berabad lamanya, banjir yang berulang dan gempa bumi. Boleh jadi apa yang tinggal hanyalah serpihan gergasi ukiran batu, blok-blok yang membentuk bangunan dan tinggalan beberapa arca, sama seperti apa yang telah ditinggalkan oleh sejarah. Ataupun tinggalan kita tidak dapat memberi maklumat penuh berkaitan dengan tamadun kita, hanya segelintir puak yang hidup di Afrika, Australia atau beberapa tempat lain di dunia. Dengan erti kata lain, teknologi yang kita miliki hari ini (televisyen, komputer, ketuhar gelombang mikro, dsb), tiada kesan yang tinggal meskipun kerangka utama bangunan atau beberapa serpihan arca tetap bertahan. Andainya saintis masa depan melihat kesan yang berselerak ini dan menggambarkan semua masyarakat pada masa itu hidup mundur, tidakkah mereka telah tersasar daripada kebenaran?Year 2000 Archaeologists with an evolutionist prejudice assert that the bison sculptures in the Tuc d'Audoubert cave in the foot-hills of the Pyrenees in southern France-which statues have no less artistic value than today's works of art such as, for example, the statues of Rodin-were made by so-called primitive people. But the technique and aesthetic appearance of the works show that whoever produced them was no different physically or mentally from present-day human beings, and was actually more artistically sophisticated than most. | |
Year 8000 If Rodin's “The Thinker” is discovered 6,000 years from now, and people interpret it with the same prejudice that some scientists interpret past today, they will think that 20th-century peoples worshipped a man who pondered, and were not yet socialized, etc. Wouldn't this show how far they were from the truth? |
Hari ini, pastinya kita tahu bahawa 'The Thinker' adalah kerja seni yang dihasilkan atas dasar estetik dan artistik. Dengan kata lain, jika penyelidik puluhan ribu tahun kemudian kekurangan informasi dan berpegang pada praandaiannya tentang masa lalu, amat mustahil baginya untuk melihat kebenaran kerana dia akan mentafsir 'The Thinker' mengikut praandaian sendiri dan mereka-reka senario yang bersesuaian. Maka, menilai maklumat yang ada tanpa prejudis atau berat sebelah, mengelak segala bentuk praandaian, dan berfikir dalam konteks yang luas adalah amat perlu. Perlu diingat, kita tiada bukti bahawa masyarakat berubah atau masyarakat purba adalah primitif. Semua andaian tersebut semata-mata mengandungi spekulasi dan berdasarkan analisis oleh ahli sejarah dan arkeologi yang menyokong evolusi. Contohnya, lukisan haiwan pada dinding gua langsung digambarkan sebagai lukisan primitif oleh orang gua. Tetapi boleh jadi lukisan tersebut menjelaskan banyak pemahaman estetik yang dimiliki oleh mereka pada masa itu. Seorang artis yang memakai pakaian paling moden di masa itu pada mereka sekadar untuk tujuan artistik. Sebenarnya, ramai saintis kini menegaskan kemustahilan lukisan gua ini merupakan hasil kerja minda primitif.
Satu lagi contoh ialah gambaran batu berhujung runcing sebagai perkakas pertama yang dibuat oleh 'manusia beruk'. Manusia pada masa itu mungkin telah membentuk batu ini untuk tujuan hiasan. Tiada sebarang bukti dan hanya andaian bahawa serpihan yang dijumpai digunakan sebagai alat. Saintis evolusionis telah mengkaji bukti yang ditemui secara berat sebelah. Mereka memanipulasi beberapa fosil yang mereka rasa dapat membuktikan teori tersebut, dan mengabai malahan membuang fosil yang lain. Cara serupa telah dimainkan untuk membuktikan bahawa sejarah juga mengalami evolusi.3
Ahli antropologi berbangsa Amerika, Melville Herskovits menerangkan bagaimana evolusi sejarah berlaku dan cara evolusionis mentafsir bukti yang ditemui:
Setiap penganjur evolusi budaya memberi perincian berdasarkan andaian tentang perkembangan yang dianggapnya telah membentuk perkembangan manusia, oleh itu banyak contoh rantaian yang tidak selari telah direkodkan. Sesetengah daripada perkembangan ini hanya dihadkan untuk satu aspek budaya sahaja...4 Satu contoh penting yang mengesahkan pandangan Herskovits adalah kajian yang dijalankan oleh Lewis Henry Morgan, seorang ahli etnologi evolusionis yang mengkaji fasa dialami untuk mencapai struktur ketua keluarga dan monogami, yang menurutnya telah 'berubah' daripada primitif kepada yang lebih maju. Tetapi dalam menjalankan kajian ini, beliau menggunakan pelbagai masyarakat berbeza di seluruh dunia sebagai contoh, yang langsung tidak berkaitan antara satu sama lain. Beliau kemudian menetapkan mereka bersesuaian dengan keputusan yang ingin dicapai. Jelas di sini bahawa daripada ratusan ribu budaya yang ada di dunia, beliau hanya memilih sebahagian yang bersesuaian dengan pendapatnya.
Herskovits menggambarkan bagaimana Morgan menyusun semula sejarah demi untuk membenarkan pandangannya. Bermula dengan komuniti primitif Australia yang bersistem matriarki, beliau menghubungkannya dengan masyarakat India Amerika bersistem patriarki. Kemudian meneruskan rantaian itu kepada puak-puak Yunani purba di zaman proto sejarah, di mana keturunan dimulakan oleh susur galur lelaki, tetapi tanpa monogami yang bersunguh-sungguh. Akhirnya skala urutan itu diwakili oleh peradaban hari ini - dengan keturunan bermula dari susur galur lelaki dan tanpa monogami yang tegas.
Herskovits memberi komentar terhadap urutan rekaan ini:
Tetapi jika siri ini dilihat dari perspektif sejarah, ia sememangnya karut...5
Hasil Seni Yang Unggul Di Dalam Gua
Evolusionis berpendapat bahawa lebih kurang 30-40,000 tahun dahulu di Eropah, dan dalam jangka waktu yang lebih awal di Afrika, manusia beruk telah mengalami proses perubahan mengejut, dan tiba-tiba memiliki kemampuan berfikir dan menghasilkan barang-barang, sama seperti manusia hari ini. Ini kerana penemuan arkeologi pada masa itu memberi bukti penting yang tidak mampu dijelaskan oleh teori evolusi. Menurut teori Darwin, teknologi peralatan batuan yang tidak berubah untuk hampir 200,000 tahun, tiba-tiba diganti dengan teknologi yang lebih maju dan berkembang pantas. Orang primitif yang kononnya turun dari pokok hanya mula hidup moden sebelum tiba-tiba memiliki bakat artistik dan mula mengukir serta melukis gambar-gambar yang amat indah dan canggih pada dinding gua di samping menghasilkan objek hiasan yang terlalu cantik seperti rantai leher dan gelang.Apa yang menyebabkan perkembangan sedemikian? Bagaimana dan mengapa 'makhluk separa beruk yang primitif' mendapat kebolehan artistik? Saintis evolusionis tidak mempunyai penjelasan bagaimana perkara ini berlaku, walaupun mereka ada mencadangkan beberapa hipotesis. Roger Lewin, seorang evolusionis menjelaskan kesukaran yang dihadapi oleh penyokong Darwin berkaitan masalah ini dalam bukunya yang berjudul The Origin of Modern Humans: “Mungkin kerana rekod arkeologi yang belum sempurna masih samar, ramai ilmuwan memberi maklumbalas berbeza berkaitan persoalan ini.”9
Walau bagaimanapun, penemuan arkeologi mendedahkan bahawa manusia telah mempunyai pemahaman budaya sejak awal kewujudannya lagi. Dari masa ke masa, pemahaman itu berkembang, berkurang, atau mengalami perubahan mendadak. Tetapi itu tidak bermakna proses evolusi telah terjadi, sebaliknya berlaku perkembangan dan perubahan budaya. Kemunculan hasil seni yang digambarkan oleh evolusionis sebagai 'mendadak', tidak menunjukkan sebarang perubahan biologi manusia (terutamanya dari segi kebijaksanaan). Penduduk pada masa itu boleh jadi mengalami perubahan dari segi sosial, dan pemahaman artistik dan produktif mereka mungkin berubah, tetapi ini tidak memberi sebarang bukti perubahan daripada primitif kepada moden.
If later generations were to evaluate the present-day artworks in light of evolutionist preconceptions, very different opinions about our society might result. Evolutionists of the future might view the works of Pablo Picasso or Salvador Dali, or other surrealists, and suggest that people of our day were rather primitive. However, that would totally fail to reflect the true facts. Middle: Man with a Pipe, Pablo Picasso, Guitar, Pablo Picasso Left: The Flaming Horse, Salvador Dali Right: Exploding Clock, Salvador Dali |
Ramai saintis yang membuat kajian di gua-gua menilai lukisan tersebut sebagai hasil kerja yang paling penting dan berharga dalam sejarah seni. Teknik bayangan pada lukisan-lukisan ini, penggunaan perspektif dan garis halus, kesungguhan perasaan yang terjelma pada ukirannya, dan corak estetik yang terhasil di waktu ukiran itu disinari cahaya mentari - kesemuanya merupakan ciri yang tidak mampu dijelaskan oleh evolusionis kerana menurut mereka, perkembangan sebegitu seharusnya muncul lebih lewat.
Banyak lukisan gua yang ditemui di Perancis, Sepanyol, Itali, China, India, sebahagian Afrika dan kawasan dunia yang lain memberi maklumat penting tentang struktur budaya masyarakat purba. Gaya dan teknik mewarna yang digunakan dalam lukisan ini sangat berkualiti sehingga mengagumkan para pengkaji. Tetapi saintis yang menganjurkan teori Darwin tetap juga menilainya mengikut prejudis masing-masing dan mentafsir hasil kerja tersebut secara berat sebelah agar berpadanan dengan cerita dongeng mereka. Mereka mendakwa bahawa hidupan yang baru menjadi manusia melukis gambaran binatang yang ditakuti atau diburu, dan melakukannya dalam keadaan serba primitif di gua tempat mereka tinggal. Tetapi teknik yang digunakan membutikan bahawa seniman purba mempunyai pemahaman yang sangat mendalam, serta berupaya untuk menggambarkannya dengan cara yang sangat menarik.
Teknik lukisan yang diaplikasikan juga membuktikan bahawa mereka langsung tidak hidup dalam keadaan serba kekurangan. Tambahan pula, lukisan pada dinding gua bukan bukti bahawa mereka tinggal di gua pada masa itu. Artis-artis tersebut mungkin tinggal berdekatan di kediaman yang lebih baik, tetapi memilih untuk melukis pada dinding gua. Emosi dan pemikiran bagaimana yang mempengaruhi subjek yang ingin dipersembahkan hanya diketahui di kalangan artis itu sendiri. Banyak spekulasi telah dikeluarkan berkenaan lukisan ini, di mana tafsiran yang paling mengarut ialah lukisan tersebut dihasilkan oleh hidupan yang berada di tahap primitif. Apa yang jelas, satu laporan yang diterbitkan di laman web BBC's Science pada 22 Februari 2000, mengandungi baris berikut berkaitan lukisan-lukisan gua:
...[kita] menyangka bahawa ianya dibuat oleh orang primitif... Tetapi menurut dua orang saintis yang bekerja di Afrika Selatan, tanggapan terhadap pelukis purba ini salah. Mereka percaya lukisan-lukisan tersebut adalah bukti masyarakat yang kompleks dan moden.10
Wall paintings discovered in Algeria and dating back some 9,000 years Bison reliefs in the Tuc d'Audoubert Cave Pictures reflect the artist's visual and conceptual understanding. Yet drawing conclusions from these pictures about what the people of the time ate, what conditions they lived in and what their social relationships were like-and then maintaining that these comments are absolutely accurate-is an unscientific approach. As a result of their prejudiced attitudes, evolutionists stubbornly continue to describe bygone peoples as primitive. The figures in this picture can be seen to be wearing herringbone cloth. This shows that people at the time were not savages, wandering around half-naked, as evolutionists claim. |
Sekiranya masyarakat akan datang menemui hasil kerja Van Gogh atau Picasso dan menilainya dari perspektif evolusionis, bagaimanakah tanggapan mereka terhadap masyarakat moden kita? Apakah pemandangan Claude Monet akan mengilhamkan komentar seperti “Industri belum lagi dibangunkan, dan manusia hanya menjalani cara hidup pertanian”, atau gambaran abstrak Wassily Kandinsky mengilhamkan komentar seperti “Manusia masih belum mampu membaca atau tulisan hanya difahami melalui pelbagai contengan”? Apakah tafsiran sebegini akan membawa mereka hampir kepada gambaran sebenar masyarakat moden kita?
Evolusionis Tiada Bukti Saintifik Untuk Menyokong Teori Mereka
Walaupun tidak mempunyai sebarang bukti, para evolusionis tetap berkeras bahawa manusia dan beruk berasal daripada moyang yang sama. Apabila ditanya tentang permulaan proses evolusi, mereka kemudiannya memberi jawapan yang langsung tidak saintifik, "Kami tidak tahu, walau bagaimanapun kami berharap untuk mengetahuinya suatu hari nanti." Sebagai contoh, Elaine Morgan, seorang ahli kaji fosil manusia yang juga seorang evolusionis membuat pengakuan ini:
Empat perkara paling misteri berkenaan [evolusi] manusia adalah: 1) Kenapa mereka berjalan di atas dua kaki? 2) Kenapa mereka kehilangan bulu? 3) Kenapa mereka memiliki saiz otak yang besar? 4) Kenapa mereka belajar untuk bercakap?
Jawapan evolusionis untuk semua persoalan tersebut adalah: 1) 'Kami belum tahu'; 2) 'Kami belum tahu'; 3) 'Kami belum tahu'; 4) 'Kami belum tahu'. Senarai soalan-soalan tadi juga boleh dipanjangkan lagi tanpa mempengaruhi monotoni jawapan yang diberikan.30
TINGGALAN MASYARAKAT PURBA YANG MENGAGUMKAN
Kesilapan konsep tentang evolusi sosio-budaya telah dikemukakan pada beberapa waktu yang berbeza oleh orang-orang seperti August Comte, Herbert Spencer dan Lewis Henry Morgan - dan kemudian digabungkan dengan teori Charles Darwin - menyatakan bahawa semua masyarakat berkembang daripada primitif ke arah peradaban yang lebih kompleks. Penipuan ini dibangunkan pada akhir kurun ke-19 dan pengaruhnya meningkat selepas Perang Dunia 1, disokong dengan asas yang kononnya 'saintifik' untuk rasisme, kolonialisme, dan gerakan eugenik yang kejam. Masyarakat di kawasan dunia yang berbeza dengan budaya, warna kulit dan ciri fizikal yang berlainan tertakluk kepada layanan yang tidak berperikemanusiaan hasil daripada praandaian yang tidak saintifik itu.Today, alongside highly advanced civilizations, there are also rather backward ones. However, that some societies are more advanced technologically does not mean that they are more mentally or physically developed. |
Walau bagaimanapun, banyak penemuan terbaru dalam bidang arkeologi, antropologi, dan cabang sains yang lain telah menyangkal dakwaan asas kisah 'evolusi budaya dan sosial'. Semua ini tidak lain hanyalah percubaan materialis untuk menggambarkan perubahan manusia daripada binatang tidak berakal dan menanam mitos ini - yang kononnya atas dasar falsafah - bersandarkan sains.
Keupayaan manusia untuk hidup dengan berburu atau bertani tidak membuktikan bahawa mereka lebih mundur atau maju secara mental. Dengan kata lain, tiada masyarakat yang terlibat dengan perburuan disebabkan kemunduran dan secara mental lebih hampir kepada beruk. Mengusahakan bidang pertanian tidak bermakna sesebuah masyarakat itu telah menjarakkan diri mereka daripada kehidupan primitif. Tiada sebarang aktiviti masyarakat yang membayangkan bahawa penduduknya adalah keturunan hidupan yang lain. Di sepanjang proses yang kononnya evolusi, aktiviti-aktiviti seperti itu tidak melahirkan individu yang lebih maju dari segi kepintaran dan keupayaan. Banyak puak-puak yang secara teknologinya terkebelakang pada hari ini hanya memburu dan mengumpul, tetapi ini langsung tidak menunjukkan bahawa mereka bukan manusia. Begitu juga dengan kehidupan manusia puluhan ribu tahun akan datang, sama seperti yang telah dilakukan oleh mereka ratusan ribu tahun lalu. Manusia terkemudian bukan primitif, dan manusia akan datang juga bukan spesis yang lebih maju.
That people survive through hunting or agriculture does not mean that they are any more advanced or backward in terms of their mental abilities. In other words, a society that survives through hunting does not do so because it is supposedly closely allied to the apes. Nor a society's engagement in agriculture means that it has moved a long way on from apes. | |
No such primitive creatures such as are shown in this drawing ever existed. This and similar images are the work of the imaginations of Darwinist scientists, and are of no scientific value. |
Seperti yang telah ditunjukkan tadi, pandangan bahawa masyarakat berubah tidak berdasarkan kepada mana-mana bukti saintifik. Asas teori ini adalah kesilapan dan pendapat tidak saintifik bahawa manusia pada mulanya memiliki minda seperti beruk. William Howells, seorang ahli antropologi evolusionis di Universiti Harvard mengaku bahawa teori evolusi menimbulkan persoalan lain, bukan berkaitan dengan tubuh tetapi berkenaan sifat yang mempengaruhi falsafah, menentukan fakta saintifik yang lebih sukar. Howells menyatakan bahawa sifat tidak 'difosilkan' seperti mana tengkorak dan ianya tidak kekal seperti alatan batu. Maka, katanya, kita hanya ada sedikit petunjuk tentang apa yang mungkin telah berlaku dalam sejarah purba. Beliau juga menyatakan bahawa adalah mustahil untuk menguji hipotesis seperti itu.36
Baru-baru ini, majoriti saintis sosial telah mengaku tentang kesalahan dalam pandangan evolusionis, dan menyatakan teori evolusi sosial bertentangan dengan sains dalam perkara berikut:
- Ia hampir kepada diskriminasi etnik, membuat tafsiran berat sebelah tentang masyarakat berbeza - contohnya, anggapan bahawa masyarakat Barat lebih bertamadun.
- Ia menganggap semua masyarakat berkembang di laluan yang sama, menggunakan cara yang sama, dan berkongsi tujuan yang sama.
- Ia melihat masyarakat daripada kaca mata materialistik.
- Ia kebanyakannya bertentangan dengan penemuan. Ramai komuniti yang hidup dalam keadaan primitif mempunyai nilai rohani yang lebih maju berbanding masyarakat lain yang dianggap moden - dalam erti kata lain mereka adalah pencinta kedamaian dan menerima kesamaan. Ole kerana cara pemakanannya, mereka juga lebih sihat dan kuat.
Tinggalan Purba Menyanggah Evolusi
Hasil penemuan dari tamadun purba telah menyangkal teori 'perkembangan daripada primitif kepada bertamadun'. Jika kita mengkaji perjalanan sejarah, jawapannya ialah manusia telah sentiasa menikmati daya kecerdasan dan kreativiti yang sama. Hasil kerja yang dibuat oleh manusia ratusan ribu tahun dahulu, dan kesan-kesan yang mereka tinggalkan, sebenarnya mempunyai makna yang berbeza dengan dakwaan evolusionis. Sekiranya kita mengkaji jejak-jejak ini, akan didapati bahawa manusia dengan kebijaksanaan dan kebolehan mereka di semua zaman lampau telah membuat penemuan baru, mencapai tahap keperluan mereka dan membina tamadun.Para utusan yang dihantar membantu mereka membangun dan berkembang dengan memulakan perubahan-perubahan baru. Mereka memiliki pengetahuan saintifik yang terperinci hasil inspirasi daripada Ilahi. Misalannya, Nabi Nuh (as) tahu teknologi pembuatan perahu, seperti mana yang kita fahami dari Al-Quran bahawa bahteranya dijana oleh kuasa stim (wallahualam):
Dapur tersebut yang dikenali sebagai tannur, masih lagi digunakan hari ini di pelbagai kawasan. Ia berkaitan dengan ayat yang menyatakan bahawa dapur ini telah melimpahkan air. Maka, bahtera disediakan untuk belayar dengan tenaga janaan stim. Dalam komentarnya, Hamdi Yazir dari Elmali berkata bahawa bahtera tersebut “seakan kapal stim yang dijana oleh sebuah dapur”:(Nabi Nuh terus bekerja) sehingga apabila datang hukum Kami untuk membinasakan mereka dan air memancut-mancut dari muka bumi (yang menandakan kedatangan taufan), Kami berfirman kepada Nabi Nuh: Bawalah dalam bahtera itu dua dari tiap-tiap sejenis haiwan (jantan dan betina) dan bawalah ahlimu kecuali orang yang telah ditetapkan hukuman azab atasnya (disebabkan kekufurannya), juga bawalah orang-orang beriman dan tidak ada orang-orang yang beriman yang turut bersama-samanya, melainkan sedikit sahaja. (Surah al-Hud, ayat 40)
Tannur: Dinyatakan di dalam kamus sebagai dapur atau ketuhar tertutup. Perkataan 'fara' bermaksud mendidih dan menyembur dengan kuasa dan kesungguhan yang kuat. ... Dalam kata lain, ini membayangkan bahawa kapal tersebut tidak menggunakan layar, tetapi kapal api yang menggunakan tenaga janaan sebuah dapur.37
Perkembangan besar dalam bidang sains, seni dan teknologi juga telah dicapai sewaktu zaman Nabi Sulaiman (as). Misalannya, Al-Quran menunjukkan bahawa kenderaan pengangkutan di zamannya juga sepantas kapal terbang: “Dan Kami kurniakan kepada Nabi Sulaiman kuasa menggunakan angin untuk perjalanannya: sepagi perjalanannya adalah menyamai perjalanan biasa sebulan dan sepetang perjalanannya adalah menyamai perjalanan biasa sebulan.” (Surah as-Saba', ayat 12).
Ayat ini jelas menunjukkan bahawa jarak yang jauh mampu dilalui dengan cepat. Ini merujuk kepada kenderaan udara yang menggunakan teknologi sama seperti yang digunakan hari ini (wallahualam). Tambahan pula, Al-Quran mencatatkan bahawa:
Dalam erti kata lain, Nabi Sulaiman (as) menyebabkan para pekerjanya menggunakan teknologi pembinaan dan senibina yang amat canggih.Golongan jin itu membuat untuk Nabi Sulaiman apa yang dia kehendaki dari bangunan-bangunan yang tinggi dan patung-patung dan pinggan-pinggan hidangan yang besar seperti kolam, serta periuk-periuk besar yang tetap di atas tukunya. (Setelah itu Kami perintahkan): Beramallah kamu wahai keluarga Daud untuk bersyukur! Dan sememangnya sedikit sekali di antara hamba-hambaKu yang bersyukur. (Surah as-Saba', ayat 13)
Ayat lain menyatakan bahawa:
Dan (Kami mudahkan baginya memerintah) Jin Syaitan; (dia memerintah) golongan-golongan yang pandai mendirikan bangunan dan yang menjadi penyelam (bagi menjalankan kerja masing-masing). (Surah as-saad, ayat 37)Hakikat bahawa Nabi Sulaiman (as) mampu mengawal jin-jin penyelam menandakan lokasi dan pengeluaran sumber-sumber dasar laut. Minyak dasar laut serta proses dan kerja pengekstrakan logam berharga memerlukan teknologi yang amat maju. Ayat-ayat ini menegaskan bahawa teknologi seumpama itu telah wujud dan diguna pakai.
Ayat lain menyatakan "mata air dari tembaga" (Surah as-Saba', ayat 12). Penggunaan cairan tembaga menandakan kewujudan teknologi canggih yang menggunakan elektrik di zaman Nabi Sulaiman (as). Seperti yang kita sedia maklum, tembaga merupakan antara konduktor haba yang terbaik, maka ia dipercayai mewujudkan asas industri elektrik pada masa itu. Ayat "Kami alirkan baginya mata air dari tembaga" dalam segala kemungkinan merujuk kepada sejumlah besar kuantiti elektrik yang dikeluar dan digunakan dalam banyak cabang teknologi (wallahualam).
Beberapa ayat menunjukkan bahawa Nabi Daud (as) memiliki pengetahuan yang baik dalam pertukangan besi dan pembuatan senjata:
Al-Quran juga mengisahkan tentang tembok di antara dua gunung yang dibina oleh Zulkarnain yang tidak mampu diseberangi dan ditembusi oleh masyarakat zaman itu. Menurut ayat berkaitan, beliau menggunakan potongan-potongan besi dan cairan tembaga:(Serta Kami wahyukan kepadanya): Buatlah baju-baju besi yang luas labuh dan sempurnakanlah jalinannya sekadar yang dikehendaki dan kerjakanlah kamu (wahai Daud dan umatmu) amal-amal yang soleh, sesungguhnya Aku Maha Melihat akan segala yang kamu kerjakan. (Surah as-Saba', ayat 11)
Maklumat ini menunjukkan bahawa Zulkarnain telah menggunakan teknologi reinforced concrete.Besi, antara bahan paling kuat yang digunakan dalam pembinaan, amat penting untuk menambah keteguhan binaan seperti bangunan, jambatan, dan empangan. Ayat ini menyatakan bahawa beliau telah meletakkan besi dari hujung ke hujung dan menghasilkan struktur konkrit yang teguh dengan menuang mortar ke atasnya (wallahualam).Bawalah kepadaku ketul-ketul besi; sehingga apabila ia terkumpul separas tingginya menutup lapangan antara dua gunung itu, dia pun perintahkan mereka membakarnya dengan berkata: Tiuplah dengan alat-alat kamu sehingga apabila ia menjadikannya merah menyala seperti api, berkatalah dia: Bawalah tembaga cair supaya aku tuangkan atasnya. (Surah al-Kahfi, ayat 96)
Prasasti dari peradaban purba Amerika Tengah merujuk kepada seorang yang tinggi, berjanggut dan datang dengan memakai jubah putih. Mereka juga melaporkan bahawa dalam jangka waktu yang singkat, kepercayaan terhadap dewa tunggal tersebar dan berlaku perkembangan mendadak dalam seni dan sains.
Ramai nabi seperti Nabi Yaakub (as), Nabi Yusuf (as), Nabi Musa (as), dan Nabi Harun (as) telah diutus ke Mesir purba. Utusan-utusan ini dan golongan yang mempercayai mereka telah membawa pengaruh penting terhadap peningkatan artistik dan saintifik yang pantas oleh masyarakat Mesir pada kebanyakan zaman.
Ramai saintis Muslim yang patuh kepada ajaran Al-Quran dan sunnah nabi telah membuat penemuan penting dalam bidang astronomi, matematik, geometri, perubatan, dan cabang sains yang lain. Semua ini telah membolehkan perubahan besar dan perkembangan mengagumkan dalam sains dan kehidupan sosial. Beberapa saintis Muslim beserta hasil kerja mereka adalah seperti berikut:
Abd al-Latif al-Baghdadi dikenali melalui kerjanya dalam bidang anatomi. Dia membetulkan kesilapan sebelumnya berkaitan banyak tetulang dalam badan seperti rahang bawah dan sternum. Tulisannya bertajuk Al-Ifada wa al-I'tibar telah diterbitkan pada tahun 1788 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Jerman, dan Perancis. Beliau juga mengkaji organ-organ deria rasa dalam kitabnya yang berjudul Makalatun fial-Havas.
Ibn Sina (Avicenna) menerangkan tentang cara-cara rawatan ke atas pelbagai jenis penyakit. Kitab agungnya, Kitab al-Qanun fi at-Tibb, yang ditulis dalam bahasa Arab telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada kurun ke-12. Ia diajar dan dianggap sebagai buku pelajaran asas di universiti-universiti Eropah sehingga abad ke-17. Kebanyakan maklumat perubatannya masih lagi sesuai untuk diaplikasikan pada hari ini.
Zakaria Qazvini meruntuhkan banyak pendapat-pendapat yang salah berkaitan dengan otak dan jantung, yang mana telah dianggap tepat sejak zaman Aristotle lagi. Maklumat yang beliau berikan berkenaan dengan dua organ tersebut sama dengan pengetahuan hari ini.
Zakaria Qazvini, Hamd Allah Mustawfi Qazvini (1281-1350), dan Ibn Nafs, semuanya merupakan pengkaji anatomi serta membentuk asas sains perubatan moden.
Ali ibn Isa telah menulis tiga jilid buku tentang penyakit mata, Tazkirat al-Kahhalin. Jilid pertama tertumpu sepenuhnya pada anatomi mata dan mengandungai banyak informasi berharga. Ia kemudiannya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Jerman.
Al-Bairuni membuktikan 600 tahun lebih awal sebelum Galileo bahawa bumi berputar, dan juga telah mengira diameternya 700 tahun sebelum Newton melakukannya.
Ali Kuscu menghasilkan peta pertama untuk bulan, satu bahagian yang dinamakan sempena nama beliau.
Thabit ibn Qurra menemui kalkulus pembezaan berkurun-kurun sebelum Newton.
Al-Battani merupakan manusia pertama yang mengasaskan trigonometri.
Abu'l Vafa bertanggungjawab mewujudkan istilah secant dan cosecant dalam bidang trigonometri.
Al-Khawarizmi merupakan orang pertama yang menulis buku berkenaan algebra.
Al-Maghribi mengasaskan persamaan yang dikenali sebagai segitiga Pascal, 600 tahun sebelum ditemui oleh Pascal sendiri.
Ibn Haitam merupakan pengasas optik. Bacon dan Kepler sekadar menggunakan hasil kerja beliau, sementara Galileo mengunakan penemuan beliau dalam penghasilan teleskop.
Al-Kindi memajukan relativiti dan teori relativiti 1,100 tahun lebih awal daripada Einstein.
Akshamsaddin, yang hidup lebih kurang 400 tahun daripada Pascal, merupakan orang pertama yang menemui kewujudan mikrob.
Ali ibn Abbas adalah orang pertama yang menjalankan pembedahan kanser.
Ibn Jazzar menjelaskan punca-punca dan cara rawatan penyakit kusta.
Saintis-saintis Muslim, yang hanya sebahagian kecil disenaraikan di atas, telah membuat banyak penemuan penting yang membentuk asas sains moden dengan mematuhi ajaran Al-Quran dan sunnah baginda Rasulullah (saw).
Seperti yang telah kita lihat, ramai manusia dahulu kala yang mencapai kemajuan dalam bidang seni, perubatan, teknologi, dan sains menerusi utusan yang dihantar kepada mereka. Dengan mematuhi dan mengambil iktibar daripada cadangan dan galakan para nabi, mereka memiliki ilmu dan mewariskannya kepada generasi kemudian. Tambahan pula, masyarakat yang kadang-kadang lari daripada agama sebenar dan membangun pelbagai kepercayaan karut akhirnya kembali percaya akan Keesaan Allah hasil daripada usaha para nabi.
Apabila penemuan-penemuan zaman lampau dikaji tanpa prejudis, sejarah kemanusiaan dapat difahami dengan jelas dan nyata.
Sebagaimana yang telah dinyatakan, peradaban yang mundur dan maju telah wujud serentak sepanjang sejarah, sepertimana juga hari ini. Kini, kita menikmati teknologi angkasa, sementara mereka di kawasan dunia yang lain hidup serba kekurangan, begitu juga dengan masa lalu di mana Mesir purba mempunyai tamadun gemilang, sementara masyarakat yang lebih terkebelakang juga wujud di kawasan yang lain. Masyarakat Maya membina bandar-bandar yang amat membangun, yang mana dari jejak-jejak yang mereka tinggalkan menunjukkan bahawa mereka telah memiliki teknologi yang amat canggih, mengira orbit planet Venus dan menemui bulan-bulan pada planet Jupiter. Pada masa yang sama, manusia di wilayah-wilayah Eropah percaya bahawa bumi merupakan pusat sistem suria. Di kala masyarakat Mesir berjaya melaksanakan pembedahan otak, penduduk di kawasan lain pula percaya bahawa penyakit adalah disebabkan oleh pelbagai semangat jahat. Dengan sistem perundangan, kesusasteraan, pemahaman seni dan pengetahuan astronomi, masyarakat Sumeria membina peradaban gemilang di Mesopotamia, manakala di satu sudut dunia yang lain terdapat golongan yang jahil. Maka, sebagaimana masyarakat hari ini yang tidak maju dalam segalanya, zaman lampau juga tidak pernah ada golongan yang primitif sepenuhnya.
Setakat ini, kita telah mengkaji bukti dari zaman sejarah yang berbeza dan menilai contoh-contoh budaya puluhan bahkan ratusan ribu tahun lampau. Dengan mengkaji sejarah yang lebih baru, kita juga akan mendapat bukti bahawa manusia sememangnya manusia: Di sini kita bukan berbincang mengenai orang 'primitif' yang baru mengasingkan cara hidup dari beruk, tetapi manusia bertamadun yang didapati telah mewarisi peradaban lain yang tetap terpelihara untuk ribuan tahun sebelum mereka.
Sementara teknologi meningkat di abad ke-20, perkembangan kajian arkeologi juga semakin pesat, dan mula mengeluarkan lebih banyak bukti tentang sejarah sebenar manusia. Maka, disepakati bahawa kehidupan lampau di Mesir, Amerika Tengah, Mesopotamia dan wilayah lain ribuan tahun dahulu adalah sama seperti cara kehidupan kita hari ini.
Megalit: Artifak Menakjubkan Dari Sejarah Manusia
Megalit ialah nama yang diberi kepada monumen yang terbina daripada sekumpulan blok batuan gergasi. Banyak megalit purba masih kekal sehingga ke hari ini. Antara aspek monumen ini yang paling mengejutkan ialah bagaimana blok-blok batuan besar sedemikian, yang sesetengahnya mempunyai berat lebih daripada satu tan, telah digunakan untuk membina struktur yang dibincangkan, bagaimana dan teknik apa yang telah digunakan untuk membawa batuan ini ke tapak pembinaan. Bagaimana manusia pada zaman itu mendirikan struktur sebegini dengan meletakkan satu blok batu yang besar di atas blok yang lain? Megalit ini biasanya dibina dengan menggunakan batu yang dibawa dari jauh, dan kini dianggap sebagai keajaiban dalam pembinaan dan kejuruteraan. Golongan yang menghasilkan kerja sedemikian pasti memiliki teknologi yang maju.The construction technique and technology employed on the pyramids are still a mystery. These giant works, whose construction would be hard to duplicate even using today's technology, were completed by highly competent people who lived over 2,500 years ago. |
Jelas bahawa mereka yang terlibat dalam pembinaan ini mempunyai banyak pengetahuan dan teknologi yang jauh lebih canggih daripada apa yang biasa dibayangkan. Sebagaiman yang telah dijelaskan dalam buku ini, peradaban tidak sentiasa bergerak ke hadapan; ada kalanya merosot. Dan sebenarnya dalam kebanyakan waktu, perkembangan dan penguncupan tamadun boleh wujud serentak di pelbagai tempat dunia.
Barangkali mereka yang membina megalit memiliki tamadun yang lebih maju seperti mana yang ditunjukkan oleh tinggalan arkeologi dan sejarah. Struktur yang dibina membuktikan bahawa mereka mempunyai pengetahuan yang luas dalam matematik dan geometri; tahu teknologi yang diperlukan untuk mendirikan monumen dengan mengira titik teguh di kawasan berbukit; mengguna peralatan (seperti kompas) untuk menentukan kedudukan geografi, serta mampu mengangkut bahan-bahan binaan dari jarak jauh apabila diperlukan. Tentu saja mereka tidak melakukan semua ini dengan hanya mengguna alatan dan tenaga kerja primitif. Banyak eksperimen oleh pengkaji dan ahli arkeologi telah membuktikan bahawa adalah mustahil untuk membuat monumen sebegini dalam keadaan seperti yang didakwa oleh teori evolusi. Ramai penyelidik yang cuba untuk membina monumen sama dengan menghasilkan semula keadaan 'Zaman Batu' khayalan telah gagal. Mereka bukan saja menemui kesukaran untuk membina struktur sama, tetapi juga mengalami masalah dalam memindahkan blok-blok batuan dari tempat lain ke tapak binaan. Ini sekali lagi menunjukkan manusia zaman itu tidak mundur seperti dakwaan evolusionis. Mereka menikmati dan memahami senibina, memanfaat teknologi pembinaan dan turut mengkaji astronomi.
The Ishtar Gate, Baghdad |
Rudyard Kipling's book, Just So Stories |
Istilah tersebut yang muncul dalam kritikan Stephen Jay Gould, seorang ahli paleontolgi evolusionis terkenal, dipinjam daripada sebuah buku terbitan tahun 1902 bertajuk Just So Stories karya penulis dan penyair British bernama Rudyard Kipling (1865-1936). Dalam buku cerita yang ditujukan untuk kanak-kanak ini, Kipling menulis beberapa kisah fantasi tentang bagaimana pelbagai hidupan mendapat organ dan sifat masing-masing. Sebagai contoh, beliau menulis petikan berikut tentang belalai gajah:
Pada zaman dahulu kala, sang haiwan yang disukai, Gajah, tidak mempunyai belalai. Ia hanya mempunyai hidung yang kehitaman dan membonjol . . . Tetapi ada seekor anak Gajah kecil yang mempunyai perasaan ingin tahu . . . Maka ia pun berpergian . . . sehingga sampai di tebing Sungai Limpopo yang licin dan kabut, ia terpijak sesuatu yang disangkanya batang kayu. Tetapi itu sebenarnya Sang Buaya . . . kemudian anak Gajah menundukkan kepala menghampiri mulut sang Buaya yang berbau dan bertaring, lalu Sang Buaya menerkam pada hidung si anak Gajah . . . Kemudian anak Gajah duduk pada punggungnya dan menarik, dan tarik, dan tarik, dan hidungnya pun mula memanjang. Sementara Sang Buaya pula terkial-kial di dalam air sambil melibas-libas ekornya, dan ia menarik, dan tarik, dan tarik.38Gould dan beberapa saintis evolusionis lain telah mengkritik penulisan yang penuh dengan senario serupa tanpa ada sebarang bukti untuk menyokong mereka. Begitu juga dengan mereka yang cuba menjelaskan perkembangan masyarakat dalam rangka teori evolusi. Sebagaimana cerita dongeng Kipling, saintis sosial evolusionis bergantung semata-mata pada imaginasi. Bayangkan sejarah manusia yang berdasarkan masyarakat-masyarakat yang moyang mereka kononnya hanya tahu mendengus dan mengguna alatan batuan kasar, tinggal di dalam gua, dan hidup semata-mata bergantung pada hasil buruan dan kutipan, yang kemudiannya mula berkembang dan menceburi bidang pertanian, lalu mula mengguna logam, serta mula membina hubungan sosial seiring dengan peningkatan keupayaan mental mereka. 'Sejarah' sedemikian tiada bezanya dengan kisah bagaimana Sang Gajah mempunyai belalainya.
Gould memberi penjelasan tentang pendekatan tidak saintifik ini:
Para saintis sedar bahawa kesemua kisah tersebut sekadar cerita rekaan; malangnya, ia dipaparkan dalam penulisan yang profesional sehingga mendapat perhatian serius. Akhirnya ia menjadi 'fakta' dan tergolong dalam kesusasteraan popular...39Gould menambah lagi dengan menyatakan bahawa cerita rekaan tersebut tidak membuktikan apa-apa dalam rangka teori evolusi:
Dalam tradisi 'sekadar cerita' sejarah semulajadi evolusi, cerita-cerita tersebut tidak membawa apa-apa makna. Tetapi pengaruhnya, dan kes-kes sama yang lain, telah mengatasi kepercayaan saya secara perlahan sejak dulu lagi. Idea-idea rekaan yang semakin banyak mungkin menyelamatkannya setakat ini, tetapi kebanyakan konsep yang diselamat oleh spekulasi murahan tidak mencukupi buat saya.40
Newgrange
Newgrange, one of world's best-known stone structures, consists of 93 megaliths. |
Ramai ahli arkeologi menghuraikan Newgrange sebagai keajaiban teknikal. Sebagai contoh, kubah di atas struktur itu sememangnya adalah kehebatan kejuruteraan. Setiap batu yang berat di bahagian bawah dan ringan di sebelah atas dengan cermat diletakkan saling bertindih sehingga setiap satunya lebih menonjol daripada yang di bawah. Maka terbinalah satu cerobong berbentuk heksagon dengan ketinggian enam meter di atas bahagian tengah struktur itu. Di atas cerobong itu terdapat penutup yang diperbuat daripada batu yang boleh dibuka dan ditutup bila perlu.
Jelas bahawa binaan gergasi ini dibina oleh mereka yang mempunyai pemahaman mendalam tentang kejuruteraan, mampu mengira dengan tepat, merancang dengan betul, mengangkut beban batuan yang berat, dan memanfaat ilmu pembinaan mereka. Evolusionis tiada penjelasan tentang cara pembinaan struktur ini kerana berdasarkan pandangan karut mereka, manusia pada masa itu bekerja dalam keadaan serba kekurangan dan terkebelakang. Tetapi amat mustahil untuk monumen sebesar itu didirikan oleh golongan yang tiada pengetahuan yang baik dalam bidang kejuruteraan dan pembinaan.
The entrance stone and the roof box at Newgrange. It is still not known how the blocks were transported, nor what techniques were employed during construction. |
Maka, dapat dilihat bahawa para pembina Newgrange bukan sahaja mempunyai ilmu kejuruteraan, malah memiliki pengetahuan astronomi yang membolehkan mereka mengira masa harian dan pergerakan matahari.
Newgrange hanyalah sebahagian daripada struktur batuan zaman itu yang masih lagi kekal di wilayah berkenaan. Dengan melihat pada struktur ini saja, anda dapat menyimpulkan bahawa ianya didirikan oleh golongan yang mempunyai pengetahuan mendalam serta menggunakan cara dan teknik yang amat canggih. Apakah tafsiran yang boleh dibuat berkaitan dengan gaya hidup mereka? Masyarakat yang membina struktur ini pastinya telah hidup dalam persekitaran yang selesa dan penuh tamadun. Jika mereka mempunyai pengetahuan astronomi dan kemahiran yang baik untuk membuat pemerhatian dengan tepat, kehidupan seharian juga pasti bertamadun selari dengan perkembangan pengetahuan mereka. Monumen batuan ini mungkin satu-satunya bangunan yang kekal daripada masyarakat yang hidup dalam rumah yang selesa, mempunyai taman-taman yang diselenggara dengan baik, menerima rawatan di hospital yang bagus, terlibat dengan aktiviti ekonomi, menghargai seni dan sastera serta menikmati warisan budaya yang luas lagi penting. Semua tafsiran realistik berkenaan pembina monumen batuan ini adalah berdasarkan penemuan arkeologi dan fakta sejarah. Tetapi, evolusionis yang telah sebati dengan pemikiran materialis lebih cenderung mengaitkan cerita rekaan hasil dogma-dogma tertentu berbanding membuat tafsiran rasional yang bersesuaian dengan sains. Walau bagaimanapun, semua cerita mereka tidak akan pernah mampu untuk memberi penjelasan muktamad dan benar.
Stonehenge
Stonehenge may have been erected as the building blocks of a wooden construction. A wooden building erected on this would have been unaffected by wind and storms. It is likely that only the foundations of the building have survived. The methods and motives for the construction of Stonehenge are still a matter for debate, but one important feature revealed by scientists is its relationship with astronomy. The people who built this structure possessed an advanced knowledge of the heavens, as well as of engineering. |
Kajian yang dibuat mendedahkan bahawa Stonehenge telah dibina dalam tiga peringkat utama, bermula dalam lebih kurang 2,800 BC. Ini bermakna bahawa sejarah pembinaannya telah berusia hampir 5,000 tahun. Peringkat pembinaan pertama melibatkan penggalian parit, benteng dan beberapa lubang bulat. Dalam peringkat kedua, lebih kurang 80 bluestones (sejenis batuan granit yang dinamakan sempena warnanya) disusun dalam dua bulatan di sekeliling pusat tapak dan batu hele didirikan di luar lingkaran tersebut. Kemudian, bulatan luar didirikan menggunakan susunan batu pasir yang besar dengan batu melintang membentuk bulatan diletak di atasnya.
Aspek utama monumen ini ialah bluestones yang digunakan kerana sumbernya tiada di kawasan berhampiran. Batu-batuan ini dibawa ke tapak Stonehenge dari Pergunungan Preseli yang jauhnya lebih kurang 380 kilometer (240 batu). Jika ahli sejarah evolusionis berpendapat bahawa penduduk di masa itu hidup dalam keadaan serba primitif dan peralatan mereka hanya diperbuat daripada engkol kayu, rakit kayu dan kapak batu, jadi bagaimanakah mereka mengangkut semua batuan ini ke wilayah di mana Stonehenge kini berdiri? Persoalan ini tidak dapat dijawab dengan senario khayalan yang direka-reka.
Dengan membina semula peralatan yang kononnya diguna pada masa itu, sekumpulan pengkaji cuba mengangkut bluestones ke tempat lain yang sama jaraknya. Mereka menggunakan engkol kayu, membuat rakit yang mampu menampung berat batu yang saiznya hampir sama sehingga terpaksa menggabungkan tiga rakit, menggerakkan rakit tersebut di sungai dengan mengguna pancang kayu, dan akhirnya cuba untuk membawa batuan tersebut ke atas bukit dengan bantuan roda kasar. Namun usaha mereka hanya sia-sia. Ini hanyalah satu daripada eksperimen yang dilaksanakan untuk mencari jawapan tentang cara bluestones dibawa sejauh itu. Banyak lagi ujukaji lain telah dijalankan, dan penyelidik berusaha untuk memahami cara pengangkutan yang telah diguna oleh masyarakat zaman itu. Walau bagaimanapun, tiada percubaan yang berjaya. Ini kerana kesemua kajian tersebut dijalankan dengan fahaman salah yang menganggap budaya masyarakat pada waktu itu terlalu mundur dan hanya menggunakan peralatan kasar yang diperbuat daripada batu dan kayu.
Seperkara lagi yang perlu ditegaskan ialah eksperimen yang mereka laksanakan dibantu oleh teknologi moden. Mereka mengguna pelbagai model yang dihasilkan oleh pelabuhan maritim, mengguna tali yang diperbuat oleh kilang berteknologi tinggi, dan membuat perancangan dan pengiraan terperinci. Namun begitu, mereka tetap gagal. Tetapi masyarakat yang hidup 5,000 tahun dulu mengangkut batuan ini yang setiap satunya mempunyai berat bertan-tan lalu menyusunnya dalam bentuk bulatan melalui pengiraan posisi geografi yang tepat. Jelas sekali mereka tidak menyiapkan semua ini dengan peralatan batu serta rakit dan engkol kayu. Stonehenge dan banyak megalit lainnya telah dibina dengan teknologi yang masih belum dapat difahami pada hari ini.
Tinggalan Menakjubkan Di Bandar Tiahuanaco
It is impossible for stones weighing many tons each, used here in the South American city of Tiahuanaco, to be transported without steel cables, winches, and other construction equipment. |
Antara tinggalan Tiahuanaco yang paling menakjubkan adalah satu kalendar yang menunjukkan ekuinoks- ekuinoks, musim- musim, dan posisi bulan pada setiap jam dan pergerakannya. Kalendar ini antara bukti yang menunjukkan bahawa masyarakat yang tinggal di kawasan itu memiliki teknologi yang tinggi. Antara tinggalan lain yang mengagumkan adalah monumen-monumen yang diperbuat daripada blok batuan besar, sesetengah daripadanya mempunyai berat sehingga 100 tan.
Seorang penulis Reader's Digest menulis, "...para jurutera terbaik hari ini masih lagi bertanya kepada diri sendiri tentang keupayaan mereka untuk memotong dan menggerakkan batuan besar seperti yang digunakan untuk membina bandar tersebut. Batuan gergasi itu kelihatan seperti acuan telah digunakan untuk memotongnya..."41
The Gate of the Sun, estimated to weigh around 10 tons, could not have been built by a society devoid of technological means, as evolutionists claim. Such structures invalidate the evolutionist claim that human history evolved from the primitive to the developed. |
Antara satu daripada monumen terpenting di Tiahuanaco adalah Gate of the Sun. Diperbuat daripada satu blok tunggal, dengan ketinggian 3 meter (10 kaki) dan kelebaran 5 meter (16.5 kaki) serta berat yang dianggarkan lebih daripada 10 tan. Gerbang tersebut dihiasi dengan pelbagai ukiran. Tiada penjelasan tentang teknik-teknik yang digunakan dalam pembinaannya. Apakah jenis teknologi yang diaplikasikan pada struktur yang sebegitu menarik? Bagaimana batu seberat 10 tan diekstrak, dan dengan apakah ianya dibawa dari kuari batuan. Jelas bahawa semua ini dicapai dengan menggunakan lebih daripada alatan dan perkakasan asas seperti yang digembar-gemburkan oleh evolusionis.
Sekiranya anda mengambil kira keadaan geografi di kawasan Tiahuanaco, semua pencapaian mengandaikan bahagian yang lebih mengagumkan. Bandar itu terletak berkilometer jauhnya dari mana-mana kawasan petempatan biasa dan dibina pada dataran tinggi yang lebih kurang 4,000 meter (13,000 kaki), di mana tekanan atmosfera hanya separuh berbanding atmosfera di paras laut. Tahap oksigen yang berkurangan ini akan menyebabkan sebarang kerja memerlukan lebih banyak tenaga kerja.
Semua ini membuktikan, seperti juga kawasan lain di dunia, bahawa peradaban yang maju telah wujud di masa lalu - sekaligus menyangkal dakwaan bahawa masyarakat sentiasa berkembang kepada tahap yang lebih maju.
Expert Stonemasons Who Lived on Gobekli Tepe 11,000 Years Ago
The stonework in the photos at bottom left and its detailed shapes display the artistic taste of the people who made them, 11,000 years ago. More important, however, is that the artists must have used metal tools to carve these stones, not by hitting or rubbing one stone against another. Such fine work is only possible by means of such tools, as the metal lathes, files and saws used in stonemasonry today.
The photo at bottom right shows a present-day stonemason at work, using similar techniques. Artists living 11,000 years ago may have produced their works of art only by employing similar methods.
The photo at bottom right shows a present-day stonemason at work, using similar techniques. Artists living 11,000 years ago may have produced their works of art only by employing similar methods.
MESIR PURBA: TAMADUN GEMILANG DALAM SENI DAN SAINS
Mesir purba yang mempunyai lebih pengetahuan dan pengalaman merupakan antara peradaban manusia yang paling mengagumkan dari segi seni dan sains, serta tidak mustahil mereka merupakan sumber yang diwarisi oleh sesetengah masyarakat primitif. Di kalangan masyarakat Mesir, golongan yang menyimpang, agama pagan, terdapat pekerja-pekerja Yahudi dengan pengetahuan seni yang berasal dari zaman Nabi Nuh (as) dan Nabi Ibrahim (as). Mereka yang berkemahiran ini menggunakan ilmu yang dipelajari daripada nabi-nabi terdahulu.The Egyptians' mummification techniques demonstrate that they possessed advanced medical knowledge. |
Asal-usul Perubatan Mesir Purba
Kecanggihan yang dicapai oleh ahli-ahli fizik di zaman Mesir purba amat mengagumkan. Banyak hasil penemuan yang menghairankan ahli-ahli arkeologi kerana tiada sejarawan yang menjangka teknologi tinggi seperti itu dari peradaban yang wujud dalam tahun 3,000 BC. Analisis X-ray ke atas mumia mendapati bahawa pembedahan otak telah dilakukan di zaman Mesir purba.43 Tambahan pula, operasi tersebut dilaksanakan dengan menggunakan teknik-teknik yang lebih profesional. Apabila tengkorak mumia yang menjalani pembedahan diperiksa, didapati bahawa pemotongannya telah dilakukan dengan kemas. Tulang tengkorak yang kembali bercantum membuktikan yang pesakit mampu hidup lama selepas pembedahan tersebut.44
Satu lagi contoh dalam bidang perubatan. Kemajuan yang besar dicapai pada kurun ke-19 berdasarkan perkembangan pantas dalam sains ujikaji, termasuk penemuan antibiotik. Walau bagaimanapun, perkataan 'penemuan' tidak seberapa tepat kerana kebanyakan teknik berkenaan telah diketahui oleh masyarakat Mesir purba.45
The body of the Egyptian Pharaoh Tutankhamen was preserved inside two coffins, one inside the other. |
TProses mumifikasi adalah sangat kompleks. Pertama, otak dan organ dalaman mayat dikeluarkan dengan alatan khas. Peringkat seterusnya melibatkan penyahhidratan tubuh selama 40 hari dengan menggunakan natron. (Natron adalah sejenis garam mineral, kandungan utamanya adalah campuran sodium bikarbonat dan sodium karbonat dengan sedikit sodium klorida dan sodium sulfat.) Selepas cairan berlebihan dalam badan dikeluarkan, rongga badan kemudian dipenuhkan dengan kain linen, pasir atau habuk kayu. Kulit disapukan dengan campuran herba khas dan seterusnya dilapis dengan cairan damar untuk melindunginya. Akhir sekali, tubuh tersebut dibungkus dengan balutan kain linen. 46
Mummification, carried out without damaging the shape of the body and by extracting all the deceased's internal organs, shows that those who performed it possessed a sufficient knowledge of anatomy to know the position of all the various organs.
Quite apart from the techniques of mummification, the Egyptians of 5,000 years ago enjoyed a wide range of other medical sophistication. For example:
The Smith Papyrus, which describes how the ancient Egyptians used bandages made out of linen. |
Para doktor di Mesir dikawalselia oleh Negara. Sekiranya pesakit gagal untuk sembuh atau meninggal dunia, kerajaan akan menyiasat puncanya dan menentukan sama ada cara rawatan yang digunakan oleh doktor bersesuaian dengan undang-undang. Jika didapati berlaku kesilapan semasa rawatan, doktor tersebut akan didenda mengikut rangka perundangan yang ditetapkan.
Setiap kuil memiliki makmal yang serba lengkap di mana ubatan disedia dan disimpan.
Kejayaan pertama dalam farmakologi, dan penggunaan balutan dan tekapan, bermula di zaman Mesir purba. Papirus Smith (yang sepenuhnya berkaitan dengan perubatan) menerangkan bagaimana jalur perekat linen - bahan yang sesuai untuk membuat balutan - digunakan untuk menutup luka.
Penemuan arkeologi telah mendedahkan satu gambar terperinci berkenaan amalan perubatan di Mesir. Tambahan pula, nama dan gelaran lebih daripada 100 orang doktor yang mengkhusus dalam bidang masing-masing telah ditemui.
Ukiran timbul pada dinding sebuah kuil di Kom Ombo menunjukkan ukiran sebuah kotak peralatan pembedahan. Kotak ini mengandungi kekacip logam, pisau bedah, gergaji, kuar, spatula, cangkuk kecil dan angkup.
Teknik-teknik yang digunakan adalah pelbagai. Bukaan dan retakan ditetapkan, splin digunakan dan luka ditutup dengan jahitan. Retakan yang berjaya sembuh selepas rawatan boleh dijumpai pada kebanyakan mumia.
Walaupun tiada kesan pembedahan ditemui pada kebanyakan mumia, terdapat 13 rujukan kepada jahitan pembedahan pada Papirus Smith. Ini membuktikan bahawa masyarakat Mesir purba mengurus luka pembedahan dengan baik dan menggunakan benang linen. Jarum dalam segala kemungkinan diperbuat daripada tembaga.
Doktor-doktor Mesir dapat membezakan antara luka yang tidak berkuman dan yang dijangkiti kuman. Mereka menggunakan campuran lemak kambing gurun, minyak fir dan kacang pis hancur untuk membersih luka yang dijangkiti.
Penisilin dan antibiotik hanya ditemui baru-baru ini. Walau bagaimanapun, masyarakat Mesir purba telah menggunakan versi organik pertama ubatan ini dan juga jenis-jenis antibiotik yang lain, serta menulis penerangan bersesuaian untuk pelbagai jenis penyakit.47
Seiring dengan perkembangan besar dalam bidang perubatan, penggalian juga telah mendedahkan bahawa mereka sangat berminat dalam perkara seperti perancangan bandar dan senibina.
Perkembangan Ilmu Kaji Logam Di Mesir Purba
Secara asasnya, ilmu kaji logam merupakan cabang sains dan teknologi yang melibatkan penapisan daripada bahan-bahan kasar, pembentukan dan pemeliharaan pelbagai jenis logam dan sebatiannya. Kajian terhadap tamadun Mesir purba menunjukkan bahawa sekitar 3,000 dan 3,500 tahun dulu, masyarakat Mesir merupakan pakar dalam pengekstrakan dan penghasilan pelbagai mineral dan logam, terutamanya emas, tembaga dan besi. Ilmu kaji logam yang jauh berkembang membuktikan bahawa mereka lebih maju dalam pencarian, pengekstrakan dan penghasilan bijih, serta mempunyai ilmu kimia yang baik.(1, 2) Finely worked pectorals of the king, crafted of gold, silver and semi-precious stones (3) A pair of finely crafted sandals (4) A small, long-spouted pitcher made of hard gold still maintains its strength and brightness. |
Masyarakat Mesir purba juga menggunakan besi sebagai tambahan untuk tembaga. Timah digunakan untuk menghasilkan gangsa, dan kobalt untuk mewarna kaca. Logam yang tidak terdapat secara semulajadi di Mesir telah diimport dari wilayah lain, terutamanya Parsi.
(5) This golden ornament found at the neck of Tutankhamen's mummy contains very fine gold workmanship; around 150 other jewels were found on the same mummy. (6) A gold-plated wooden chest set on a silver-plated sledge (7) A pectoral made of gold, lapis lazuli and turquoise, discovered at Tanis The fine workmanship in the jewels shows that sophisticated goldsmith's tools were employed. In the absence of such equipment, such fine workmanship is impossible. The quality and delicacy of Egyptian gold workmanship is equal to that of the present day. |
Ini juga menunjukkan bahawa mereka mempunyai pengetahuan saintifik dan teknologi yang diperlukan untuk mengenal pasti logam, mengekstrak bijih daripadanya, menghaluskan logam dan mengekstraknya, kemudian menggabungkannya untuk menghasilkan aloi.
Perancangan Bandar Dan Infrastruktur Mesir Purba
Iklim yang kering telah meninggalkan banyak petunjuk berkaitan tamadun Mesir, sekaligus membuktikan bandar Mesir kuno telah mempunyai kemudahan asas yang jauh berkembang.One indication of the Egyptians' advanced civilization is doubtless their knowledge of architecture and engineering. |
Teknik-teknik senibina yang mereka aplikasikan di masa 3,000 BC amat profesional dan bertujuan untuk menyelesaikan pelbagai kesukaran dan masalah berkenaan infrastruktur. Air merupakan antara elemen terpenting untuk negara kering seperti Mesir. Kenyataannya, mereka berjaya menemui penyelesaian terbaik berhubung masalah ini, iaitu dengan menyertakan tangki bina dalam untuk menyimpan air.
Simpanan air yang banyak ditemui di kawasan oasis Fayum merupakan sebahagian daripadanya. Masyarakat Mesir juga membina beberapa tasik buatan untuk memastikan kelangsungan kehidupan di bahagian-bahagian tertentu. Tasik-tasik kecil yang menerima air dari Sungai Nil ini memungkinkan kewujudan peradaban yang maju di tanah gersang Mesir. Mereka membina Tasik Moeris, yang terletak 80 kilometer (50 batu) di barat daya Cairo hari ini, bertujuan untuk menakung air dari Sungai Nil melalui terusan. Penempatan dan rumah ibadat telah didirikan berhampiran takungan ini.48
Pengetahuan masyarakat Mesir dalam bidang kejuruteraan, perancangan bandar dan perubatan serta bagaimana ia harus diaplikasikan merupakan sebahagian bukti berkaitan tamadun gemilang yang pernah mereka miliki.
Pengetahuan dan tindakan yang mereka laksanakan sekali lagi menolak pendapat bahawa masyarakat berkembang daripada peringkat primitif kepada tahap bertamadun. Masyarakat yang hidup 5,000 tahun lalu memiliki tahap peradaban yang jauh lebih maju daripada sesetengah komuniti yang hidup di negara yang sama pada hari ini, sesuatu yang tidak mampu dijelaskan dari segi 'perkembangan evolusi'. Semasa masyarakat Mesir purba menikmati peradaban gemilang mereka, tidak dapat dinafikan bahawa terdapat lebih banyak komuniti yang hidup dalam keadaan serba mundur di Afrika dan lain-lain bahagian di dunia. Tetapi tiada seorang pun di antara mereka yang mempunyai ciri-ciri yang kurang daripada manusia, apatah lagi sifat-sifat seperti beruk. Masyarakat Mesir, mereka yang hidup dalam keadaan primitif pada masa yang sama, termasuk juga komuniti yang hidup ratusan ribu tahun dahulu, telah sekian lama sememangnya manusia seperti hari ini dalam segala aspek. Walaupun sebahagian komuniti mungkin hidup serba maju dan sesetengah lagi hidup penuh kekurangan, tetapi ini tidak membuktikan bahawa manusia berasal daripada beruk atau pun sebuah bangsa berkembang daripada bangsa lain, seperti mana yang didakwa oleh para evolusionis. Tafsiran seumpama itu hanya sekadar penyimpangan sains, kewarasan dan logik.
Pencapaian Masyarakat Mesir Purba Dalam Bidang Tekstil
Examples of linen, dating back to Ancient Egypt |
Pencapaian Matematik Yang Lebih Unggul
The Rhind Papyrus |
Tambahan pula, mereka tahu perbezaan antara planet dengan bintang. Mereka memasukkan beberapa bintang yang sukar dilihat dengan mata kasar ke dalam senarai kajian astronomi mereka.
Dek kerana hidup mereka bergantung kepada Sungai Nil, mereka perlu memeriksa parasnya semasa banjir tahunan berlaku. Meraka mencipta 'Nilometer' untuk mengukur aras ketinggian air sungai, serta melantik beberapa pegawai untuk tugas itu.52
Teknologi Pembinaan Yang Penuh Misteri
Struktur paling penting yang telah dibina oleh masyarakat Mesir purba, yang mana ramai pelawat masih terpegun hari ini, adalah piramid. Piramid Giza adalah yang paling istimewa dan dianggap sebagai binaan batu yang paling besar di dunia sehingga ke hari ini. Sejak zaman Herodotus, ramai ahli sejarah dan arkeologi telah mengemukakan pelbagai teori tentang pembinaan piramid. Sebahagian berpendapat bahawa hamba abdi telah digunakan dalam pembinaannya dan mengandaikan beberapa teknik berbeza, daripada teknik tanjakan sehingga kepada piramid berteres. Gambaran lengkap yang wujud hasil daripada teknik andaian ini adalah seperti berikut:- Piramid dibina oleh hamba abdi, dengan jumlah mereka yang amat ramai, dalam lingkungan 240,000 orang.
- Tanjakan digunakan dalam pembinaan piramid, kemudian mengambil masa lebih kurang lapan tahun untuk meleraikan tanjakan tersebut selepas pembinaannya.
Sambil menyatakan bahawa Garde-Hanson telah mengambil kira pelbagai aspek yang telah diabaikan oleh ahli teori yang lain, Moustafa Gadalla dalam bukunya yang berjudul Historical Deception: The Untold Story of Ancient Egypt telah berkata:
Cuba bayangkan statistik yang menghairankan sewaktu melawat piramid: 4,000 pekerja kuari menghasilkan 330 blok batuan setiap hari tanpa henti. Setiap hari pada musim banjir, 4,000 blok dibawa ke Sungai Nil, dibawa menyeberang, diheret di atas tanjakan ke dataran Giza, dan diletakkan di bahagian teras - 6.67 blok setiap minit! Bayangkan 6.67 blok dalam setiap 60 saat!54Tambahan pula, harus diingat bahawa kawasan permukaan setiap piramid adalah lebih kurang 5.5 ekar. Maka 115,000 batu lapisan diperlukan untuk setiap permukaan. Batuan ini telah diletakkan dengan cermat di tempat sepatutnya yang mana ruang di antara mereka terlalu kecil untuk memuatkan walaupun sekeping kertas.55
Ini hanyalah sebahagian sanggahan yang membuktikan bahawa misteri pembinaan piramid belum dapat diselesaikan oleh sains dan technologi abad ke-21.
STRIKING FACTS ABOUT THE GIZA PYRAMIDS Some of the research onto the pyramids at Giza has shown that the Ancient Egyptians possessed a highly developed knowledge of mathematics and geometry. In addition to their knowledge of mathematics and geometry, the people who planned the pyramids must also have known the measurements of the Earth, its circumference, and the angle of tilt of its axis. This information about the pyramids, whose construction began around 2,500 BCE, is even more striking when one considers that they were built some 2,000 years before the great Greek mathematicians Pythagoras, Archimedes and Euclid:
|
Jika Seseorang Berhasrat Untuk Membina Semula Piramid...
The Great Pyramid of Cheops (Khufu)consists of some 2.5 million stone blocks. Assume that ten blocks were laid every day-which would require an enormous effort on the part of the workers-then it would take 684 years to lay all 2.5 million blocks. Yet it is thought that such pyramids in question took an average of only 20 to 30 years to build. Just this simple calculation reveals that when constructing the pyramids, the Egyptians used a very different and superior technology. |
Jadi bagaimana masyarakat Mesir purba membina piramid gergasi ini? Apakah jenis kuasa, mesin, dan teknik yang digunakan untuk mendirikan teresan batuan ini? Bagaimanakah makam batu tersebut diukir? Bagaimana pencahayaan dibekalkan semasa pembinaan? (Tiada jelaga dan kotoran dijumpai pada dinding atau siling piramid dan makam.) Bagaimana blok batuan dipindahkan dari kawasan perlombongan, dan bagaimana bentuk permukaannya yang berbeza-beza dilicinkan? Bagaimana blok-blok yang seberat beberapa tan ini diangkut dan dipadankan bersama sehingga ke tahap ketepatan 1/1000 setiap sentimeter? Banyak lagi pertanyaan yang boleh dikemukakan. Namun dapatkah persoalan-persoalan ini dijawab dengan cara yang logik dan rasional menerusi salah faham evolusionis terhadap sejarah manusia? Tentu saja tidak!
Dengan seni, perubatan dan budaya mereka, masyarakat Mesir purba menghasilkan tamadun yang amat luas. Hasil kerja, terapi perubatan yang diguna, dan pengetahuan mendalam serta pengalaman yang dimiliki merupakan sebahagian bukti penting tentang ketamadunan mereka. Bahkan ada sesetengah saintis hari ini mendakwa bahawa kerja masyarakat Mesir purba - yang menurut pandangan teori evolusi, pembinaannya pasti terlalu sukar - sebenarnya didirikan oleh pelawat dari luar bumi.
Buildings constructed by past societies using giant stones indicate that machinery similar to that used in modern construction must have been employed in the past. The resemblance of this decorative object of gold to construction machinery is striking. Discovered in Panama in the 1920s, this item is believed to have been hung as a pendant. This and similar discoveries refute evolutionist claims that past societies were completely primitive. There have been obvious advances in technology and knowledge accumulated throughout the course of history, but this does not mean that people in the past lived like animals. Past societies developed various devices and used machinery in light of their own requirements. Top right: Probable model of a backhoe of the period Bottom right: Model of a present-day backhoe |
Detail of the back-panel of Tutankhamen's royal throne, Cairo, Egyptian Museum |
Peradaban Mesir purba dan tamadun lain sepanjang sejarah telah dipelopori oleh golongan yang mempunyai kewarasan dan keinginan. Hari ini, kita kagum melihat banyak artifak yang berasal dari tahun 3,000 BC, sementara para saintis dan pakar berdebat mengenai cara semua ini dibina. Tetapi yang pentingnya ialah peradaban 5,000 tahun lalu, yang kesannya masih dapat dilihat pada hari ini, amat jelas telah dibina dengan pengalaman dan pengetahuan mendalam yang berusia lebih ribuan tahun. Dalam erti kata lain, asal-usul peradaban purba ini bahkan berusia lebih tua. Ini bermakna bahawa sejak dari zaman paling awal lagi, tiada manusia primitif separa beruk yang ketiadaan upaya bertutur, dan hidup bergantung semata-mata pada perburuan, seperti yang didakwa oleh penganjur sejarah evolusi. Sejak pertama kali diciptakan, manusia telah menikmati sifat dan karakter yang sama seperti kebijaksanaan, konsep kecantikan, kefahaman, kesedaran dan nilai-nilai moral, seperti mana manusia hari ini.
KESIMPULAN
Hakikat Keabadian Masa Tidak Seharusnya Diabaikan
Jumpaan sejarah dan arkeologi yang telah kita bincangkan dalam buku ini membuktikan bahawa dakwaan penganjur teori Darwin tentang evolusi sejarah dan manusia adalah kekarutan yang langsung tiada pengesahan saintifik. Alasan untuk mereka bemati-matian menyokong pandangan itu adalah disebabkan kegagalan materialisme. Seperti yang kita sedia maklum, golongan materialis membuat kesilapan dengan menolak hakikat penciptaan; percaya bahawa materi adalah satu-satunya entiti yang wujud selamanya dan akan terus kekal abadi. Dengan kata lain, mereka telah mendewakan materi. (Allah tentunya lebih daripada itu). Namun, sains hari ini telah mencapai titik pengesahan yang membuktikan bahawa alam semesta telah wujud daripada tiada (ia telah diciptakan), sekaligus menyanggah semua teori dan falsafah yang menyokong materialisme dan andaian materialis.Sekalipun pendapat golongan materialis bertentangan dengan bukti saintifik, namun mereka tidak boleh mengambil risiko menerima materi sebagai satu ciptaan. Andainya mereka boleh lari daripada prejudis dogmatik mereka barang sebentar, pasti mereka akan dapat melihat kebenaran dan membebaskan diri mereka daripada cengkaman sihir materialisme. Untuk melakukan ini, mereka hanya perlu meletakkan pendapat tradisional mereka ke satu sisi, bersihkan diri mereka daripada ketaksuban ideologi dan punyai minda terbuka.
Perkara pertama yang harus mereka fikirkan ialah sifat semulajadi konsep masa, kerana golongan materialis menganggap masa, seperti juga materi, adalah mutlak. Kepalsuan ini telah menghalang ramai daripada mereka untuk melihat kebenaran. Sains moden telah membuktikan bahawa masa merupakan terbitan materi. Seperti materi, masa juga telah diciptakan daripada kosong. Ini bermakna masa mempunyai permulaannya. Dalam kurun terbaru, masa juga telah didapati sebagai satu konsep relatif; ia seperti mengubah persepsi dan bukan sesuatu yang stabil dan kekal, sepertimana yang dipercayai oleh materialis selama berabad lamanya.
Sifat Semulajadi Konsep Masa
Apa yang kita sebut 'masa' sebenarnya adalah cara yang mana kita membezakan satu momen dengan momen yang lain. Contohnya, apabila seseorang mengetuk sesuatu objek, dia akan mendengar bunyi tertentu. Jika dia mengetuk objek sama sekali lagi, dia akan mendengar satu lagi bunyi. Percaya bahawa terdapat hentian di antara dua bunyi, dia memanggil jeda ini sebagai 'masa'. Tetapi sewaktu mendengar bunyi kedua, bunyi pertama tadi hanya tinggal sebagai imaginasi dalam minda dan sekadar secebis informasi dalam memorinya. Seseorang merumus persepsinya terhadap masa dengan membezakan momen 'semasa' dengan apa yang ada di dalam ingatannya. Tanpa membuat perbandingan ini, dia juga tidak akan mempunyai persepsi tentang masa.Julian Barbour, seorang ahli fizik popular mendefinisikan masa sebagai berikut:
Masa tidak lebih dari sekadar cara perubahan posisi sesuatu objek. Buah bandul jam berayun, maka jarum-jarumnya akan bergerak.82
Secara ringkasnya, masa timbul hasil daripada perbandingan maklumat yang tersimpan dalam otak. Sekiranya seseorang itu tiada ingatan, otaknya tidak berupaya membuat tafsiran sebegitu, maka dia tidak akan pernah membentuk sebarang persepsi masa. Seseorang menentukan dirinya telah berumur 30 tahun hanya kerana dia mempunyai pertambahan maklumat berkaitan 30 tahun itu. Andainya tiada memori, dia tidak dapat memikirkan sebarang jangka waktu sebelumnya dan hanya mengalami 'detik' tunggal yang sedang dilalui.
Konsep 'Masa Lalu' Kita Sekadar Informasi Dalam Memori
Time exists as a comparison of various illusions inside the brain. If a person had no memory, his brain could not make such analyses and therefore there could be no conception of time. If people had no memories, they would not think of a period of past time, but experience only the single "moment" they live in. |
Sekiranya Allah memasukkan kejadian akan datang ke dalam memori, maka bakal peristiwa itu akan menjadi masa lalu untuk kita. Misalannya, seseorang yang berumur 30 tahun mengingati semula memori dan kejadian 30 tahunnya, maka dia akan menganggap telah hidup selama 30 tahun. Jika bakal kejadian antara umur 30 dan 70 disalurkan ke dalam memorinya, maka untuk individu 30 tahun ini, 30 tahun dan masa depannya yang berada di antara 30 tahun dan 70 tahun akan menjadi masa lalu buatnya. Dalam situasi ini, kedua-dua masa lalu dan masa depan akan menjadi 'sekarang' dalam memorinya, dan setiap satu kejadian akan menjadi pengalaman jelas padanya.
Oleh kerana Allah telah membuat kita menganggap peristiwa dalam siri yang jelas, seolah-olah masa bergerak dari masa lalu ke masa depan, Dia tidak memberitahu tentang masa depan ataupun menyalurkan maklumat ini ke dalam memori kita. Masa depan belum berada dalam memori, tetapi semua masa lalu dan masa akan datang manusia berada dalam ingatan-Nya yang abadi. Ini seperti memerhati kehidupan manusia seolah-olah ianya telah digambar dan disiapkan sepenuhnya dalam tayangan gambar. Seseorang yang tidak boleh mempercepat wayang itu melihat kehidupannya sementara rangka cerita berlalu satu demi satu. Dia silap dalam memikirkan bahawa rangka cerita yang belum dilihat itu termasuk dalam masa depan.
Sejarah Dunia Juga Satu Konsep Relatif
The beginning and the end of World War II, the firing of the first rocket into space, the laying of the first stone in the construction of the Ancient Egyptian pyramids, and the erection of stones weighing tons at Stonehenge all exist in a single moment in the sight of God. |
Kita bergantung pada lima deria untuk hidup. Kita mengerti hanya apa yang dibenarkan oleh deria, dan kita tidak akan pernah berjaya melangkah keluar daripada sempadan deria kita sendiri. Masa dan ruang di mana kita hidup dimengertikan dengan sama. Jika otak kita tidak dapat mengesan kejadian menerusi lima deria tersebut, kita hanya sekadar berkata bahawa peristiwa itu 'telah lenyap'. Maka, semua kejadian, gambaran atau sensasi yang tersimpan dalam memori masih ada untuk kita - yakni, ianya hidup, sementara yang dilupakan sudah tidak wujud. Dengan erti kata lain, kejadian dan peristiwa yang tiada dalam memori sebenarnya telah menjadi masa lalu buat kita. Mereka cuma telah 'mati' dan tidak wujud lagi.
Tetapi ini hanya benar untuk manusia kerana hanya merekalah yang mempunyai memori yang terhad. Sebaliknya ingatan Allah adalah lebih tinggi terhadap setiap sesuatu. Ianya tidak terhad dan abadi, tetapi sesuatu perlu dinyatakan di sini: Istilah 'ingatan Allah' digunakan hanya untuk tujuan penjelasan. Adalah amat jelas bahawa sebarang perbandingan atau persamaan tidak boleh dibuat terhadap memori Allah dan ingatan manusia. Allah adalah Yang Menciptakan setiap sesuatu daripada kosong dan Yang Maha Mengetahui, sehinggalah ke titik paling akhir.
Oleh kerana ingatan Allah adalah tidak berkesudahan, tiada yang lahir di dalamnya yang pernah hilang. Dengan kata lain, tiada ciptaan Allah yang pernah lenyap. Tiada bunga yang layu, tiada air minuman yang kering, tiada jangka waktu yang berpenghujung, dan tiada makanan yang dimakan sepenuhnya. Dalam bentuk pertamanya sebagai debu awanan, alam semesta berada dalam penglihatan Allah; setiap detik dalam sejarah wujud dalam pandangan Allah. Batuan Stonehenge didirikan, piramid masyarakat Mesir dibina, masyarakat Sumeria meninjau bintang-bintang, Neanderthal mencari nafkah untuk hidup mereka, gambar gua Lascaux dilukis, manusia tinggal di Catal Huyuk, dan Perang Dunia Ke-2 menggila. Begitu juga dengan masyarakat yang akan hidup ribuan tahun dari sekarang yang akan berada dalam pemerhatian Allah, sekalipun di masa mereka membina tamadun dan mengurus kehidupan.
Keabadian telah bermula untuk sesuatu kejadian atau peristiwa semenjak diciptakan. Misalannya, apabila bunga diciptakan, ia sebenarnya tidak ditakdirkan untuk lenyap. Bahawasanya ia berakhir menjadi sebahagian daripada sensasi seseorang dan dipadamkan dari ingatannya tidak bermakna bahawa ia lenyap atau mati. Keadaannya pada pandangan Allah-lah yang menjadi persoalan. Tambahan pula, semua peringkat kejadian ini sejak dari penciptaannya, menerusi setiap detik kehidupan dan kematiannya, tetap wujud dalam memori Allah.
We have variegated it for them so they might pay heed but most people spurn anything else but disbelief. (Qur'an, 25:50) |
Pengakuan Jujur
Semua pengetahuan ini adalah yang terpenting dalam kehidupan manusia. Ini pastinya bukan sebarang falsafah atau fahaman, tetapi hasil daripada kesimpulan saintifik yang mustahil untuk dinafikan. Besar kemungkinan ramai pembaca yang sedang mengaitkan fakta-fakta ini dengan keabadiaan dan sifat sebenar masa untuk pertama kalinya dalam hidup mereka.Walau bagaimanapun, satu perkara penting perlu diingati: Allah melalui Al-Quran menyatakan bahawa:
(Kami adakan semuanya itu) untuk menjadi perhatian dan peringatan, (yang menunjukkan jalan kebenaran), kepada tiap-tiap seorang hamba Allah yang mahu kembali kepadaNya (dengan taat dan berbakti). (Surah Qaaf, ayat 8)
yang memberi perhatian. Dengan kata lain, hanya mereka yang benar-benar mencari bimbingan Allah dan menghargai kekuasaan abadi-Nya yang akan mengambil berat terhadap penjelasan ini dan mendapat pemahaman sepenuhnya daripada fakta-fakta tersebut.Seseorang mungkin dipengaruhi oleh materialisme sepanjang hidupnya. Dek kerana pengaruh ini, dia mungkin tidak mempunyai peluang untuk memikirkan fakta-fakta ini dengan fikiran terbuka. Tetapi ini tidak bermaksud dia perlu terus-menerus menjalani hidupnya dalam tipu daya. Sesiapa yang melihat kebenaran seharusnya meninggalkan kepalsuan, serta mendengar dan mematuhi ajakan moral yang timbul dalam kesedarannya. Al-Quran menyatakan bahawa setiap individu mesti mengelakkan diri daripada menjauhi kebenaran selepas melihatnya:
Dan mereka mengingkarinya secara zalim dan sombong angkuh sedang hati mereka meyakini kebenarannya. Oleh itu, lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang yang melakukan kerosakan. (Surah an-Naml, ayat 14)
Sesiapa yang melihat dan mengakui kebenaran, insyaAllah, akan mendapat kesejahteraan di dunia dan akhirat:Dan (nyatalah bahawa) yang membawa kebenaran (tauhid dan hukum agama) serta dia (dan pengikut-pengikutnya) mengakui kebenarannya (dengan mematuhi hukum itu), mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Surah az-Zumar, ayat 33)
From the Humble Servant of The Lord .. Mohamad Azhaari Shah Sulaiman
Posted by Mohamad Azhaari Shah Sulaiman at Wednesday, March 02, 2011 0 comments
Subscribe to:
Posts (Atom)
Wednesday, March 2, 2011
Back Door Riba
by Ust Rafidi Hashim on Monday, 03 January 2011 at 02:31
Muqadimah
Allah SWT telah mengharamkan riba. Keharamannya adalah kekal dan tidak boleh diubah sampai Hari Kiamat. Bahkan hukum ini telah ditegaskan dalam syariat Nabi Musa as, Isa as, sampai pada masa Nabi Muhammad saw. Al Quran telah mengkhabarkan kepada kita akan tentang tingkah laku kaum Yahudi yang dihukum Allah SWT akibat tindakan kejam dan tidak bermoral mereka, termasuk di dalamnya perbuatan memakan harta riba.
Firman Allah SWT:
“….disebabkan oleh kezhaliman orang-orang Yahudi, maka Kami telah haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) telah dihalalkan bagi mereka; dan (juga) kerana mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah; serta disebabkan mereka memakan riba. Padahal sesungguhnya mereka telah dilarang memakannya, dan mereka memakan harta dengan jalan yang bathil . Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih” (QS An Nisaa’ : 160-161).
Dalam sejarahnya, orang Yahudi adalah kaum yang sejak dahulu berusaha dengan segala cara menghalangi manusia untuk tidak melaksanakan syariat Allah SWT. Mereka membunuh para nabi, berusaha mengubah bentuk dan isi Taurat dan Injil, serta menghalalkan apa saja yang telah diharamkan Allah SWT, misalnya menghalalkan hubungan seksual antara anak dengan ayah, membolehkan sihir, menghalalkan riba sehingga terkenallah dari dahulu sampai sekarang bahawa antara Yahudi dengan perbuatan riba adalah susah untuk dipisahkan.
Dalam Protocol Zionis, disebutkan bahwa kebangkrupan berbagai negara di bidang ekonomi adalah hasil ciptaan gemilang mereka, misalnya dengan kredit (hutang) yang menjerat leher negara bukan Yahudi yang makin lama makin tenat. Mereka katakan bahawa bantuan luar negara yang telah dilakukan , pada hal boleh dikatakan laksana lintah darat menghisap habis segenap potensi ekonomi negara tersebut.
Memang suatu kenyataan pada masa sekarang, orang-orang Yahudi telah berhasil menguasai sistem kewangan antarabangsa, khususnya dalam bidang perbankan, samada melalui kredit pinjaman luar melalui IMF, Bank Dunia dan lain – lain megabank melalui hutang Negara (national debts) , penciptaan wang melalui Bank Pusat (Fed) dan undang – undang legal tender. Bank bank Pusat yang lain mencetak wang dengan kaedah yang sama lalu diikat bank bank swasta kecil yang lain dimana, semuanya berada dibawah satu sistem yang sama yakni beroperasi atas riba, mencari keuntungan melalui perniagaan memberi hutang dengan wang palsu ciptaan mereka yang sebenarnya tidak wujud.
Bolehkah Kita Menghalalkan Riba ?
Memakan harta riba adalah dosa besar. Bahkan dalam sebuah hadis disebutkan bahwa memakan harta riba termasuk dosa yang paling besar setelah dosa syirik, sihir, membunuh, dan memakan harta anak yatim. Malah dalam sebuah Hadis yang lain disebutkan bahwa perbuatan riba itu derajatnya 36 kali lebih besar dosanya dibandingkan dengan dosa berzina.
Rasul SAW bersabda :
“Satu dirham yang diperolehi oleh seseorang dari (perbuatan) riba lebih besar dosanya 36 kali daripada perbuatan zina di dalam Islam (setelah masuk Islam)” (HR Al Baihaqy, dari Anas bin Malik).
Oleh kerana itu, tidak ada satupun perbuatan yang lebih dilaknat Allah SWT selain riba. Sehingga Allah SWT memberikan peringatan yang keras bahwa orang-orang yang memakan riba akan diperangi (QS Al Baqarah : 279).
Jika pada awalnya riba yang diharamkan hanya yang berlipat ganda, akan tetapi sebelum Rasulullah saw wafat, telah diturunkan yaitu ayat-ayat riba (QS Al Baqarah dari ayat 278-281) yang menurut asbabun nuzul-nya merupakan ayat-ayat terakhir dari Al Quran. Dalam rangkaian ayat-ayat tersebut ditegaskan bahawa riba, baik kecil maupun besar, berlipat ganda atau tidak, maka ia tetap diharamkan sampai Hari Kiamat. Lebih dari itu, melalui ayat 275 dari rangkaian ayat-ayat tersebut, Allah SWT telah mengharamkan segala jenis riba.
“Mereka berkata (berpendapat bahwa) sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba; padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan telah mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepada mereka larangan tersebut dari Rabbnya lalu berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya (dipungut) pada waktu dulu (sebelum datangnya larang ini) dan urusannya (terserah) Allah. Sedangkan bagi orang-orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang-orang tersebut adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya” (QS Al Baqarah : 275).
Dalam hal ini, Ibnu Abbas berkata:
“Siapa saja yang masih tetap mengambil riba dan tidak mahu meninggalkannya, maka telah menjadi kewajiban bagi seorang Imam (Pemerintah) untuk menasihati orang-orang tersebut. Tetapi kalau mereka masih tetap membantah, maka seorang Imam dibolehkan memenggal lehernya”.
Sabda Rasulullah saw:
“Riba itu mempunyai 73 macam. Sedangkan (dosa) yang paling ringan (dari macam-macam riba tersebut) adalah seperti seseorang yang menikahi (menzinai) ibu kandungnya sendiri…” (HR Ibnu Majah, hadits No.2275; dan Al Hakim, Jilid II halaman 37; dari Ibnu Mas’ud, dengan sanad yang shahih).
Juga sabda Rasulullah saw:
“Sungguh akan datang pada manusia suatu masa (ketika) tiada seorangpun di antara mereka yang tidak akan memakan (harta) riba. Siapa saja yang (berusaha) tidak memakannya, maka ia tetap akan terkena debu (riba)nya” (HR Ibnu Majah, hadits No.2278 dan Sunan Abu Dawud, hadits No.3331; dari Abu Hurairah).
Semua dalil di atas menunjukkan bahwa segala bentuk dan jenis riba adalah haram tanpa melihat lagi apakah riba tersebut telah ada pada masa jahiliyah atau riba yang muncul pada zaman sekarang. Pengertian ini ditegaskan pada ayat 275 surat Al Baqarah tersebut isinya bersifat umum, yakni hukumnya mencakup semua bentuk dan jenis riba; baik yang nyata maupun tersembunyi, sedikit atau berlipat ganda.
Lafazh yang bersifat umum menurut kaidah Ushul Fiqih tidaklah boleh dibatasi dan disempitkan pengertiannya. Kaidah Ushul itu berbunyi:
“Lafazh umum akan tetap bersifat umum selama tidak terdapat dalil (syar’iy) yang mentakhsishkannya (yang mengecualikannya)”.
Telah jelas bagi kita bahawa semua bentuk dan jenis riba adalah haram dan tetap haram sampai Hari Kiamat. Oleh kerana itu, atas dasar apa para intelektual dan ulama modern hari ini berani menghalalkan riba atas alasan jual beli? Mereka telah berani membeda-bedakan halal-haramnya berdasarkan maslahat umum yang berdasarkan sistem kapitalis.
“Bila muncul perzinaan dan berbagai jenis dan bentuk riba di suatu kampung, maka benar-benar orang sudah mengabaikan (tak peduli) sama sekali terhadap siksa dari Allah yang akan menimpa mereka (pada suatu saat nanti)” (HR Thabrani, Al Hakim, dan Ibnu Abbas; Lihat Yusuf An Nabahani, Fath Al Kabir, Jilid I, halaman 132).
Pendapat dan fatwa yang muncul dari kalangan intelektual dan ulama modernis sesungguhnya tidak pada tempatnya dan tidak pula memenuhi syarat bagi orang yang berijtihad serta tidak layak disebut sebagai ulama mujtahid. Oleh kerana itu mereka tidak berhak mengeluarkan fatwa, apalagi untuk mengubah hukum Allah SWT dan Rasul-Nya !
Umat Islam diperintahkan untuk menolak setiap fatwa yang tidak berlandaskan kepada syariat Islam. Kita wajib menolaknya, bahkan wajib dicegah setiap hukum yang berlandaskan kepada akal dan hawa nafsu. Sebab, manusia tidak berhak menentukan satu hukum pun. Ia harus tunduk kepada hukum Allah SWT dan RasulNya semata.
Bisnes memberi hutang dengan mencari keuntungan adalah jelas riba yang diharamkan Allah swt. Semua orang tahu bahawa Bank tidak menjual kereta, rumah atau sebagainya . Mereka hanya memberi hutang dengan pertambahan balik dengan keuntungan dari hutang yang asal.
Isu back door riba
Ini adalah isu riba al fadl (tambahan) pada hutang yang berselindung disebalik jualbeli. Harus kita fahami bahawa jualbeli (al Ba’y) adalah halal. Riba adalah haram, tetapi ada intelektual Islam hari ini menfatwakan dengan cara yang cukup kreatif , memberi hutang secara riba supaya nampak halal dengan cara berselindung disebalik jualbeli.
Ini tidak sepatutnya berlaku, sebab setiap qardh (hutang) yang mensyaratkan tambahan adalah riba, . Kaedah fikih menyebutkan : Kullu qardhin syaratha fiihi an yazidahu fahuwa haram bighairi khilaf. (Setiap hutang yang mensyaratkan tambahan hukumnya haram tanpa ada perbedaan pendapat). (M. Sa’id Burnu, Mausu’ah al-Qawa’id al-Fiqhiyah, 8/484).
Larangan keatas dua jual beli dalam satu jualbeli
Ibnu Masud RA berkata,Nabi SAW melarang dua kesepakatan dalam satu kesepakatan (shafqatain fi shafqatin) (HR Ahmad, Al-Musnad, I/398). Menurut Imam Taqiyuddin an-Nabhani hadits ini melarang adanya dua akad dalam satu akad, misalnya menggabungkan dua akad jual beli menjadi satu akad, atau akad jual beli digabung dengan akad ijarah. (al-Syakhshiyah al-Islamiyah, II/308).
Larangan menggabungkan akad secara mutlak, tanpa melihat akad-akad yang digabungkan bertentangan atau tidak. Kaidah ushul fikihnya : Al-Muthlaq yajri ala ithlaqihi maa lam yarid dalil yadullu ala at-taqyid (dalil mutlak tetap dalam kemutlakannya, selama tidak ada dalil yang membatasinya) (Wahbah Zuhaili, Ushul al-Fiqh al-Islami, I/208).
Imam Malik meriwayatkan didalam Al Muwatta bahawa beliau mendengar Rasullulah saw melarang dua jualbeli dalam satu jualbeli …. Imam Az Zurqani dalam Sharah Al Muwatta menyebut bahawa hadis ini juga diriwayat oleh Imam Ar Tarmizi dan An Nasai . (Hadis Hassan sahih).
Cth: Imam Malik mengatakan dalam Al Muwatta’ bahawa beliau mendengar seorang lelaki berkata kepada seorang lain “ Belilah untuk aku unta ini secara tunai, supaya aku dapat membeli unta tersebut dari engkau dengan tangguh “. Maka ditanya Abdullah Ibn Umar akan aqad ini, beliau tidak menyukainya dan melarangnya.
Al Qasim ibn Muhammad seorang ulamak tabiin di Madinah , ditanya bagaimana dengan seorang yang menjual dengan tunai 10 dinar atau dengan hutang 15 dinar. Beliau tidak menyukainya dan melarangnya.
Perbankan Islam telah merubah jual beli asal pada bai’ ajil ( jualbeli dengan tangguh) , al ijarah (sewa) dan bai’ murabahah (jualbeli dengan menyatakan keuntungan).
Jual beli adalah halal. Memberi hutang dengan adanya penambahan adalah riba.
Berselindung disebalik bai’ al ajil (jual beli tangguh/pembayaran kemudian.)
Jual beli dengan aqad tangguh adalah halal.
CtH : Aku jual himar ini dengan harga 20 dinar dengan tempoh sebulan. Pembeli berkata “ Aku terima “.
Imam Ibnu Rusyd dalam Bidayatul Mujtahid menyebut akan jualbeli yang menjurus kepada riba. Apabila berlaku satu aqad jualbeli disyaratkan berkait dengan aqad kedua. Ini berlaku apabila jual beli tunai dikait dengan jualbeli tangguh.
Ibnu Rusyd menyebut akan contoh hutang yang berselindung atas jual beli tangguh dan tunai sekaligus. Dua dalam satu.
Matlamatnya : Hutang
“ Hutangkan aku sepuluh dinar hingga sebulan, maka aku akan kembalikan dengan dua puluh dinar “. Jelas ini riba.
Orang yang memberi hutang pulak berkata “ Ini tidak boleh tetapi, aku jual himar kepadamu dengan harga dua puluh dinar dalam tempoh sebulan, kemudian himar ini aku beli dari kamu dengan dengan sepuluh dinar tunai “.
Kesimpulannya : Yang berhutang akan dapat 10 dinar tunai dan dia mesti membayar dengan 20 dinar sebulan kemudian. Himar hanya jadi alat dalam transaksi ini.
Imam Malik dan ulamak Madinah mengatakan ini adalah jualbeli yang menjurus kepada riba.
Inilah yang dilakukan perbankan Islam untuk menghalalkan pinjaman peribadi ( personal loan).
Mereka juga menggunakan al ijarah (sewa) untuk menghalalkan hutang dengan tambahan seperti kes aqad qard (hutang) wa (dan) ijarah (sewa). Dengan berhutang satu aqad dan ijarah yakni menyewa dengan bayaran yang lebih.
Cth : Yang berlaku kepada jemaah haji Indonesia. Mereka berhutang dengan bank untuk pergi haji tetapi bank menyewa seat (tempat) dengan upah yang berlebihan daripada hutang asal.
Qard atau hutang tanpa tambahan adalah halal. Al ijarah atau sewaan adalah halal. Tetapi mengabungkan dua aqad ini untuk mendapat tambahan atas hutang pada jemaah haji melalui sewaan seat adalah haram.
Begitu juga perbankan Islam menggunakan akad Murabahah lil Aamir bi asy-Syira` (Deferred Payment Sale). Akad ini tidak sama lansung dengan akad Murabahah yang asli, iaitu jual beli pada harga modal (pokok) dengan tambahan keuntungan yang diketahui dan disepakati oleh penjual dan pembeli.
Adapun Murabahah lil Aamir bi asy-Syira`, lebih kompleks dan melibatkan tiga pihak, iaitu pembeli, bank dan penjual. Prosesnya : pembeli (nasabah) memohon bank membeli barang, lalu bank membeli barang dari penjual dengan tunai, lalu bank menjual pulak barang itu kepada pembeli dengan harga lebih tinggi dengan hutang.
Inilah yang berlaku pada ' pembiayaan ' perbankan Islam untuk hutang dengan aset. Rumah harga asal RM 100 000 dijual dengan RM 400 000.
Ada dua aqad jualbeli dalam satu disitu. Ini adalah jualbeli yang menjurus kepada riba.
Perbankan Islam seperti disebut oleh intelektual agama tersebut adalah Korporat yang mencari keuntungan untuk depositor dan shareholder. Mereka mencari keuntungan dengan memberi hutang dengan tambahan (riba) dan dalam proses tersebut mereka telah menukar aqad jualbeli yang halal kepada jualbeli yang menjurus kepada riba.Dengan kata lain inilah back door riba.
Wallahu ‘alam
Ya Allah, kami sudah menyampaikannya. Saksikanlah !
From the Humble Servant of The Lord .. Mohamad Azhaari Shah Sulaiman
Muqadimah
Allah SWT telah mengharamkan riba. Keharamannya adalah kekal dan tidak boleh diubah sampai Hari Kiamat. Bahkan hukum ini telah ditegaskan dalam syariat Nabi Musa as, Isa as, sampai pada masa Nabi Muhammad saw. Al Quran telah mengkhabarkan kepada kita akan tentang tingkah laku kaum Yahudi yang dihukum Allah SWT akibat tindakan kejam dan tidak bermoral mereka, termasuk di dalamnya perbuatan memakan harta riba.
Firman Allah SWT:
“….disebabkan oleh kezhaliman orang-orang Yahudi, maka Kami telah haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) telah dihalalkan bagi mereka; dan (juga) kerana mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah; serta disebabkan mereka memakan riba. Padahal sesungguhnya mereka telah dilarang memakannya, dan mereka memakan harta dengan jalan yang bathil . Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih” (QS An Nisaa’ : 160-161).
Dalam sejarahnya, orang Yahudi adalah kaum yang sejak dahulu berusaha dengan segala cara menghalangi manusia untuk tidak melaksanakan syariat Allah SWT. Mereka membunuh para nabi, berusaha mengubah bentuk dan isi Taurat dan Injil, serta menghalalkan apa saja yang telah diharamkan Allah SWT, misalnya menghalalkan hubungan seksual antara anak dengan ayah, membolehkan sihir, menghalalkan riba sehingga terkenallah dari dahulu sampai sekarang bahawa antara Yahudi dengan perbuatan riba adalah susah untuk dipisahkan.
Dalam Protocol Zionis, disebutkan bahwa kebangkrupan berbagai negara di bidang ekonomi adalah hasil ciptaan gemilang mereka, misalnya dengan kredit (hutang) yang menjerat leher negara bukan Yahudi yang makin lama makin tenat. Mereka katakan bahawa bantuan luar negara yang telah dilakukan , pada hal boleh dikatakan laksana lintah darat menghisap habis segenap potensi ekonomi negara tersebut.
Memang suatu kenyataan pada masa sekarang, orang-orang Yahudi telah berhasil menguasai sistem kewangan antarabangsa, khususnya dalam bidang perbankan, samada melalui kredit pinjaman luar melalui IMF, Bank Dunia dan lain – lain megabank melalui hutang Negara (national debts) , penciptaan wang melalui Bank Pusat (Fed) dan undang – undang legal tender. Bank bank Pusat yang lain mencetak wang dengan kaedah yang sama lalu diikat bank bank swasta kecil yang lain dimana, semuanya berada dibawah satu sistem yang sama yakni beroperasi atas riba, mencari keuntungan melalui perniagaan memberi hutang dengan wang palsu ciptaan mereka yang sebenarnya tidak wujud.
Bolehkah Kita Menghalalkan Riba ?
Memakan harta riba adalah dosa besar. Bahkan dalam sebuah hadis disebutkan bahwa memakan harta riba termasuk dosa yang paling besar setelah dosa syirik, sihir, membunuh, dan memakan harta anak yatim. Malah dalam sebuah Hadis yang lain disebutkan bahwa perbuatan riba itu derajatnya 36 kali lebih besar dosanya dibandingkan dengan dosa berzina.
Rasul SAW bersabda :
“Satu dirham yang diperolehi oleh seseorang dari (perbuatan) riba lebih besar dosanya 36 kali daripada perbuatan zina di dalam Islam (setelah masuk Islam)” (HR Al Baihaqy, dari Anas bin Malik).
Oleh kerana itu, tidak ada satupun perbuatan yang lebih dilaknat Allah SWT selain riba. Sehingga Allah SWT memberikan peringatan yang keras bahwa orang-orang yang memakan riba akan diperangi (QS Al Baqarah : 279).
Jika pada awalnya riba yang diharamkan hanya yang berlipat ganda, akan tetapi sebelum Rasulullah saw wafat, telah diturunkan yaitu ayat-ayat riba (QS Al Baqarah dari ayat 278-281) yang menurut asbabun nuzul-nya merupakan ayat-ayat terakhir dari Al Quran. Dalam rangkaian ayat-ayat tersebut ditegaskan bahawa riba, baik kecil maupun besar, berlipat ganda atau tidak, maka ia tetap diharamkan sampai Hari Kiamat. Lebih dari itu, melalui ayat 275 dari rangkaian ayat-ayat tersebut, Allah SWT telah mengharamkan segala jenis riba.
“Mereka berkata (berpendapat bahwa) sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba; padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan telah mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepada mereka larangan tersebut dari Rabbnya lalu berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya (dipungut) pada waktu dulu (sebelum datangnya larang ini) dan urusannya (terserah) Allah. Sedangkan bagi orang-orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang-orang tersebut adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya” (QS Al Baqarah : 275).
Dalam hal ini, Ibnu Abbas berkata:
“Siapa saja yang masih tetap mengambil riba dan tidak mahu meninggalkannya, maka telah menjadi kewajiban bagi seorang Imam (Pemerintah) untuk menasihati orang-orang tersebut. Tetapi kalau mereka masih tetap membantah, maka seorang Imam dibolehkan memenggal lehernya”.
Sabda Rasulullah saw:
“Riba itu mempunyai 73 macam. Sedangkan (dosa) yang paling ringan (dari macam-macam riba tersebut) adalah seperti seseorang yang menikahi (menzinai) ibu kandungnya sendiri…” (HR Ibnu Majah, hadits No.2275; dan Al Hakim, Jilid II halaman 37; dari Ibnu Mas’ud, dengan sanad yang shahih).
Juga sabda Rasulullah saw:
“Sungguh akan datang pada manusia suatu masa (ketika) tiada seorangpun di antara mereka yang tidak akan memakan (harta) riba. Siapa saja yang (berusaha) tidak memakannya, maka ia tetap akan terkena debu (riba)nya” (HR Ibnu Majah, hadits No.2278 dan Sunan Abu Dawud, hadits No.3331; dari Abu Hurairah).
Semua dalil di atas menunjukkan bahwa segala bentuk dan jenis riba adalah haram tanpa melihat lagi apakah riba tersebut telah ada pada masa jahiliyah atau riba yang muncul pada zaman sekarang. Pengertian ini ditegaskan pada ayat 275 surat Al Baqarah tersebut isinya bersifat umum, yakni hukumnya mencakup semua bentuk dan jenis riba; baik yang nyata maupun tersembunyi, sedikit atau berlipat ganda.
Lafazh yang bersifat umum menurut kaidah Ushul Fiqih tidaklah boleh dibatasi dan disempitkan pengertiannya. Kaidah Ushul itu berbunyi:
“Lafazh umum akan tetap bersifat umum selama tidak terdapat dalil (syar’iy) yang mentakhsishkannya (yang mengecualikannya)”.
Telah jelas bagi kita bahawa semua bentuk dan jenis riba adalah haram dan tetap haram sampai Hari Kiamat. Oleh kerana itu, atas dasar apa para intelektual dan ulama modern hari ini berani menghalalkan riba atas alasan jual beli? Mereka telah berani membeda-bedakan halal-haramnya berdasarkan maslahat umum yang berdasarkan sistem kapitalis.
“Bila muncul perzinaan dan berbagai jenis dan bentuk riba di suatu kampung, maka benar-benar orang sudah mengabaikan (tak peduli) sama sekali terhadap siksa dari Allah yang akan menimpa mereka (pada suatu saat nanti)” (HR Thabrani, Al Hakim, dan Ibnu Abbas; Lihat Yusuf An Nabahani, Fath Al Kabir, Jilid I, halaman 132).
Pendapat dan fatwa yang muncul dari kalangan intelektual dan ulama modernis sesungguhnya tidak pada tempatnya dan tidak pula memenuhi syarat bagi orang yang berijtihad serta tidak layak disebut sebagai ulama mujtahid. Oleh kerana itu mereka tidak berhak mengeluarkan fatwa, apalagi untuk mengubah hukum Allah SWT dan Rasul-Nya !
Umat Islam diperintahkan untuk menolak setiap fatwa yang tidak berlandaskan kepada syariat Islam. Kita wajib menolaknya, bahkan wajib dicegah setiap hukum yang berlandaskan kepada akal dan hawa nafsu. Sebab, manusia tidak berhak menentukan satu hukum pun. Ia harus tunduk kepada hukum Allah SWT dan RasulNya semata.
Bisnes memberi hutang dengan mencari keuntungan adalah jelas riba yang diharamkan Allah swt. Semua orang tahu bahawa Bank tidak menjual kereta, rumah atau sebagainya . Mereka hanya memberi hutang dengan pertambahan balik dengan keuntungan dari hutang yang asal.
Isu back door riba
Ini adalah isu riba al fadl (tambahan) pada hutang yang berselindung disebalik jualbeli. Harus kita fahami bahawa jualbeli (al Ba’y) adalah halal. Riba adalah haram, tetapi ada intelektual Islam hari ini menfatwakan dengan cara yang cukup kreatif , memberi hutang secara riba supaya nampak halal dengan cara berselindung disebalik jualbeli.
Ini tidak sepatutnya berlaku, sebab setiap qardh (hutang) yang mensyaratkan tambahan adalah riba, . Kaedah fikih menyebutkan : Kullu qardhin syaratha fiihi an yazidahu fahuwa haram bighairi khilaf. (Setiap hutang yang mensyaratkan tambahan hukumnya haram tanpa ada perbedaan pendapat). (M. Sa’id Burnu, Mausu’ah al-Qawa’id al-Fiqhiyah, 8/484).
Larangan keatas dua jual beli dalam satu jualbeli
Ibnu Masud RA berkata,Nabi SAW melarang dua kesepakatan dalam satu kesepakatan (shafqatain fi shafqatin) (HR Ahmad, Al-Musnad, I/398). Menurut Imam Taqiyuddin an-Nabhani hadits ini melarang adanya dua akad dalam satu akad, misalnya menggabungkan dua akad jual beli menjadi satu akad, atau akad jual beli digabung dengan akad ijarah. (al-Syakhshiyah al-Islamiyah, II/308).
Larangan menggabungkan akad secara mutlak, tanpa melihat akad-akad yang digabungkan bertentangan atau tidak. Kaidah ushul fikihnya : Al-Muthlaq yajri ala ithlaqihi maa lam yarid dalil yadullu ala at-taqyid (dalil mutlak tetap dalam kemutlakannya, selama tidak ada dalil yang membatasinya) (Wahbah Zuhaili, Ushul al-Fiqh al-Islami, I/208).
Imam Malik meriwayatkan didalam Al Muwatta bahawa beliau mendengar Rasullulah saw melarang dua jualbeli dalam satu jualbeli …. Imam Az Zurqani dalam Sharah Al Muwatta menyebut bahawa hadis ini juga diriwayat oleh Imam Ar Tarmizi dan An Nasai . (Hadis Hassan sahih).
Cth: Imam Malik mengatakan dalam Al Muwatta’ bahawa beliau mendengar seorang lelaki berkata kepada seorang lain “ Belilah untuk aku unta ini secara tunai, supaya aku dapat membeli unta tersebut dari engkau dengan tangguh “. Maka ditanya Abdullah Ibn Umar akan aqad ini, beliau tidak menyukainya dan melarangnya.
Al Qasim ibn Muhammad seorang ulamak tabiin di Madinah , ditanya bagaimana dengan seorang yang menjual dengan tunai 10 dinar atau dengan hutang 15 dinar. Beliau tidak menyukainya dan melarangnya.
Perbankan Islam telah merubah jual beli asal pada bai’ ajil ( jualbeli dengan tangguh) , al ijarah (sewa) dan bai’ murabahah (jualbeli dengan menyatakan keuntungan).
Jual beli adalah halal. Memberi hutang dengan adanya penambahan adalah riba.
Berselindung disebalik bai’ al ajil (jual beli tangguh/pembayaran kemudian.)
Jual beli dengan aqad tangguh adalah halal.
CtH : Aku jual himar ini dengan harga 20 dinar dengan tempoh sebulan. Pembeli berkata “ Aku terima “.
Imam Ibnu Rusyd dalam Bidayatul Mujtahid menyebut akan jualbeli yang menjurus kepada riba. Apabila berlaku satu aqad jualbeli disyaratkan berkait dengan aqad kedua. Ini berlaku apabila jual beli tunai dikait dengan jualbeli tangguh.
Ibnu Rusyd menyebut akan contoh hutang yang berselindung atas jual beli tangguh dan tunai sekaligus. Dua dalam satu.
Matlamatnya : Hutang
“ Hutangkan aku sepuluh dinar hingga sebulan, maka aku akan kembalikan dengan dua puluh dinar “. Jelas ini riba.
Orang yang memberi hutang pulak berkata “ Ini tidak boleh tetapi, aku jual himar kepadamu dengan harga dua puluh dinar dalam tempoh sebulan, kemudian himar ini aku beli dari kamu dengan dengan sepuluh dinar tunai “.
Kesimpulannya : Yang berhutang akan dapat 10 dinar tunai dan dia mesti membayar dengan 20 dinar sebulan kemudian. Himar hanya jadi alat dalam transaksi ini.
Imam Malik dan ulamak Madinah mengatakan ini adalah jualbeli yang menjurus kepada riba.
Inilah yang dilakukan perbankan Islam untuk menghalalkan pinjaman peribadi ( personal loan).
Mereka juga menggunakan al ijarah (sewa) untuk menghalalkan hutang dengan tambahan seperti kes aqad qard (hutang) wa (dan) ijarah (sewa). Dengan berhutang satu aqad dan ijarah yakni menyewa dengan bayaran yang lebih.
Cth : Yang berlaku kepada jemaah haji Indonesia. Mereka berhutang dengan bank untuk pergi haji tetapi bank menyewa seat (tempat) dengan upah yang berlebihan daripada hutang asal.
Qard atau hutang tanpa tambahan adalah halal. Al ijarah atau sewaan adalah halal. Tetapi mengabungkan dua aqad ini untuk mendapat tambahan atas hutang pada jemaah haji melalui sewaan seat adalah haram.
Begitu juga perbankan Islam menggunakan akad Murabahah lil Aamir bi asy-Syira` (Deferred Payment Sale). Akad ini tidak sama lansung dengan akad Murabahah yang asli, iaitu jual beli pada harga modal (pokok) dengan tambahan keuntungan yang diketahui dan disepakati oleh penjual dan pembeli.
Adapun Murabahah lil Aamir bi asy-Syira`, lebih kompleks dan melibatkan tiga pihak, iaitu pembeli, bank dan penjual. Prosesnya : pembeli (nasabah) memohon bank membeli barang, lalu bank membeli barang dari penjual dengan tunai, lalu bank menjual pulak barang itu kepada pembeli dengan harga lebih tinggi dengan hutang.
Inilah yang berlaku pada ' pembiayaan ' perbankan Islam untuk hutang dengan aset. Rumah harga asal RM 100 000 dijual dengan RM 400 000.
Ada dua aqad jualbeli dalam satu disitu. Ini adalah jualbeli yang menjurus kepada riba.
Perbankan Islam seperti disebut oleh intelektual agama tersebut adalah Korporat yang mencari keuntungan untuk depositor dan shareholder. Mereka mencari keuntungan dengan memberi hutang dengan tambahan (riba) dan dalam proses tersebut mereka telah menukar aqad jualbeli yang halal kepada jualbeli yang menjurus kepada riba.Dengan kata lain inilah back door riba.
Wallahu ‘alam
Ya Allah, kami sudah menyampaikannya. Saksikanlah !
From the Humble Servant of The Lord .. Mohamad Azhaari Shah Sulaiman
ZAMAN BATU: SATU PEMBOHONGAN SEJARAH
ZAMAN BATU:
SATU PEMBOHONGAN SEJARAH
Seperti mana yang telah dilakukan dalam evolusi manusia, perspektif sejarah evolusionis juga mengkaji sejarah manusia dengan membahagikannya kepada beberapa jangka waktu. Konsep rekaan seperti Zaman Batu, Zaman Gangsa dan Zaman Besi merupakan bahagian penting kronologi evolusionis. Oleh kerana gambar khayalan ini dipaparkan di sekolah, surat khabar dan televisyen, kebanyakan orang menerima rekaan ini tanpa soal dan membayangkan manusia dulu kala hidup dengan hanya menggunakan peralatan batu purba dan ketiadaan teknologi.
Tetapi gambaran sebenar muncul apabila penemuan arkeologi dan fakta-fakta saintifik dikaji. Kesan dan tinggalan yang ada sehingga kini - peralatan, jarum, serpihan seruling, dekorasi dan hiasan peribadi - menunjukkan dari segi budaya dan sosial bahawa manusia sememangnya telah menjalani kehidupan bertamadun sepanjang sejarah.
Ribuan tahun dahulu, manusia tinggal di rumah, terlibat dengan pertanian, bertukar barangan, menghasilkan tekstil, makan, melawat kenalan, meminati muzik, membuat lukisan, merawat orang sakit, melakukan penyembahan - ringkasnya, mereka menjalani kehidupan normal seperti mana hari ini. Golongan yang memberi perhatian kepada ajaran nabi-nabi utusan Allah telah mengimani-Nya, Tuhan yang Satu, manakala golongan yang lain menyembah berhala. Orang beriman berpaut pada nilai moral seperti yang dikehendaki oleh Allah, sementara pihak lain terlibat dengan pelbagai amalan karut dan upacara menyimpang. Sepanjang sejarah, seperti mana hari ini, terdapat golongan yang percaya dengan kewujudan Allah, dan juga golongan pagan dan ateis.
Sejak dulu lagi, tentunya ada di antara manusia yang hidup serba ringkas dan dalam keadaan primitif, dan ada juga masyarakat yang hidup lebih maju. Tetapi ini sama sekali tidak membuktikan evolusi sejarah, kerana sementara satu bahagian dunia melancarkan kapal ke angkasa, masyarakat di satu bahagian lagi masih tidak dilengkapi dengan kemudahan elektrik. Walau bagaimanapun, ini tidak bermaksud bahawa mereka yang membina kapal angkasa adalah lebih maju secara mental atau fizikal - dan berkembang jauh dan lebih berbudaya - tidak juga bermakna golongan yang satu lagi hampir kepada manusia beruk khayalan. Semua ini sekadar menunjukkan
Jika anda mengkaji sejarah manusia seperti mana yang didakwa oleh evolusionis, anda akan menemui paparan terperinci tentang bagaimana moyang manusia yang kononnya primitif menjalani kehidupan seharian mereka. Sesiapa pun yang tertarik dengan cara berwibawa dan berkeyakinan ini tanpa sebarang ilmu tentang subjek tersebut, juga akan menganggap semua 'rekaan semula yang serba artistik' ini adalah berdasarkan bukti saintifik. Para saintis evolusionis hadir dengan penerangan terperinci seolah-olah mereka telah wujud sejak ribuan tahun dahulu dan berpeluang untuk melakukan pemerhatian. Mereka mengatakan bahawa moyang kita - yang kini telah belajar untuk berdiri di atas dua kaki dan tidak tahu menggunakan tangan - mula membuat peralatan dari batu, dan untuk sekian lamanya mereka tidak menggunakan selain daripada peralatan yang diperbuat daripada batu dan kayu. Hanya kemudiannya mereka mula menggunakan besi, tembaga dan loyang. Tetapi dakwaan ini lebih berdasarkan salah tafsiran dalam penemuan yang selari dengan pra-andaian evolusionis, bukan fakta saintifik.
Seorang ahli arkeologi, Paul Bahn dalam bukunya yang bertajuk Archaeology: A Very Short Introduction menjelaskan bahawa evolusi manusia adalah cerita dongeng semata-mata, dan menambah bahawa banyak sains yang berdasarkan cerita dongeng seumpamanya. Beliau bertegas bahawa perkataan 'dongeng' digunakan dalam makna positif, tetapi hakikatnya itulah yang sebenarnya. Beliau kemudian mengajak pembacanya untuk memikirkan tentang ciri-ciri tradisional evolusi manusia: memasak dan unggun api, gua yang gelap, upacara, pembuatan alatan, penuaan, perjuangan dan kematian. Beliau ternyata merasa ragu, berapa banyak daripada andaian ini yang berdasarkan kepada telulang dan tinggalan sebenar, dan berapa banyak yang berlandaskan kriteria sastera?
Bahn enggan untuk menjawab secara terbuka persoalan yang diutarakannya: iaitu, evolusi manusia lebih berlandaskan kepada kriteria sastera berbanding saintifik.
Hakikatnya, masih terdapat banyak persoalan yang belum terungkai dan ketidaksejajaran dalam penjelasan tersebut, dan sukar untuk dikesan oleh mereka yang mempunyai dogma evolusionis. Misalannya, mereka merujuk kepada Zaman Batu, tetapi gagal untuk menjelaskan bagaimana perkakas dan tinggalannya dibentuk dan diukir. Walaupun berkeras bahawa dinosaur mula bersayap dan terbang dalam usaha untuk menangkap lalat, tetapi mereka juga tidak mampu menerangkan bagaimana serangga bersayap berkebolehan untuk terbang. Mereka cenderung untuk melupakan semua persoalan, dan ingin orang lain mengikut jejak mereka.
Namun begitu, membentuk dan mengukir batuan bukanlah satu tugas yang mudah. Adalah mustahil untuk membuat peralatan batu yang tajam dan sempurna, seperti yang terdapat di zaman sekarang, dengan menggeserkan batu dengan batu. Membentuk batu kasar seperti granit, basalt dan dolerit tanpa memecahkannya hanya boleh dilakukan dengan menggunakan kikir besi, mesin pelarik dan ketam. Begitu juga dengan gelang, anting-anting dan rantai leher yang berusia puluhan ribu tahun yang tidak mungkin dapat dihasilkan dengan perkakas batuan. Lubang-lubang halus pada objek berkenaan tidak dapat dibuat dengan menggunakan batu. Hiasan juga tidak dapat dibentuk dengan mengorek atau mengikisnya dengan batu. Kesempurnaan pada objek-objek yang dipersoalkan menunjukkan bahawa logam pejal pasti telah digunakan.
Ramai ahli arkeologi dan saintis telah membuat ujikaji untuk melihatkan sama ada artifak purba boleh dihasilkan seperti yang dibayangkan oleh evolusionis. Profesor Klaus Schmidt, contohnya, telah melakukan eksperimen terhadap ukiran pada blok batuan di Göbekli Tepe, Turki, yang dianggarkan berusia 11,000 tahun. Beliau memberi perkakas batu kepada beberapa pekerja, jenis sama yang telah digunakan pada waktu dulu berdasarkan dakwaan evolusionis, dan menyuruh mereka membuat ukiran sama pada jenis batuan yang sama. Selepas berusaha dua jam tanpa henti, apa yang mereka dapati hanyalah kebuntuan.
Anda juga boleh melakukan ujian yang sama di rumah. Dapatkan sepotong batu keras seperti granit dan cuba jadikannya lembing seperti yang telah digunakan oleh mereka yang hidup 100,000 tahun dahulu. Tetapi anda tidak dibenarkan untuk menggunakan selain daripada sepotong granit tersebut dan juga batu. Sejauh mana anda rasa dapat melakukannya? Mampukah anda menghasilkannya dengan hujung runcing, simetri, kehalusan dan gilapan yang sama seperti yang terdapat dalam lipatan sejarah? Mari kita bergerak lebih jauh; dapatkan sepotong granit berukuran satu meter persegi, kemudian cuba ukirkan gambar seekor haiwan untuk menunjukkan kedalaman ukiran pada permukaan granit. Bagaimanakah keputusan yang mungkin anda akan perolehi dengan mengasah batu pada sepotong batu pejal? Jelas bahawa tanpa adanya perkakas besi dan keluli, anda tidak akan mampu membuat walaupun sebentuk lembing, apatah lagi ukiran batu yang menarik.
Pemotongan dan pengukiran batuan adalah bidang yang memerlukan kemahiran tersendiri. Teknologi yang diperlukan adalah penting untuk membuat kikir besi, mesin pelarik dan perkakas lain. Ini menunjukkan bahawa alatan berkenaan memang telah digunakan pada masa tersebut dan teknologi 'primitif' juga berkembang maju. Dengan erti kata lain, dakwaan evolusionis bahawa cuma peralatan batu yang diketahui dan ketiadaan teknologi hanyalah sekadar mitos. Zaman Batu tidak pernah wujud.
Namun, adalah munasabah bahawa peralatan keluli dan besi yang digunakan untuk memotong dan membentuk batuan tidak kekal sehingga ke hari ini. Dalam persekitaran yang secara semulajadi lembap dan berasid, semua alatan logam akan melalui pengoksidaan dan akhirnya lesap. Apa yang tinggal hanyalah pecahan dan serpihan batuan hasil kerja mereka yang mengambil masa lebih lama untuk lenyap. Tetapi untuk mengkaji serpihan berkenaan dan mengatakan bahawa masyarakat dahulu kala cuma menggunakan batu bukanlah rumusan saintifik.
Kini, ramai evolusionis akur bahawa penemuan arkeologi tersebut langsung tidak menyokong Darwinisme. Seorang ahli arkeologi evolusionis, Richard Leakey, mengakui bahawa dakwaan terhadap penemuan-penemuan itu adalah mustahil dari perspektif teori evolusi, terutamanya peralatan batu:
Hakikatnya, bukti kukuh tentang kelemahan hipotesis pengikut Darwin boleh ditemui dalam rekod arkeologi. Jika mereka benar, maka kita berharap untuk melihat kewujudan serentak bukti dalam rekod-rekod arkeologi dan fosil bagi hidupan berkaki dua, teknologi dan pembesaran saiz otak. Tetapi tidak kita. Hanya satu aspek rekod pra-sejarah sudah mencukupi untuk membuktikan bahawa hipotesis itu tidak benar: rekod perkakasan batuan.1
Walau bagaimanapun, telah disebutkan tadi bahawa besi, keluli dan logam lain teroksida dan reput lebih cepat berbanding batu. Sesetengah logam seperti gangsa mempunyai daya tahan terhadap pengoksidaan dan kekal lebih lama berbanding yang lain. Maka, memang wajar jika objek gangsa yang ditemui adalah lebih berusia daripada objek-objek yang diperbuat daripada besi.
Tambahan pula, adalah tidak logik untuk mengatakan bahawa masyarakat yang mampu menghasilkan gangsa tidak perasan akan kewujudan besi, dan masyarakat yang mempunyai kemahiran teknikal dalam penghasilan gangsa tidak menggunakan logam-logam lain.
Gangsa dihasilkan dengan mencampurkan timah, arsenik dan antimoni, serta sedikit zink dan tembaga. Mereka yang membuat gangsa mesti mempunyai pengalaman kerja berkaitan unsur-unsur kimia seperti tembaga, timah, arsenik, zink dan antimoni, tahu tahap suhu untuk mencairkannya, dan mempunyai relau untuk mencair dan menggabungkan mereka. Tanpa pengetahuan tersebut, adalah sangat sukar untuk menghasilkan campuran logam yang berjaya.
Bijih tembaga didapati dari batu keras dan usang dalam bentuk hablur (juga dikenali sebagai 'tembaga asli'). Masyarakat yang menggunakan tembaga terlebih dahulu harus mempunyai tahap pengetahuan untuk mengenal pasti serbuk tembaga daripada batuan pejal. Kemudian, lombong perlu dibina untuk mengekstrak, mengasing, dan membawa tembaga ke permukaan. Jelaslah bahawa tugas-tugas berkenaan tidak dapat dilakukan dengan perkakasan batu dan kayu.
Untuk mencairkannya, bijih tembaga mesti diletakkan di atas nyalaan api dengan suhu 1,084.5°C (1,984°F). Pam angin juga diperlukan untuk membekalkan aliran udara yang berterusan kepada api. Masyarakat yang bekerja dengan tembaga juga harus membina relau yang boleh menghasilkan suhu tinggi dan juga peralatan seperti periuk pelebur logam dan penyepit.
Ini adalah ringkasan berkaitan dengan kemudahan teknikal yang diperlukan untuk bekerja dengan tembaga - logam yang sememangnya terlalu lembut untuk bertahan lama terhadap sisi yang tajam. Penghasilan gangsa yang lebih keras dengan menambah timah, zink dan elemen lain kepada tembaga merupakan proses yang lebih canggih kerana setiap logam memerlukan proses berlainan. Semua fakta ini menunjukkan bahawa komuniti yang terlibat dengan perlombongan, penghasilan logam campuran dan pekerjaan logam harus mempunyai pengetahuan terperinci. Adalah tidak logik dan konsisten untuk mendakwa bahawa masyarakat dengan pengetahuan komprehensif sebegini tidak pernah menemui besi.
Sebaliknya, dakwaan evolusionis bahawa logam belum ditemui dan tidak diaplikasikan oleh masyarakat purbakala dibuktikan tidak benar oleh penemuan arkeologi. Bukti-bukti penemuan seperti tinggalan kenderaan air yang diperbuat daripada logam berusia 100,000 tahun, sfera logam berusia 2.8 bilion tahun, sebuah periuk besi yang dianggarkan berusia 300 juta tahun, serpihan tekstil pada tanah liat berusia 27,000 tahun, dan kesan-kesan logam seperti magnesium dan platinum yang berjaya dicairkan di Eropah ratusan tahun dahulu, tinggalannya berusia ribuan tahun.
Sisa-sisa yang berselerakan ini telah menghancurkan sepenuhnya klasifikasi Zaman Batu Kasar, Zaman Batu Gosok, Zaman Gangsa dan Zaman Besi. Tetapi, walaupun kebanyakan besar penemuan ini telah tercetak dalam banyak penerbitan saintifik, ianya masih diabaikan oleh saintis evolusionis atau mungkin juga disembunyikan di bawah muzium. Cerita rekaan evolusionis telah dipersembahkan sebagai sejarah manusia, bukannya fakta sebenar.
Sepanjang sejarah, Allah telah mengutuskan pesuruh-Nya untuk mengajak manusia ke jalan kebenaran. Sesetengah daripada mereka patuh kepada utusan-utusan tersebut dan percaya akan kewujudan dan keesaan Allah, manakala sebahagian lagi tetap menolaknya. Sejak kewujudan manusia, mereka telah belajar percaya terhadap kesatuan dan keesaan Allah serta nilai moral agama sebenar melalui wahyu Ilahi. Oleh itu, dakwaan evolusionis bahawa masyarakat sebelum ini tidak percaya terhadap kesatuan dan keesaan Allah adalah salah. (Lebih banyak maklumat terperinci akan menyusul dalam buku ini.)
Al-Quran mendedahkan bagaimana Allah telah menghantar utusan sepanjang sejarah untuk mengajak manusia percaya dan hidup dengan nilai-nilai moral:
Namun, Allah tetap menghantar utusan untuk menyedarkan mereka tentang kesilapan yang telah dilakukan. Mereka diajak meninggalkan kepercayaan karut dan berpegang kepada agama yang benar. Sepanjang masa dalam sejarah, ada golongan yang beriman dan ada yang ingkar, ada yang hidup dengan kepercayaan yang suci dan ada yang melanggar hukum.
Golongan beriman yang hidup di zaman para nabi telah menikmati kehidupan berkualiti dengan penuh tamadun. Mereka hidup dalam rangka sosial yang tersusun semasa zaman Nabi Nuh (as), Nabi Ibrahim (as), Nabi Yusuf (as), Nabi Musa (as), dan Nabi Sulaiman (as), seperti mana mereka hidup pada hari ini. Tanpa mengira usia, orang-orang yang beriman bersembahyang, berpuasa, patuh kepada aturan Allah, hidup dalam suasana yang bersih dan berlandaskan hukum. Penemuan-penemuan arkeologi memperlihatkan taraf kehidupan yang sangat baik, mulia dan bersih yang dijalani oleh mereka yang patuh kepada Allah. Di zaman mereka, para nabi dan rasul serta golongan yang beriman menggunakan cara terbaik dan bersesuaian dengan suruhan Allah.
Semua perkembangan teknologi di zaman Namrud telah digunakan sebaiknya oleh Nabi Ibrahim (as) dan mereka yang percaya kepadanya. Pengetahuan teknikal di zaman Firaun diaplikasikan dalam pekerjaan Nabi Yusuf (as), Nabi Musa (as), Nabi Harun (as), serta pengikut-pengikut mereka. Tahap teknologi yang tinggi dalam bidang senibina, seni dan komunikasi di masa Nabi Sulaiman (as) digunakan dengan cara terbaik. Limpahan kekayaan dan kemuliaan yang dikurniakan oleh Allah sebagai rahmat kepada Nabi Sulaiman (as) menurunkan perasaan teruja kepada semua generasi.
Kita harus sedar bahawa segala informasi dan sumber yang dimiliki oleh masyarakat purba, termasuk juga yang dipunyai oleh masyarakat hari ini, merupakan anugerah Ilahi. Masyarakat ratusan ribu tahun dahulu mengasaskan tamadun, membuat lukisan menarik pada dinding-dinding gua puluhan ribu tahun dahulu, menghasilkan piramid dan ziggurat, membentuk tugu batu yang besar serta membina struktur-struktur hebat di altitud tertinggi Peru, semuanya mereka lakukan hasil ilham dan ajaran Allah. Mereka yang mengkaji zarah-zarah sub-atom hari ini, menghantar kapal ke angkasa dan menulis perisian komputer, juga atas keizinan daripada Allah. Segala pengetahuan yang dimiliki oleh manusia sejak penciptaan mereka merupakan rahmat daripada Ilahi, dan begitu juga dengan setiap tamadun yang telah diasaskan.
Allah menciptakan manusia daripada tiada serta memberinya rahmat dan dugaan sepanjang hidupnya di dunia. Setiap rahmat yang dilimpahkan juga merupakan ujian. Mereka yang tahu bahawa peradaban, teknologi dan sumber yang dimiliki sebenarnya adalah anugerah Ilahi akan berterima kasih kepada Allah yang Maha Pemurah:
Rekod fosil tidak menyokong fantasi sedemikian. Semua penemuan saintifik menyimpulkan bahawa manusia sememangnya telah diciptakan sebagai manusia, bermula daripada tiada, dan sentiasa wujud sebagai manusia sejak kali pertama diciptakan. Dapatan arkeologi juga langsung tidak menyokong kronologi evolusionis. Penemuan di zaman manusia baru belajar bercakap seperti yang didakwa evolusionis menunjukkan bahawa masyarakat purba pada masa itu sudah mempunyai dapur dan menikmati kehidupan berkeluarga. Di masa yang didakwa evolusionis bahawa manusia belum tahu tentang seni, objek hiasan dan bahan mentah untuk melukis telah ditemui semasa penggalian. Banyak lagi contoh yang akan dibincangkan secara terperinci dalam bahagian-bahagian berikutnya.
Semua penemuan ini membuktikan bahawa manusia langsung tidak pernah melalui kehidupan primitif dan liar. Tidak pernah wujud zaman tanpa tamadun di mana manusia hanya menggunakan perkakasan batuan dan kayu. Golongan beriman sentiasa memimpin cara hidup manusia, dengan pakaian, pinggan, mangkuk, sudu dan garpu dimanfaatkan dalam kehidupan. Manusia sentiasa hidup dalam pelbagai keadaan, berbicara, membina bangunan dan menghasilkan kerja seni bersesuaian dengan keperluannya. Terdapat doktor, guru, tukang jahit, jurutera, arkitek dan artis, dalam urutan sosial yang kukuh. Dengan inspirasi dari Ilahi, mereka yang memiliki pemikiran dan etika yang positif sentiasa memanfaatkan rahmat-Nya di muka bumi.
Sejajar dengan kemajuan teknologi dan pertambahan ilmu, sudah pasti berlaku perubahan dalam teknologi secara sendirinya. Alatan baru dibangunkan selari dengan keadaan semasa, dapatan saintifik ditemui, serta perubahan budaya berlaku. Walau bagaimanapun, peningkatan dalam perkembangan pengetahuan dan teknologi tidak membuktikan sebarang kewujudan evolusi.
Sudah menjadi kebiasaan untuk ilmu terus meningkat. Seseorang menikmati tahap pembelajaran yang berlainan di sekolah rendah, sekolah menengah dan universiti. Tetapi jika pengetahuan seseorang sentiasa bertambah sepanjang hidupnya, itu tidak bererti yang dia sedang berubah dan berkembang secara kebetulan. Perubahan yang sama juga berlaku dalam kehidupan masyarakat. Penemuan-penemuan terbaru juga dibuat sejajar dengan keperluan masyarakat, mekanisme baru dicipta dan secara beransur-ansur diperbaiki oleh genarasi berikutnya. Tetapi ini tetap bukan satu proses evolusi.
Darwinisme tetap berpendapat bahawa manusia dan juga budaya yang dimiliki berkembang daripada peringkat asas, primitif, bangsa dan menuju ketamadunan. Walau bagaimanapun, penemuan arkeologi menunjukkan bahawa sejak permulaan sejarah manusia, telah ada titik-titik di mana masyarakat yang bertamadun hidup bersama dengan komuniti yang mundur. Hakikatnya, pada kebanyakan masa, masyarakat yang kaya dengan budaya telah wujud bersamaan dengan mereka yang terkebelakang. Sepanjang sejarah, kebanyakan masyarakat di zaman yang sama mempunyai tahap teknologi dan peradaban yang berlainan, dengan perbezaan sosial dan budaya - seperti mana juga hari ini. Misalannya, walaupun benua Amerika Utara kini maju dalam bidang perubatan, sains, senibina dan teknologi, sesetengah komuniti di Amerika Selatan agak mundur dari segi teknologi dan tiada rangkaian ke dunia luar. Pelbagai penyakit di kebanyakan bahagian di dunia dikenal pasti melalui teknik pengimejan dan analisis yang amat maju, dan dirawat di hospital-hospital moden. Tetapi di sebahagian dunia yang lain, kebanyakan penyakit dianggap berkembang di bawah pengaruh semangat jahat, dan penyembuhan melibatkan pelbagai upacara untuk membuang roh-roh tersebut.
Masyarakat seperti bangsa Indus, Mesir purba dan Sumeria yang hidup di sekitar 3,000 SM, mempunyai budaya yang secara relatifnya lebih baik dalam segala aspek berbanding dengan bangsa-bangsa hari ini, malahan juga lebih daripada masyarakat yang kini lebih maju. Ini bermakna bahawa sepanjang sejarah, masyarakat dengan peradaban tinggi telah hidup bersama dengan komuniti yang kurang berbudaya. Masyarakat yang wujud ribuan tahun dahulu sebenarnya mungkin jauh lebih maju daripada manusia di abad ke-20. Ini menunjukkan bahawa tiada sebarang perkembangan dalam rangka proses evolusi - dengan erti kata lain, daripada primitif kepada bertamadun.
Sepanjang perjalanan sejarah, pastinya banyak kemajuan penting telah dibuat dalam semua bidang, dengan langkah dan pembangunan hebat dalam sains dan teknologi, syukur pada perkembangan budaya dan pengalaman. Walau bagaimanapun, adalah tidak rasional dan saintifik untuk mengatakan bahawa perubahan tersebut merupakan proses evolusi seperti mana yang digambarkan oleh evolusionis dan materialis. Oleh kerana tiada perbezaan ciri-ciri fizikal antara manusia kini dengan mereka yang hidup ribuan tahun dulu, maka tiada juga perbezaan dari segi kecerdikan dan kemampuan. Pandangan yang menggambarkan bahawa tamadun kini lebih maju kerana kapasiti otak dan kepintaran manusia di abad ke-21 lebih berkembang adalah perspektif yang salah, hasil daripada propaganda evolusionis. Hakikatnya, memang terdapat perbezaan tanggapan dan budaya di antara masyarakat yang hidup di wilayah-wilayah yang berlainan. Tetapi jika orang asli di Australia tidak mempunyai ilmu yang setanding dengan saintis Amerika, itu tidak bermakna yang otaknya belum cukup berkembang. Ramai orang yang dilahirkan di dalam masyarakat sedemikian mungkin belum tahu tentang kewujudan elektrik, tetapi masih mempunyai tahap kepintaran yang tinggi.
Tambahan pula, keperluan berbeza muncul pada kurun yang berlainan. Tahap fesyen kita pada hari ini tidak sama dengan masyarakat Mesir purba, tetapi tidak bererti budaya kita lebih maju daripada mereka. Sementara bangunan pencakar langit melambangkan ketamadunan abad ke-21, bukti peradaban di zaman mereka ialah piramid dan sphinx.
Persoalannya terletak pada perspektif dari mana fakta-fakta ditafsirkan. Seseorang yang bermula dengan pra-anggapan yang menyokong perkembangan evolusi akan menilai semua maklumat yang diterima berlandaskan prejudis tersebut. Maka dia akan berusaha untuk mempertahankan kenyataannya dengan cerita-cerita dongeng. Dengan hanya berdasarkan pecahan telulang fosil, dia akan mengagak banyak perincian, seperti bagaimana manusia yang hidup di kawasan itu menjalani kehidupan seharian mereka, struktur keluarga dan hubungan sosial mereka, sejajar dengan andaian awal berkenaan. Dia kemudiannya akan menyimpulkan, berdasarkan hasil penemuan tersebut, bahawa mereka tidak mampu berdiri tegak dan mendengus, diselaputi bulu dan menggunakan alatan batuan yang kasar - bukan kerana ia dinyatakan oleh bukti saintifik, tetapi ideologinya yang memerlukan semua khayalan itu. Sebenarnya, fakta-fakta yang dijumpai langsung tidak menunjukkan sebarang keadaan seumpama itu. Gambaran itu hanyalah pemahaman yang terhasil daripada mentaliti para pejuang Darwinisme.
Pada masa ini, ahli-ahli arkeologi yang membuat kajian lebih mendalam tentang zaman yang dibincangkan berdasarkan tinggalan fosil, ukiran batu atau lukisan pada dinding gua, hampir tiada perbezaan dengan contoh di atas. Evolusionis masih lagi menulis tentang hampir keseluruhan aspek kehidupan masyarakat primitif berlandaskan analisis yang prejudis terhadap bukti-bukti yang ada. Gambaran dan ilustrasi khayalan mereka masih menghiasi halaman dalam banyak majalah dan akhbar.
Ini satu lagi senario yang dicipta oleh Louis Leakey, antara evolusionis kontemporari terkenal, berkaitan dengan kehidupan seharian orang primitif:
Mari kita bayangkan sebentar seolah-olah kita mampu memerhati rangkaian peristiwa di petempatan batu lebih kurang dua puluh atau tiga puluh ribu tahun dahulu.
Seorang pemburu di Zaman Batu sedang merayau menuruni lembah untuk mencari haiwan buruan sewaktu terlihat sebuah gua di tebing curam di atasnya. Dia kemudiannya memanjat dengan berhati-hati dan waspada, takut jika gua itu didiami oleh kelompok orang Zaman Batu lain yang akan marah dengan kehadirannya, atau mungkin juga itu adalah sarang singa atau beruang. Akhirnya, dia amat hampir dan dapat melihat dengan jelas bahawa gua tersebut kosong, kemudian dia masuk dan memeriksa keadaan sekeliling. Dia membuat keputusan bahawa gua itu lebih sesuai untuk didiami berbanding dengan tempat tinggal keluarganya sekarang, dan terus pergi menjemput mereka.
Kemudian, kita melihat keluarga itu sampai dan mendiami rumah baru mereka. Api dinyalakan sama ada melalui sedikit bara yang dibawa dari rumah lama, atau dengan cara ian yang mudah, penggerek api kayu. (Tidak dapat dipastikan cara sebenar yang digunakan oleh orang Zaman Batu untuk memarakkan api, tetapi kita tahu bahawa mereka telah mengguna api sejak awal lagi kerana lantai pediang atau perapian merupakan ciri yang biasa ditemui dalam hampir setiap peringkat kehidupan di gua dan petempatan batu.)
Barangkali beberapa anggota keluarga itu kemudiannya pergi mengumpul rumput atau pakis untuk dijadikan alas tempat tidur, sementara yang lain memetik ranting dari semak dan pokok di kawasan belukar berhampiran lalu membina dinding kasar menutupi kawasan hadapan gua. Kulit pelbagai binatang liar dibentang dan diletakkan di dalam rumah bau, bersamaan dengan barangan rumah lain yang dimiliki.
Kini keluarga tersebut telah sepenuhnya berpindah, dan rutin seharian berulang lagi. Yang lelaki memburu dan memerangkap haiwan untuk dijadikan makanan, yang perempuan mungkin juga membantu dalam pemburuan ini dan mengumpul buah-buahan dan akar yang boleh dimakan.2
Gambaran yang amat terperinci tadi sekadar berdasarkan imaginasi penulisnya dan langsung tiada bukti saintifik. Evolusionis yang menokok-tambah cerita dongeng sedemikian dengan pelbagai istilah sains, semata-mata hanya berlandaskan kepada beberapa ketulan tulang. (Sebenarnya, fosil-fosil tersebut tidak menunjukkan sebarang kewujudan proses evolusi - bertentangan sekali dengan dakwaan evolusionis!). Jelas bahawa serpihan tulang tidak mampu memberi maklumat yang tepat tentang apa jua emosi yang menjadi ilham masyarakat zaman purba, cara kehidupan seharian mereka, atau bagaimana mereka berpisah di kalangan mereka sendiri.
Tetapi, dongeng evolusi manusia ditokok tambah dengan senario dan ilustrasi khayalan yang tidak terkira, dan diguna secara bebas oleh evolusionis. Gagal mengelak daripada dogma evolusi sejak mula mengemukakan teori ini, mereka telah menghasilkan versi berlainan tentang senario di atas. Tujuannya bukan untuk memberi penjelasan, sebaliknya menyebarkan doktrin dan propaganda agar ramai orang percaya akan kewujudan orang primitif.
Ramai evolusionis cuba membuktikan dakwaan mereka dengan menghasilkan senario sedemikian walaupun tanpa adanya sebarang bukti sokongan. Tetapi setiap penemuan baru apabila ditafsir dengan cara yang benar, dengan jelas akan mendedahkan kepada mereka beberapa fakta, antaranya: manusia sememangnya manusia sejak kewujudannya lagi. Sepanjang sejarah, sifat-sifat seperti kepintaran dan kebolehan artistik tetap sama. Mereka yang hidup di masa lampau bukan primitif, makhluk separa manusia dan separa binatang, seperti mana yang digambarkan evolusionis. Mereka berfikir, bertutur sepertimana manusia, menghasilkan kerja-kerja seni dan mengembangkan struktur budaya dan etika. Sebentar lagi, kita akan melihat penemuan arkeologi dan paleontologi membuktikan hal ini dengan jelas dan tidak dapat dipertikaikan.
Atau, jika seseorang menemui kerja yang ditulis dalam bahasa Mandarin dan membuat kesimpulan hanya berdasarkan teks ini, bahawa orang Cina merupakan bangsa terkebelakang yang berhubung melalui simbol-simbol pelik, apakah ini menggambarkan fakta sebenar? Ambil contoh arca 'The Thinker' oleh Auguste Rodin yang sememangnya dikenali di seluruh dunia. Bayangkan jika arca ini ditemui semula oleh ahli arkeologi puluhan ribu tahun dari sekarang. Jika pengkaji tersebut berpegang kepada praandaian tentang kepercayaan dan cara hidup masyarakat kita, dan kekurangan dokumentasi sejarah, mereka juga mungkin mentafsir arca ini dengan cara berbeza. Mereka mungkin membayangkan bahawa komuniti kita menyembah arca 'orang berfikir', atau juga mendakwa patung berkenaan mewakili mitologi dewa-dewa yang salah.
Hari ini, pastinya kita tahu bahawa 'The Thinker' adalah kerja seni yang dihasilkan atas dasar estetik dan artistik. Dengan kata lain, jika penyelidik puluhan ribu tahun kemudian kekurangan informasi dan berpegang pada praandaiannya tentang masa lalu, amat mustahil baginya untuk melihat kebenaran kerana dia akan mentafsir 'The Thinker' mengikut praandaian sendiri dan mereka-reka senario yang bersesuaian. Maka, menilai maklumat yang ada tanpa prejudis atau berat sebelah, mengelak segala bentuk praandaian, dan berfikir dalam konteks yang luas adalah amat perlu. Perlu diingat, kita tiada bukti bahawa masyarakat berubah atau masyarakat purba adalah primitif. Semua andaian tersebut semata-mata mengandungi spekulasi dan berdasarkan analisis oleh ahli sejarah dan arkeologi yang menyokong evolusi. Contohnya, lukisan haiwan pada dinding gua langsung digambarkan sebagai lukisan primitif oleh orang gua. Tetapi boleh jadi lukisan tersebut menjelaskan banyak pemahaman estetik yang dimiliki oleh mereka pada masa itu. Seorang artis yang memakai pakaian paling moden di masa itu pada mereka sekadar untuk tujuan artistik. Sebenarnya, ramai saintis kini menegaskan kemustahilan lukisan gua ini merupakan hasil kerja minda primitif.
Satu lagi contoh ialah gambaran batu berhujung runcing sebagai perkakas pertama yang dibuat oleh 'manusia beruk'. Manusia pada masa itu mungkin telah membentuk batu ini untuk tujuan hiasan. Tiada sebarang bukti dan hanya andaian bahawa serpihan yang dijumpai digunakan sebagai alat. Saintis evolusionis telah mengkaji bukti yang ditemui secara berat sebelah. Mereka memanipulasi beberapa fosil yang mereka rasa dapat membuktikan teori tersebut, dan mengabai malahan membuang fosil yang lain. Cara serupa telah dimainkan untuk membuktikan bahawa sejarah juga mengalami evolusi.3
Ahli antropologi berbangsa Amerika, Melville Herskovits menerangkan bagaimana evolusi sejarah berlaku dan cara evolusionis mentafsir bukti yang ditemui:
Setiap penganjur evolusi budaya memberi perincian berdasarkan andaian tentang perkembangan yang dianggapnya telah membentuk perkembangan manusia, oleh itu banyak contoh rantaian yang tidak selari telah direkodkan. Sesetengah daripada perkembangan ini hanya dihadkan untuk satu aspek budaya sahaja...4 Satu contoh penting yang mengesahkan pandangan Herskovits adalah kajian yang dijalankan oleh Lewis Henry Morgan, seorang ahli etnologi evolusionis yang mengkaji fasa dialami untuk mencapai struktur ketua keluarga dan monogami, yang menurutnya telah 'berubah' daripada primitif kepada yang lebih maju. Tetapi dalam menjalankan kajian ini, beliau menggunakan pelbagai masyarakat berbeza di seluruh dunia sebagai contoh, yang langsung tidak berkaitan antara satu sama lain. Beliau kemudian menetapkan mereka bersesuaian dengan keputusan yang ingin dicapai. Jelas di sini bahawa daripada ratusan ribu budaya yang ada di dunia, beliau hanya memilih sebahagian yang bersesuaian dengan pendapatnya.
Herskovits menggambarkan bagaimana Morgan menyusun semula sejarah demi untuk membenarkan pandangannya. Bermula dengan komuniti primitif Australia yang bersistem matriarki, beliau menghubungkannya dengan masyarakat India Amerika bersistem patriarki. Kemudian meneruskan rantaian itu kepada puak-puak Yunani purba di zaman proto sejarah, di mana keturunan dimulakan oleh susur galur lelaki, tetapi tanpa monogami yang bersunguh-sungguh. Akhirnya skala urutan itu diwakili oleh peradaban hari ini - dengan keturunan bermula dari susur galur lelaki dan tanpa monogami yang tegas.
Herskovits memberi komentar terhadap urutan rekaan ini:
Tetapi jika siri ini dilihat dari perspektif sejarah, ia sememangnya karut...5
Apa yang menyebabkan perkembangan sedemikian? Bagaimana dan mengapa 'makhluk separa beruk yang primitif' mendapat kebolehan artistik? Saintis evolusionis tidak mempunyai penjelasan bagaimana perkara ini berlaku, walaupun mereka ada mencadangkan beberapa hipotesis. Roger Lewin, seorang evolusionis menjelaskan kesukaran yang dihadapi oleh penyokong Darwin berkaitan masalah ini dalam bukunya yang berjudul The Origin of Modern Humans: “Mungkin kerana rekod arkeologi yang belum sempurna masih samar, ramai ilmuwan memberi maklumbalas berbeza berkaitan persoalan ini.”9
Walau bagaimanapun, penemuan arkeologi mendedahkan bahawa manusia telah mempunyai pemahaman budaya sejak awal kewujudannya lagi. Dari masa ke masa, pemahaman itu berkembang, berkurang, atau mengalami perubahan mendadak. Tetapi itu tidak bermakna proses evolusi telah terjadi, sebaliknya berlaku perkembangan dan perubahan budaya. Kemunculan hasil seni yang digambarkan oleh evolusionis sebagai 'mendadak', tidak menunjukkan sebarang perubahan biologi manusia (terutamanya dari segi kebijaksanaan). Penduduk pada masa itu boleh jadi mengalami perubahan dari segi sosial, dan pemahaman artistik dan produktif mereka mungkin berubah, tetapi ini tidak memberi sebarang bukti perubahan daripada primitif kepada moden.
Perbezaan ketara antara tinggalan arkeologi yang ditinggalkan oleh masyarakat purba dan saki-baki anatomi dan biologi yang sepatutnya wujud - menurut evolusionis - sekali lagi menyanggah dakwaan para penyokong Darwin berkaitan subjek ini. (Untuk bukti terperinci yang meruntuhkan rekaan struktur keluarga manusia ini, yang merupakan asas dakwaan Darwinisme, sila baca buku bertajuk Menyanggah Darwinisme karya Harun Yahya.) Evolusionis berpendapat bahawa perkembangan budaya manusia seharusnya sejajar dengan pembangunan dari segi biologi. Misalannya, manusia terlebih dahulu mesti meluahkan emosi asas menerusi lukisan-lukisan mudah, kemudian mengembangkannya sehingga pembangunan secara beransur-ansur itu akhirnya sampai ke kemuncak pencapaian artistik. Walau bagaimanapun, tinggalan artistik awal yang tersisa daripada sejarah manusia menghancurkan sepenuhnya andaian itu. Lukisan, ukiran dan ukiran timbul pada dinding-dinding gua dianggap sebagai contoh seni yang terawal, sekaligus membuktikan bahawa manusia di zaman itu memiliki pemahaman estetik yang sangat mendalam.
Ramai saintis yang membuat kajian di gua-gua menilai lukisan tersebut sebagai hasil kerja yang paling penting dan berharga dalam sejarah seni. Teknik bayangan pada lukisan-lukisan ini, penggunaan perspektif dan garis halus, kesungguhan perasaan yang terjelma pada ukirannya, dan corak estetik yang terhasil di waktu ukiran itu disinari cahaya mentari - kesemuanya merupakan ciri yang tidak mampu dijelaskan oleh evolusionis kerana menurut mereka, perkembangan sebegitu seharusnya muncul lebih lewat.
Banyak lukisan gua yang ditemui di Perancis, Sepanyol, Itali, China, India, sebahagian Afrika dan kawasan dunia yang lain memberi maklumat penting tentang struktur budaya masyarakat purba. Gaya dan teknik mewarna yang digunakan dalam lukisan ini sangat berkualiti sehingga mengagumkan para pengkaji. Tetapi saintis yang menganjurkan teori Darwin tetap juga menilainya mengikut prejudis masing-masing dan mentafsir hasil kerja tersebut secara berat sebelah agar berpadanan dengan cerita dongeng mereka. Mereka mendakwa bahawa hidupan yang baru menjadi manusia melukis gambaran binatang yang ditakuti atau diburu, dan melakukannya dalam keadaan serba primitif di gua tempat mereka tinggal. Tetapi teknik yang digunakan membutikan bahawa seniman purba mempunyai pemahaman yang sangat mendalam, serta berupaya untuk menggambarkannya dengan cara yang sangat menarik.
Teknik lukisan yang diaplikasikan juga membuktikan bahawa mereka langsung tidak hidup dalam keadaan serba kekurangan. Tambahan pula, lukisan pada dinding gua bukan bukti bahawa mereka tinggal di gua pada masa itu. Artis-artis tersebut mungkin tinggal berdekatan di kediaman yang lebih baik, tetapi memilih untuk melukis pada dinding gua. Emosi dan pemikiran bagaimana yang mempengaruhi subjek yang ingin dipersembahkan hanya diketahui di kalangan artis itu sendiri. Banyak spekulasi telah dikeluarkan berkenaan lukisan ini, di mana tafsiran yang paling mengarut ialah lukisan tersebut dihasilkan oleh hidupan yang berada di tahap primitif. Apa yang jelas, satu laporan yang diterbitkan di laman web BBC's Science pada 22 Februari 2000, mengandungi baris berikut berkaitan lukisan-lukisan gua:
...[kita] menyangka bahawa ianya dibuat oleh orang primitif... Tetapi menurut dua orang saintis yang bekerja di Afrika Selatan, tanggapan terhadap pelukis purba ini salah. Mereka percaya lukisan-lukisan tersebut adalah bukti masyarakat yang kompleks dan moden.10
Andainya hasil seni hari ini akan dikaji dengan pemikiran yang sama dalam ribuan tahun, banyak polemik mungkin timbul tentang sama ada masyarakat abad ke-21 merupakan puak primitif atau tamadun yang maju. Jika lukisan-lukisan artis moden yang berkeadaan baik ditemui 5,000 tahun kemudian, dan tiada dokumentasi bertulis yang masih wujud tentang keadaan hari ini, bagaimanakah tanggapan generasi akan datang terhadap tamadun kita?
Sekiranya masyarakat akan datang menemui hasil kerja Van Gogh atau Picasso dan menilainya dari perspektif evolusionis, bagaimanakah tanggapan mereka terhadap masyarakat moden kita? Apakah pemandangan Claude Monet akan mengilhamkan komentar seperti “Industri belum lagi dibangunkan, dan manusia hanya menjalani cara hidup pertanian”, atau gambaran abstrak Wassily Kandinsky mengilhamkan komentar seperti “Manusia masih belum mampu membaca atau tulisan hanya difahami melalui pelbagai contengan”? Apakah tafsiran sebegini akan membawa mereka hampir kepada gambaran sebenar masyarakat moden kita?
Ramai penulis dan pemikir seperti Adam Ferguson, John Millar dan Adam Smith menyatakan bahawa semua masyarakat berubah menerusi empat peringkat asas: memburu dan mengumpul, hidup di perkampungan dan berpindah-randah, pertanian dan akhirnya, perniagaan. Menurut evolusionis, orang primitif yang baru barubah daripada beruk hanya memburu dan mengumpul tumbuhan dan buah-buahan dengan alatan yang paling asas. Sementara kecerdikan dan kemampuan meningkat secara beransur-ansur, mereka mula menternak haiwan ragut seperti biri-biri dan lembu. Kepintaran dan keupayaan orang primitif seterusnya berkembang ke tahap di mana mereka mula melibatkan diri dalam bidang pertanian, dan akhirnya, terlibat dalam perniagaan dan pertukaran barangan.
Walau bagaimanapun, banyak penemuan terbaru dalam bidang arkeologi, antropologi, dan cabang sains yang lain telah menyangkal dakwaan asas kisah 'evolusi budaya dan sosial'. Semua ini tidak lain hanyalah percubaan materialis untuk menggambarkan perubahan manusia daripada binatang tidak berakal dan menanam mitos ini - yang kononnya atas dasar falsafah - bersandarkan sains.
Keupayaan manusia untuk hidup dengan berburu atau bertani tidak membuktikan bahawa mereka lebih mundur atau maju secara mental. Dengan kata lain, tiada masyarakat yang terlibat dengan perburuan disebabkan kemunduran dan secara mental lebih hampir kepada beruk. Mengusahakan bidang pertanian tidak bermakna sesebuah masyarakat itu telah menjarakkan diri mereka daripada kehidupan primitif. Tiada sebarang aktiviti masyarakat yang membayangkan bahawa penduduknya adalah keturunan hidupan yang lain. Di sepanjang proses yang kononnya evolusi, aktiviti-aktiviti seperti itu tidak melahirkan individu yang lebih maju dari segi kepintaran dan keupayaan. Banyak puak-puak yang secara teknologinya terkebelakang pada hari ini hanya memburu dan mengumpul, tetapi ini langsung tidak menunjukkan bahawa mereka bukan manusia. Begitu juga dengan kehidupan manusia puluhan ribu tahun akan datang, sama seperti yang telah dilakukan oleh mereka ratusan ribu tahun lalu. Manusia terkemudian bukan primitif, dan manusia akan datang juga bukan spesis yang lebih maju.
Membina sejarah evolusi peradaban berdasarkan gaya hidup sesebuah masyarakat merupakan cara yang tidak saintifik. Perspektif sebegini semata-mata bergantung pada pelbagai tafsiran terhadap penemuan arkeologi yang berdasarkan prejudis saintis materialis, yang menganggap manusia yang menggunakan perkakasan batuan adalah manusia beruk yang mendengus, berjalan bongkok, dan bersifat binatang. Tetapi tiada tinggalan yang memberi maklumat tentang kapasiti mental mereka. Semua ini semata-mata andaian. Seperti mana yang telah dinyatakan, jika banyak contoh seni hari ini ditemui dalam 100,000 tahun akan datang dan jika manusia pada masa itu kekurangan maklumat, kemungkinan mereka juga akan menghasilkan tafsiran berbeza berkaitan kemanusiaan hari ini dan teknologi yang kita miliki.
Seperti yang telah ditunjukkan tadi, pandangan bahawa masyarakat berubah tidak berdasarkan kepada mana-mana bukti saintifik. Asas teori ini adalah kesilapan dan pendapat tidak saintifik bahawa manusia pada mulanya memiliki minda seperti beruk. William Howells, seorang ahli antropologi evolusionis di Universiti Harvard mengaku bahawa teori evolusi menimbulkan persoalan lain, bukan berkaitan dengan tubuh tetapi berkenaan sifat yang mempengaruhi falsafah, menentukan fakta saintifik yang lebih sukar. Howells menyatakan bahawa sifat tidak 'difosilkan' seperti mana tengkorak dan ianya tidak kekal seperti alatan batu. Maka, katanya, kita hanya ada sedikit petunjuk tentang apa yang mungkin telah berlaku dalam sejarah purba. Beliau juga menyatakan bahawa adalah mustahil untuk menguji hipotesis seperti itu.36
Baru-baru ini, majoriti saintis sosial telah mengaku tentang kesalahan dalam pandangan evolusionis, dan menyatakan teori evolusi sosial bertentangan dengan sains dalam perkara berikut:
Para utusan yang dihantar membantu mereka membangun dan berkembang dengan memulakan perubahan-perubahan baru. Mereka memiliki pengetahuan saintifik yang terperinci hasil inspirasi daripada Ilahi. Misalannya, Nabi Nuh (as) tahu teknologi pembuatan perahu, seperti mana yang kita fahami dari Al-Quran bahawa bahteranya dijana oleh kuasa stim (wallahualam):
Tannur: Dinyatakan di dalam kamus sebagai dapur atau ketuhar tertutup. Perkataan 'fara' bermaksud mendidih dan menyembur dengan kuasa dan kesungguhan yang kuat. ... Dalam kata lain, ini membayangkan bahawa kapal tersebut tidak menggunakan layar, tetapi kapal api yang menggunakan tenaga janaan sebuah dapur.37
Perkembangan besar dalam bidang sains, seni dan teknologi juga telah dicapai sewaktu zaman Nabi Sulaiman (as). Misalannya, Al-Quran menunjukkan bahawa kenderaan pengangkutan di zamannya juga sepantas kapal terbang: “Dan Kami kurniakan kepada Nabi Sulaiman kuasa menggunakan angin untuk perjalanannya: sepagi perjalanannya adalah menyamai perjalanan biasa sebulan dan sepetang perjalanannya adalah menyamai perjalanan biasa sebulan.” (Surah as-Saba', ayat 12).
Ayat ini jelas menunjukkan bahawa jarak yang jauh mampu dilalui dengan cepat. Ini merujuk kepada kenderaan udara yang menggunakan teknologi sama seperti yang digunakan hari ini (wallahualam). Tambahan pula, Al-Quran mencatatkan bahawa:
Ayat lain menyatakan bahawa:
Ayat lain menyatakan "mata air dari tembaga" (Surah as-Saba', ayat 12). Penggunaan cairan tembaga menandakan kewujudan teknologi canggih yang menggunakan elektrik di zaman Nabi Sulaiman (as). Seperti yang kita sedia maklum, tembaga merupakan antara konduktor haba yang terbaik, maka ia dipercayai mewujudkan asas industri elektrik pada masa itu. Ayat "Kami alirkan baginya mata air dari tembaga" dalam segala kemungkinan merujuk kepada sejumlah besar kuantiti elektrik yang dikeluar dan digunakan dalam banyak cabang teknologi (wallahualam).
Beberapa ayat menunjukkan bahawa Nabi Daud (as) memiliki pengetahuan yang baik dalam pertukangan besi dan pembuatan senjata:
Prasasti dari peradaban purba Amerika Tengah merujuk kepada seorang yang tinggi, berjanggut dan datang dengan memakai jubah putih. Mereka juga melaporkan bahawa dalam jangka waktu yang singkat, kepercayaan terhadap dewa tunggal tersebar dan berlaku perkembangan mendadak dalam seni dan sains.
Ramai nabi seperti Nabi Yaakub (as), Nabi Yusuf (as), Nabi Musa (as), dan Nabi Harun (as) telah diutus ke Mesir purba. Utusan-utusan ini dan golongan yang mempercayai mereka telah membawa pengaruh penting terhadap peningkatan artistik dan saintifik yang pantas oleh masyarakat Mesir pada kebanyakan zaman.
Ramai saintis Muslim yang patuh kepada ajaran Al-Quran dan sunnah nabi telah membuat penemuan penting dalam bidang astronomi, matematik, geometri, perubatan, dan cabang sains yang lain. Semua ini telah membolehkan perubahan besar dan perkembangan mengagumkan dalam sains dan kehidupan sosial. Beberapa saintis Muslim beserta hasil kerja mereka adalah seperti berikut:
Abd al-Latif al-Baghdadi dikenali melalui kerjanya dalam bidang anatomi. Dia membetulkan kesilapan sebelumnya berkaitan banyak tetulang dalam badan seperti rahang bawah dan sternum. Tulisannya bertajuk Al-Ifada wa al-I'tibar telah diterbitkan pada tahun 1788 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Jerman, dan Perancis. Beliau juga mengkaji organ-organ deria rasa dalam kitabnya yang berjudul Makalatun fial-Havas.
Ibn Sina (Avicenna) menerangkan tentang cara-cara rawatan ke atas pelbagai jenis penyakit. Kitab agungnya, Kitab al-Qanun fi at-Tibb, yang ditulis dalam bahasa Arab telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada kurun ke-12. Ia diajar dan dianggap sebagai buku pelajaran asas di universiti-universiti Eropah sehingga abad ke-17. Kebanyakan maklumat perubatannya masih lagi sesuai untuk diaplikasikan pada hari ini.
Zakaria Qazvini meruntuhkan banyak pendapat-pendapat yang salah berkaitan dengan otak dan jantung, yang mana telah dianggap tepat sejak zaman Aristotle lagi. Maklumat yang beliau berikan berkenaan dengan dua organ tersebut sama dengan pengetahuan hari ini.
Zakaria Qazvini, Hamd Allah Mustawfi Qazvini (1281-1350), dan Ibn Nafs, semuanya merupakan pengkaji anatomi serta membentuk asas sains perubatan moden.
Ali ibn Isa telah menulis tiga jilid buku tentang penyakit mata, Tazkirat al-Kahhalin. Jilid pertama tertumpu sepenuhnya pada anatomi mata dan mengandungai banyak informasi berharga. Ia kemudiannya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Jerman.
Al-Bairuni membuktikan 600 tahun lebih awal sebelum Galileo bahawa bumi berputar, dan juga telah mengira diameternya 700 tahun sebelum Newton melakukannya.
Ali Kuscu menghasilkan peta pertama untuk bulan, satu bahagian yang dinamakan sempena nama beliau.
Thabit ibn Qurra menemui kalkulus pembezaan berkurun-kurun sebelum Newton.
Al-Battani merupakan manusia pertama yang mengasaskan trigonometri.
Abu'l Vafa bertanggungjawab mewujudkan istilah secant dan cosecant dalam bidang trigonometri.
Al-Khawarizmi merupakan orang pertama yang menulis buku berkenaan algebra.
Al-Maghribi mengasaskan persamaan yang dikenali sebagai segitiga Pascal, 600 tahun sebelum ditemui oleh Pascal sendiri.
Ibn Haitam merupakan pengasas optik. Bacon dan Kepler sekadar menggunakan hasil kerja beliau, sementara Galileo mengunakan penemuan beliau dalam penghasilan teleskop.
Al-Kindi memajukan relativiti dan teori relativiti 1,100 tahun lebih awal daripada Einstein.
Akshamsaddin, yang hidup lebih kurang 400 tahun daripada Pascal, merupakan orang pertama yang menemui kewujudan mikrob.
Ali ibn Abbas adalah orang pertama yang menjalankan pembedahan kanser.
Ibn Jazzar menjelaskan punca-punca dan cara rawatan penyakit kusta.
Saintis-saintis Muslim, yang hanya sebahagian kecil disenaraikan di atas, telah membuat banyak penemuan penting yang membentuk asas sains moden dengan mematuhi ajaran Al-Quran dan sunnah baginda Rasulullah (saw).
Seperti yang telah kita lihat, ramai manusia dahulu kala yang mencapai kemajuan dalam bidang seni, perubatan, teknologi, dan sains menerusi utusan yang dihantar kepada mereka. Dengan mematuhi dan mengambil iktibar daripada cadangan dan galakan para nabi, mereka memiliki ilmu dan mewariskannya kepada generasi kemudian. Tambahan pula, masyarakat yang kadang-kadang lari daripada agama sebenar dan membangun pelbagai kepercayaan karut akhirnya kembali percaya akan Keesaan Allah hasil daripada usaha para nabi.
Apabila penemuan-penemuan zaman lampau dikaji tanpa prejudis, sejarah kemanusiaan dapat difahami dengan jelas dan nyata.
Sebagaimana yang telah dinyatakan, peradaban yang mundur dan maju telah wujud serentak sepanjang sejarah, sepertimana juga hari ini. Kini, kita menikmati teknologi angkasa, sementara mereka di kawasan dunia yang lain hidup serba kekurangan, begitu juga dengan masa lalu di mana Mesir purba mempunyai tamadun gemilang, sementara masyarakat yang lebih terkebelakang juga wujud di kawasan yang lain. Masyarakat Maya membina bandar-bandar yang amat membangun, yang mana dari jejak-jejak yang mereka tinggalkan menunjukkan bahawa mereka telah memiliki teknologi yang amat canggih, mengira orbit planet Venus dan menemui bulan-bulan pada planet Jupiter. Pada masa yang sama, manusia di wilayah-wilayah Eropah percaya bahawa bumi merupakan pusat sistem suria. Di kala masyarakat Mesir berjaya melaksanakan pembedahan otak, penduduk di kawasan lain pula percaya bahawa penyakit adalah disebabkan oleh pelbagai semangat jahat. Dengan sistem perundangan, kesusasteraan, pemahaman seni dan pengetahuan astronomi, masyarakat Sumeria membina peradaban gemilang di Mesopotamia, manakala di satu sudut dunia yang lain terdapat golongan yang jahil. Maka, sebagaimana masyarakat hari ini yang tidak maju dalam segalanya, zaman lampau juga tidak pernah ada golongan yang primitif sepenuhnya.
Setakat ini, kita telah mengkaji bukti dari zaman sejarah yang berbeza dan menilai contoh-contoh budaya puluhan bahkan ratusan ribu tahun lampau. Dengan mengkaji sejarah yang lebih baru, kita juga akan mendapat bukti bahawa manusia sememangnya manusia: Di sini kita bukan berbincang mengenai orang 'primitif' yang baru mengasingkan cara hidup dari beruk, tetapi manusia bertamadun yang didapati telah mewarisi peradaban lain yang tetap terpelihara untuk ribuan tahun sebelum mereka.
Sementara teknologi meningkat di abad ke-20, perkembangan kajian arkeologi juga semakin pesat, dan mula mengeluarkan lebih banyak bukti tentang sejarah sebenar manusia. Maka, disepakati bahawa kehidupan lampau di Mesir, Amerika Tengah, Mesopotamia dan wilayah lain ribuan tahun dahulu adalah sama seperti cara kehidupan kita hari ini.
Pertama sekali, perancangan pastinya sesuatu yang penting untuk mendirikan monument-monumen ini, dan rancangan itu mesti difahami dengan tepat dan sepenuhnya oleh setiap orang yang terlibat dalam projek tersebut. Lukisan teknikal tentang lokasi pembinaan monumen harus disediakan. Tambahan pula, pengiraan dalam lukisan-lukisan ini mestilah bebas daripada sebarang ralat, kerana kesilapan kecil akan menyebabkan pembinaan struktur ini mustahil. Organisasi yang terlibat juga harus sempurna jika pembinaan dilaksanakan. Faktor-faktor seperti penyelarasan pekerja dan keperluan mereka (makanan, rehat, dsb.) amat penting untuk proses pembinaan yang teratur.
Jelas bahawa mereka yang terlibat dalam pembinaan ini mempunyai banyak pengetahuan dan teknologi yang jauh lebih canggih daripada apa yang biasa dibayangkan. Sebagaiman yang telah dijelaskan dalam buku ini, peradaban tidak sentiasa bergerak ke hadapan; ada kalanya merosot. Dan sebenarnya dalam kebanyakan waktu, perkembangan dan penguncupan tamadun boleh wujud serentak di pelbagai tempat dunia.
Barangkali mereka yang membina megalit memiliki tamadun yang lebih maju seperti mana yang ditunjukkan oleh tinggalan arkeologi dan sejarah. Struktur yang dibina membuktikan bahawa mereka mempunyai pengetahuan yang luas dalam matematik dan geometri; tahu teknologi yang diperlukan untuk mendirikan monumen dengan mengira titik teguh di kawasan berbukit; mengguna peralatan (seperti kompas) untuk menentukan kedudukan geografi, serta mampu mengangkut bahan-bahan binaan dari jarak jauh apabila diperlukan. Tentu saja mereka tidak melakukan semua ini dengan hanya mengguna alatan dan tenaga kerja primitif. Banyak eksperimen oleh pengkaji dan ahli arkeologi telah membuktikan bahawa adalah mustahil untuk membuat monumen sebegini dalam keadaan seperti yang didakwa oleh teori evolusi. Ramai penyelidik yang cuba untuk membina monumen sama dengan menghasilkan semula keadaan 'Zaman Batu' khayalan telah gagal. Mereka bukan saja menemui kesukaran untuk membina struktur sama, tetapi juga mengalami masalah dalam memindahkan blok-blok batuan dari tempat lain ke tapak binaan. Ini sekali lagi menunjukkan manusia zaman itu tidak mundur seperti dakwaan evolusionis. Mereka menikmati dan memahami senibina, memanfaat teknologi pembinaan dan turut mengkaji astronomi.
Memang diketahui bahawa hanya blok batuan, struktur batuan dan pelbagai alatan batuan yang tersisa daripada peradaban ribuan tahun dulu. Namun, adalah tidak wajar untuk melihat beberapa struktur batuan dan artifak lalu membuat kesimpulan bahawa mereka hidup terkebelakang dan kekurangan teknologi serta hanya tahu mengguna batu. Andaian yang didasarkan pada pelbagai dogma sebegini tiada konotasi saintifik. Tetapi jika semua penemuan ini dikaji tanpa sebarang praandaian negatif, penjelasan yang hampir kepada kebenaran akan dapat dibuat. Walaupun manusia ratusan ribu tahun dulu hidup dalam rumah-rumah kayu yang hebat, membina vila dengan tingkap kaca dan mengguna bahan dekorasi paling menarik, tentu saja hanya sedikit buktinya yang tahan terhadap kesan-kesan hakisan angin, hujan, gempa bumi dan banjir selama berkurun-kurun. Dalam keadaan semulajadi, hanya purata 100 ke 200 tahun masa yang diperlukan untuk kayu, kaca, tembaga, gangsa dan logam lain untuk luluh sepenuhnya. Dengan kata lain, dalam masa dua abad, dinding-dinding rumah anda akan reput, dan hanya beberapa perhiasan dalamannya yang akan tinggal. Malah hanya sedikit yang akan kekal andai dipengaruhi oleh gempa bumi, banjir atau taufan. Apa yang akan tinggal hanyalah blok-blok batuan yang mengambil masa lebih lama untuk dihakis. Bahkan peralatan batuan juga akan hancur menjadi serpihan-serpihan kecil. Maka, amat mustahil untuk menggambarkan cara kehidupan masyarakat pada zaman itu semata-mata berdasarkan blok batuan tersebut. Hubungan sosial, kepercayaan, citarasa dan pemahaman artistik tidak dapat digambarkan secara jelas.
Tetapi, evolusionis tetap berpegang pada pendapat mereka dan mencemar pelbagai hasil penemuan dengan banyak gambaran rekaan yang karut. Mencipta fanstasi dengan penyelewengan fakta adalah cara yang sebenarnya dikritik sendiri oleh segelinti evolusionis. Malah mereka menamakan kaedah sebegini sebagai 'Sekadar Cerita'.
Istilah tersebut yang muncul dalam kritikan Stephen Jay Gould, seorang ahli paleontolgi evolusionis terkenal, dipinjam daripada sebuah buku terbitan tahun 1902 bertajuk Just So Stories karya penulis dan penyair British bernama Rudyard Kipling (1865-1936). Dalam buku cerita yang ditujukan untuk kanak-kanak ini, Kipling menulis beberapa kisah fantasi tentang bagaimana pelbagai hidupan mendapat organ dan sifat masing-masing. Sebagai contoh, beliau menulis petikan berikut tentang belalai gajah:
Gould memberi penjelasan tentang pendekatan tidak saintifik ini:
Dalam tradisi 'sekadar cerita' sejarah semulajadi evolusi, cerita-cerita tersebut tidak membawa apa-apa makna. Tetapi pengaruhnya, dan kes-kes sama yang lain, telah mengatasi kepercayaan saya secara perlahan sejak dulu lagi. Idea-idea rekaan yang semakin banyak mungkin menyelamatkannya setakat ini, tetapi kebanyakan konsep yang diselamat oleh spekulasi murahan tidak mencukupi buat saya.40
Pemakaman yang terletak berhampiran Dublin ini disepakati telah dibina sekitar 3,200 BC. Newgrange sememangnya telah usang sebelum kewujudan peradaban Mesir, dan sebelum kelahiran tamadun Babylon dan Cretan. Stonehenge, antara struktur batuan yang paling terkenal di dunia, masih belum dibina pada waktu itu. Kajian menunjukkan bahawa Newgrange bukan sahaja sebuah kawasan perkuburan, tetapi para pekerjanya mempunyai pengetahuan mendalam tentang astronomi - dan memiliki teknik kejuruteraan serta ilmu senibina yang perlu diberi perhatian.
Ramai ahli arkeologi menghuraikan Newgrange sebagai keajaiban teknikal. Sebagai contoh, kubah di atas struktur itu sememangnya adalah kehebatan kejuruteraan. Setiap batu yang berat di bahagian bawah dan ringan di sebelah atas dengan cermat diletakkan saling bertindih sehingga setiap satunya lebih menonjol daripada yang di bawah. Maka terbinalah satu cerobong berbentuk heksagon dengan ketinggian enam meter di atas bahagian tengah struktur itu. Di atas cerobong itu terdapat penutup yang diperbuat daripada batu yang boleh dibuka dan ditutup bila perlu.
Jelas bahawa binaan gergasi ini dibina oleh mereka yang mempunyai pemahaman mendalam tentang kejuruteraan, mampu mengira dengan tepat, merancang dengan betul, mengangkut beban batuan yang berat, dan memanfaat ilmu pembinaan mereka. Evolusionis tiada penjelasan tentang cara pembinaan struktur ini kerana berdasarkan pandangan karut mereka, manusia pada masa itu bekerja dalam keadaan serba kekurangan dan terkebelakang. Tetapi amat mustahil untuk monumen sebesar itu didirikan oleh golongan yang tiada pengetahuan yang baik dalam bidang kejuruteraan dan pembinaan.
Ciri-ciri astronomi bangunan itu sendiri sungguh mengagumkan. Pembinaan struktur gergasi ini membenarkan biasan cahaya yang menarik pada solstis musim sejuk. Sebaik saja matahari muncul pada hari terpendek dalam setiap tahun, sinaran cahaya matahari menerangi ruang pemakaman Newgrange. Di saat ini, berlakulah permainan cahaya yang sempurna. Sinaran matahari pagi menembusi bukaan kecil di bawah bumbung pintu masuk dan menyinari laluan ke ruangan dalamannya. Semua blok batuan diletak pada sudut yang membenarkan pembiasan cahaya - satu faktor penting yang memungkinkan berlakunya semua pertunjukan cahaya ini.
Maka, dapat dilihat bahawa para pembina Newgrange bukan sahaja mempunyai ilmu kejuruteraan, malah memiliki pengetahuan astronomi yang membolehkan mereka mengira masa harian dan pergerakan matahari.
Newgrange hanyalah sebahagian daripada struktur batuan zaman itu yang masih lagi kekal di wilayah berkenaan. Dengan melihat pada struktur ini saja, anda dapat menyimpulkan bahawa ianya didirikan oleh golongan yang mempunyai pengetahuan mendalam serta menggunakan cara dan teknik yang amat canggih. Apakah tafsiran yang boleh dibuat berkaitan dengan gaya hidup mereka? Masyarakat yang membina struktur ini pastinya telah hidup dalam persekitaran yang selesa dan penuh tamadun. Jika mereka mempunyai pengetahuan astronomi dan kemahiran yang baik untuk membuat pemerhatian dengan tepat, kehidupan seharian juga pasti bertamadun selari dengan perkembangan pengetahuan mereka. Monumen batuan ini mungkin satu-satunya bangunan yang kekal daripada masyarakat yang hidup dalam rumah yang selesa, mempunyai taman-taman yang diselenggara dengan baik, menerima rawatan di hospital yang bagus, terlibat dengan aktiviti ekonomi, menghargai seni dan sastera serta menikmati warisan budaya yang luas lagi penting. Semua tafsiran realistik berkenaan pembina monumen batuan ini adalah berdasarkan penemuan arkeologi dan fakta sejarah. Tetapi, evolusionis yang telah sebati dengan pemikiran materialis lebih cenderung mengaitkan cerita rekaan hasil dogma-dogma tertentu berbanding membuat tafsiran rasional yang bersesuaian dengan sains. Walau bagaimanapun, semua cerita mereka tidak akan pernah mampu untuk memberi penjelasan muktamad dan benar.
Stonehenge, monumen yang tegak di selatan England, terdiri daripada lebih kurang 30 blok batuan besar yang disusun dalam bentuk bulatan. Setiap blok mempunyai purata ketinggian 4.5 meter (15 kaki) dan berat purata 25 tan. Monumen ini telah menarik perhatian ramai penyelidik dan banyak teori telah dibentang untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa ia dibina. Betul atau tidaknya teori-teori ini bukanlah persoalan penting di sini, tetapi monumen ini sekali lagi telah membatalkan teori evolusi dalam sejarah manusia.
Kajian yang dibuat mendedahkan bahawa Stonehenge telah dibina dalam tiga peringkat utama, bermula dalam lebih kurang 2,800 BC. Ini bermakna bahawa sejarah pembinaannya telah berusia hampir 5,000 tahun. Peringkat pembinaan pertama melibatkan penggalian parit, benteng dan beberapa lubang bulat. Dalam peringkat kedua, lebih kurang 80 bluestones (sejenis batuan granit yang dinamakan sempena warnanya) disusun dalam dua bulatan di sekeliling pusat tapak dan batu hele didirikan di luar lingkaran tersebut. Kemudian, bulatan luar didirikan menggunakan susunan batu pasir yang besar dengan batu melintang membentuk bulatan diletak di atasnya.
Aspek utama monumen ini ialah bluestones yang digunakan kerana sumbernya tiada di kawasan berhampiran. Batu-batuan ini dibawa ke tapak Stonehenge dari Pergunungan Preseli yang jauhnya lebih kurang 380 kilometer (240 batu). Jika ahli sejarah evolusionis berpendapat bahawa penduduk di masa itu hidup dalam keadaan serba primitif dan peralatan mereka hanya diperbuat daripada engkol kayu, rakit kayu dan kapak batu, jadi bagaimanakah mereka mengangkut semua batuan ini ke wilayah di mana Stonehenge kini berdiri? Persoalan ini tidak dapat dijawab dengan senario khayalan yang direka-reka.
Dengan membina semula peralatan yang kononnya diguna pada masa itu, sekumpulan pengkaji cuba mengangkut bluestones ke tempat lain yang sama jaraknya. Mereka menggunakan engkol kayu, membuat rakit yang mampu menampung berat batu yang saiznya hampir sama sehingga terpaksa menggabungkan tiga rakit, menggerakkan rakit tersebut di sungai dengan mengguna pancang kayu, dan akhirnya cuba untuk membawa batuan tersebut ke atas bukit dengan bantuan roda kasar. Namun usaha mereka hanya sia-sia. Ini hanyalah satu daripada eksperimen yang dilaksanakan untuk mencari jawapan tentang cara bluestones dibawa sejauh itu. Banyak lagi ujukaji lain telah dijalankan, dan penyelidik berusaha untuk memahami cara pengangkutan yang telah diguna oleh masyarakat zaman itu. Walau bagaimanapun, tiada percubaan yang berjaya. Ini kerana kesemua kajian tersebut dijalankan dengan fahaman salah yang menganggap budaya masyarakat pada waktu itu terlalu mundur dan hanya menggunakan peralatan kasar yang diperbuat daripada batu dan kayu.
Seperkara lagi yang perlu ditegaskan ialah eksperimen yang mereka laksanakan dibantu oleh teknologi moden. Mereka mengguna pelbagai model yang dihasilkan oleh pelabuhan maritim, mengguna tali yang diperbuat oleh kilang berteknologi tinggi, dan membuat perancangan dan pengiraan terperinci. Namun begitu, mereka tetap gagal. Tetapi masyarakat yang hidup 5,000 tahun dulu mengangkut batuan ini yang setiap satunya mempunyai berat bertan-tan lalu menyusunnya dalam bentuk bulatan melalui pengiraan posisi geografi yang tepat. Jelas sekali mereka tidak menyiapkan semua ini dengan peralatan batu serta rakit dan engkol kayu. Stonehenge dan banyak megalit lainnya telah dibina dengan teknologi yang masih belum dapat difahami pada hari ini.
Tinggalan Menakjubkan Di Bandar Tiahuanaco
Lebih kurang 4,000 meter (13,000 kaki) di atas paras laut, di Pergunungan Andes yang terletak antara Bolivia dan Peru, bandar Tiahuanaco penuh dengan runtuhan yang membuatkan ramai pelawat terpegun. Kawasan ini dianggap sebagai antara satu keajaiban arkeologi di Amerika Selatan, dan mungkin juga di dunia.
Antara tinggalan Tiahuanaco yang paling menakjubkan adalah satu kalendar yang menunjukkan ekuinoks- ekuinoks, musim- musim, dan posisi bulan pada setiap jam dan pergerakannya. Kalendar ini antara bukti yang menunjukkan bahawa masyarakat yang tinggal di kawasan itu memiliki teknologi yang tinggi. Antara tinggalan lain yang mengagumkan adalah monumen-monumen yang diperbuat daripada blok batuan besar, sesetengah daripadanya mempunyai berat sehingga 100 tan.
Seorang penulis Reader's Digest menulis, "...para jurutera terbaik hari ini masih lagi bertanya kepada diri sendiri tentang keupayaan mereka untuk memotong dan menggerakkan batuan besar seperti yang digunakan untuk membina bandar tersebut. Batuan gergasi itu kelihatan seperti acuan telah digunakan untuk memotongnya..."41
Sebagai contoh, dinding-dinding bandar berkenaan dibina dengan meletakkan blok-blok seberat 60 tan di atas blok batu pasir yang beratnya lebih kurang 100 tan. Kerja-kerja batu yang digunakan untuk membina dinding tersebut memerlukan kepakaran yang amat mendalam. Blok-blok segi empat sama dicantumkan dengan alur yang tepat. Lubang sepanjang 2.5 meter (8 kaki) telah dibuka di dalam blok-blok seberat 10 tan. Pada sesetengah bahagian runtuhan tersebut, terdapat saluran air yang diperbuat daripada batu dengan kepanjangan 1.8 meter (6 kaki) dan keluasan setengah meter (1.5 kaki). Ini adalah sebahagian ketetapan yang jarang dipadankan walaupun di hari ini. Adalah amat mustahil untuk mereka menghasilkan kerja-kerja berkenaan tanpa kehadiran teknologi seperti yang digambarkan oleh evolusionis. Ini kerana dalam keadaan yang serba primitif, ianya akan memerlukan masa yang lebih panjang daripada hayat manusia untuk mendirikan hanya satu daripada struktur-struktur tersebut. Secara tidak langsung, ini bermakna yang pembinaan bandar Tiahuanaco mengambil masa berkurun lamanya, dan dengan sendirinya membuktikan kesalahan pendapat evolusionis.
Antara satu daripada monumen terpenting di Tiahuanaco adalah Gate of the Sun. Diperbuat daripada satu blok tunggal, dengan ketinggian 3 meter (10 kaki) dan kelebaran 5 meter (16.5 kaki) serta berat yang dianggarkan lebih daripada 10 tan. Gerbang tersebut dihiasi dengan pelbagai ukiran. Tiada penjelasan tentang teknik-teknik yang digunakan dalam pembinaannya. Apakah jenis teknologi yang diaplikasikan pada struktur yang sebegitu menarik? Bagaimana batu seberat 10 tan diekstrak, dan dengan apakah ianya dibawa dari kuari batuan. Jelas bahawa semua ini dicapai dengan menggunakan lebih daripada alatan dan perkakasan asas seperti yang digembar-gemburkan oleh evolusionis.
Sekiranya anda mengambil kira keadaan geografi di kawasan Tiahuanaco, semua pencapaian mengandaikan bahagian yang lebih mengagumkan. Bandar itu terletak berkilometer jauhnya dari mana-mana kawasan petempatan biasa dan dibina pada dataran tinggi yang lebih kurang 4,000 meter (13,000 kaki), di mana tekanan atmosfera hanya separuh berbanding atmosfera di paras laut. Tahap oksigen yang berkurangan ini akan menyebabkan sebarang kerja memerlukan lebih banyak tenaga kerja.
Semua ini membuktikan, seperti juga kawasan lain di dunia, bahawa peradaban yang maju telah wujud di masa lalu - sekaligus menyangkal dakwaan bahawa masyarakat sentiasa berkembang kepada tahap yang lebih maju.
Pencapaian masyarakat Mesir masih belum dapat ditandingi oleh kebanyakan negara moden hari ini. Di pelbagai kawasan di Asia, Amerika Selatan, atau Afrika, termasuk Mesir sendiri, kehidupan yang lebih ke hadapan daripada tamadun lalu masih berjalan. Peradaban Mesir purba yang menempa pelbagai kejayaan hebat terutamanya dalam bidang perubatan, anatomi, perancangan bandar, senibina, seni halus dan tekstil, kini terus dikaji oleh ramai saintis dengan keterujaan dan ketakjuban.
Analisis X-ray ke atas mumia mendapati bahawa pembedahan otak telah dilakukan di zaman Mesir purba.43 Tambahan pula, operasi tersebut dilaksanakan dengan menggunakan teknik-teknik yang lebih profesional. Apabila tengkorak mumia yang menjalani pembedahan diperiksa, didapati bahawa pemotongannya telah dilakukan dengan kemas. Tulang tengkorak yang kembali bercantum membuktikan yang pesakit mampu hidup lama selepas pembedahan tersebut.44
Satu lagi contoh dalam bidang perubatan. Kemajuan yang besar dicapai pada kurun ke-19 berdasarkan perkembangan pantas dalam sains ujikaji, termasuk penemuan antibiotik. Walau bagaimanapun, perkataan 'penemuan' tidak seberapa tepat kerana kebanyakan teknik berkenaan telah diketahui oleh masyarakat Mesir purba.45
Bukti penting berkaitan kemajuan masyarakat Mesir dalam bidang sains dan anatomi boleh dilihat pada mumia-mumia yang mereka tinggalkan. Mereka menggunakan ratusan teknik berbeza dalam proses yang membolehkan tubuh hidupan disimpan untuk ribuan tahun.
TProses mumifikasi adalah sangat kompleks. Pertama, otak dan organ dalaman mayat dikeluarkan dengan alatan khas. Peringkat seterusnya melibatkan penyahhidratan tubuh selama 40 hari dengan menggunakan natron. (Natron adalah sejenis garam mineral, kandungan utamanya adalah campuran sodium bikarbonat dan sodium karbonat dengan sedikit sodium klorida dan sodium sulfat.) Selepas cairan berlebihan dalam badan dikeluarkan, rongga badan kemudian dipenuhkan dengan kain linen, pasir atau habuk kayu. Kulit disapukan dengan campuran herba khas dan seterusnya dilapis dengan cairan damar untuk melindunginya. Akhir sekali, tubuh tersebut dibungkus dengan balutan kain linen. 46
Mummification, carried out without damaging the shape of the body and by extracting all the deceased's internal organs, shows that those who performed it possessed a sufficient knowledge of anatomy to know the position of all the various organs.
Quite apart from the techniques of mummification, the Egyptians of 5,000 years ago enjoyed a wide range of other medical sophistication. For example:
Paderi Mesir yang terlibat dalam perubatan merawat banyak penyakit di kuil mereka. Seperi juga hari ini, ramai doktor Mesir yang mengkhusus dalam pelbagai cabang perubatan. Setiap doktor memberi perkhidmatan mengikut kepakaran masing-masing.
Para doktor di Mesir dikawalselia oleh Negara. Sekiranya pesakit gagal untuk sembuh atau meninggal dunia, kerajaan akan menyiasat puncanya dan menentukan sama ada cara rawatan yang digunakan oleh doktor bersesuaian dengan undang-undang. Jika didapati berlaku kesilapan semasa rawatan, doktor tersebut akan didenda mengikut rangka perundangan yang ditetapkan.
Setiap kuil memiliki makmal yang serba lengkap di mana ubatan disedia dan disimpan.
Kejayaan pertama dalam farmakologi, dan penggunaan balutan dan tekapan, bermula di zaman Mesir purba. Papirus Smith (yang sepenuhnya berkaitan dengan perubatan) menerangkan bagaimana jalur perekat linen - bahan yang sesuai untuk membuat balutan - digunakan untuk menutup luka.
Penemuan arkeologi telah mendedahkan satu gambar terperinci berkenaan amalan perubatan di Mesir. Tambahan pula, nama dan gelaran lebih daripada 100 orang doktor yang mengkhusus dalam bidang masing-masing telah ditemui.
Ukiran timbul pada dinding sebuah kuil di Kom Ombo menunjukkan ukiran sebuah kotak peralatan pembedahan. Kotak ini mengandungi kekacip logam, pisau bedah, gergaji, kuar, spatula, cangkuk kecil dan angkup.
Teknik-teknik yang digunakan adalah pelbagai. Bukaan dan retakan ditetapkan, splin digunakan dan luka ditutup dengan jahitan. Retakan yang berjaya sembuh selepas rawatan boleh dijumpai pada kebanyakan mumia.
Walaupun tiada kesan pembedahan ditemui pada kebanyakan mumia, terdapat 13 rujukan kepada jahitan pembedahan pada Papirus Smith. Ini membuktikan bahawa masyarakat Mesir purba mengurus luka pembedahan dengan baik dan menggunakan benang linen. Jarum dalam segala kemungkinan diperbuat daripada tembaga.
Doktor-doktor Mesir dapat membezakan antara luka yang tidak berkuman dan yang dijangkiti kuman. Mereka menggunakan campuran lemak kambing gurun, minyak fir dan kacang pis hancur untuk membersih luka yang dijangkiti.
Penisilin dan antibiotik hanya ditemui baru-baru ini. Walau bagaimanapun, masyarakat Mesir purba telah menggunakan versi organik pertama ubatan ini dan juga jenis-jenis antibiotik yang lain, serta menulis penerangan bersesuaian untuk pelbagai jenis penyakit.47
Seiring dengan perkembangan besar dalam bidang perubatan, penggalian juga telah mendedahkan bahawa mereka sangat berminat dalam perkara seperti perancangan bandar dan senibina.
Kajian arkeologi telah mendedahkan bahawa masyarakat Mesir telah mula menghasilkan kerja terperinci berkenaan bijih tembaga dan sebatian logam sekitar 3,400 SM Dalam Dinasti Keempat (sekitar 2,900 SM), kajian dan operasi perlombongan diawasi oleh pegawai-pegawai berkedudukan tinggi dan dipercayai dikawal selia oleh anak-anak Firaun.
Masyarakat Mesir purba juga menggunakan besi sebagai tambahan untuk tembaga. Timah digunakan untuk menghasilkan gangsa, dan kobalt untuk mewarna kaca. Logam yang tidak terdapat secara semulajadi di Mesir telah diimport dari wilayah lain, terutamanya Parsi.
Logam yang sering digunakan dan paling dihargai adalah emas. Ratusan lombong emas telah ditemui di Mesir dan sebahagian Sudan. Sekeping papirus kurun ke-14 sebelum Masihi mengandungi pelan-pelan lombong emas berhampiran Apollinopolis, sekaligus membuktikan kemahiran masyarakat Mesir berkaitan bidang berkenaan. Papirus tersebut menerangkan tentang pembinaan lebih daripada 1,300 buah kediaman pekerja di sekitar lombong. Ini menjelaskan tentang kepentingan pertukangan emas dan seni permata hiasan dalam Mesir kuno. Sesungguhnya, ratusan objek emas hiasan yang ditemui dalam penggalian arkeologi adalah bukti bahawa masyarakat Mesir purba merupakan pelombong dan pekerja logam yang pakar.
Ini juga menunjukkan bahawa mereka mempunyai pengetahuan saintifik dan teknologi yang diperlukan untuk mengenal pasti logam, mengekstrak bijih daripadanya, menghaluskan logam dan mengekstraknya, kemudian menggabungkannya untuk menghasilkan aloi.
Infrastruktur yang maju itu menunjukkan bahawa mereka yang membina bandar-bandar berkenaan pastinya telah memiliki ilmu yang mendalam tentang kejuruteraan dan senibina. Berapa dalam tapak bawah tanah perlu digali, di mana gelegar sokongan perlu diletakkan, bagaimana untuk merancang sistem pengudaraan yang efektif, aturan laluan untuk air bersih dan kotor agar tidak bercampur, dan banyak lagi perincian yang perlu dipertimbangkan. Paling penting, tiada ruang untuk sebarang kesilapan dalam semua perkara tersebut. Masyarakat Mesir purba tahu kesemua teknik yang diperlukan, dan bangunan-bangunan yang mereka dirikan membuktikan perkara ini.
Teknik-teknik senibina yang mereka aplikasikan di masa 3,000 BC amat profesional dan bertujuan untuk menyelesaikan pelbagai kesukaran dan masalah berkenaan infrastruktur. Air merupakan antara elemen terpenting untuk negara kering seperti Mesir. Kenyataannya, mereka berjaya menemui penyelesaian terbaik berhubung masalah ini, iaitu dengan menyertakan tangki bina dalam untuk menyimpan air.
Simpanan air yang banyak ditemui di kawasan oasis Fayum merupakan sebahagian daripadanya. Masyarakat Mesir juga membina beberapa tasik buatan untuk memastikan kelangsungan kehidupan di bahagian-bahagian tertentu. Tasik-tasik kecil yang menerima air dari Sungai Nil ini memungkinkan kewujudan peradaban yang maju di tanah gersang Mesir. Mereka membina Tasik Moeris, yang terletak 80 kilometer (50 batu) di barat daya Cairo hari ini, bertujuan untuk menakung air dari Sungai Nil melalui terusan. Penempatan dan rumah ibadat telah didirikan berhampiran takungan ini.48
Pengetahuan masyarakat Mesir dalam bidang kejuruteraan, perancangan bandar dan perubatan serta bagaimana ia harus diaplikasikan merupakan sebahagian bukti berkaitan tamadun gemilang yang pernah mereka miliki.
Pengetahuan dan tindakan yang mereka laksanakan sekali lagi menolak pendapat bahawa masyarakat berkembang daripada peringkat primitif kepada tahap bertamadun. Masyarakat yang hidup 5,000 tahun lalu memiliki tahap peradaban yang jauh lebih maju daripada sesetengah komuniti yang hidup di negara yang sama pada hari ini, sesuatu yang tidak mampu dijelaskan dari segi 'perkembangan evolusi'. Semasa masyarakat Mesir purba menikmati peradaban gemilang mereka, tidak dapat dinafikan bahawa terdapat lebih banyak komuniti yang hidup dalam keadaan serba mundur di Afrika dan lain-lain bahagian di dunia. Tetapi tiada seorang pun di antara mereka yang mempunyai ciri-ciri yang kurang daripada manusia, apatah lagi sifat-sifat seperti beruk. Masyarakat Mesir, mereka yang hidup dalam keadaan primitif pada masa yang sama, termasuk juga komuniti yang hidup ratusan ribu tahun dahulu, telah sekian lama sememangnya manusia seperti hari ini dalam segala aspek. Walaupun sebahagian komuniti mungkin hidup serba maju dan sesetengah lagi hidup penuh kekurangan, tetapi ini tidak membuktikan bahawa manusia berasal daripada beruk atau pun sebuah bangsa berkembang daripada bangsa lain, seperti mana yang didakwa oleh para evolusionis. Tafsiran seumpama itu hanya sekadar penyimpangan sains, kewarasan dan logik.
Serpihan kain linen yang wujud sejak 2,500 SM menunjukkan bahawa masyarakat Mesir purba telah menghasilkan fabrik berkualiti tinggi dari segi bahan dan tenunan. Walau bagaimanapun, perkara yang paling penting adalah perincian tenunan pada kain tersebut. Masyarakat Mesir purba pada waktu itu telah menghasilkan gentian halus seperti mana hari ini yang dihasilkan dengan bantuan mesin dan teknologi maju, dan linen pada waktu itu telah digunakan untuk membungkus mumia. Tenunan halus pada fabrik-fabrik berkenaan sangat mengagumkan para ahli kaji Mesir purba.49 Spesimen-spesimen tersebut teramat halus hinggakan seseorang memerlukan kanta untuk membezakannya daripada sutera, dan fabrik-fabriknya setanding dengan hasil kerja mesin tenun hari ini.50 Sehingga kini, fabrik tersebut mahsyur dek kerana kualitinya, dan linen yang dihasilkan oleh masyarakat Mesir pada hari ini terhutang budi pada tukang tenun yang hidup pada 2,000 SM dahulu.
Nombor telah digunakan oleh masyarakat Mesir purba sejak dari awal lagi. Banyak papirus dari tahun 2,000 SM yang menerangkan masalah matematik telah ditemui. Empat daripadanya yang sering menjadi rujukan dikenali sebagai serpihan Kahun, dan papirus Berlin, Moscow dan Rhind. Dokumen-dokumen berkenaan menyatakan beserta contoh tentang asas-asas pengiraan. Mereka tahu bahawa segitiga dengan sisi berukuran 3:4:5 adalah segitiga tepat, dan menggunakan pengetahuan ini (kini dikenali sebagai Teorem Pitagoras) dalam pengiraan pembinaan mereka.51
Tambahan pula, mereka tahu perbezaan antara planet dengan bintang. Mereka memasukkan beberapa bintang yang sukar dilihat dengan mata kasar ke dalam senarai kajian astronomi mereka.
Dek kerana hidup mereka bergantung kepada Sungai Nil, mereka perlu memeriksa parasnya semasa banjir tahunan berlaku. Meraka mencipta 'Nilometer' untuk mengukur aras ketinggian air sungai, serta melantik beberapa pegawai untuk tugas itu.52
Sambil menyatakan bahawa Garde-Hanson telah mengambil kira pelbagai aspek yang telah diabaikan oleh ahli teori yang lain, Moustafa Gadalla dalam bukunya yang berjudul Historical Deception: The Untold Story of Ancient Egypt telah berkata:
Ini hanyalah sebahagian sanggahan yang membuktikan bahawa misteri pembinaan piramid belum dapat diselesaikan oleh sains dan technologi abad ke-21.
Pada tahun 1978, Indiana Limestone Institute of America, Inc. - antara peneraju dunia dalam bidang batu kapur - menjalankan kajian yang merangsang pemikiran untuk mengetahui apakah saiz tenaga kerja dan apakah bahan yang diperlukan untuk membina piramid yang sama seperti Piramid Giza. Pegawai syarikat tersebut menjelaskan cabaran yang ada, dan maklum bahawa jika purata pengeluaran hari ini ditambah tiga kali ganda, penggalian, pembuatan dan penghantaran batu kapur sebanyak itu akan mengambil masa lebih kurang 27 tahun. Tambahan pula, semua pekerjaan ini dijalankan dengan menggunakan teknologi moden Amerika - dengan kata lain, penukul hidraulik dan gergaji elektrik bermata kristal. Usaha yang amat banyak diperlukan untuk melombong dan menghantar batu kapur, tidak termasuk ujian makmal yang diperlukan untuk pembinaan piramid, juga tidak termasuk kerja-kerja persediaan yang lain.57
Jadi bagaimana masyarakat Mesir purba membina piramid gergasi ini? Apakah jenis kuasa, mesin, dan teknik yang digunakan untuk mendirikan teresan batuan ini? Bagaimanakah makam batu tersebut diukir? Bagaimana pencahayaan dibekalkan semasa pembinaan? (Tiada jelaga dan kotoran dijumpai pada dinding atau siling piramid dan makam.) Bagaimana blok batuan dipindahkan dari kawasan perlombongan, dan bagaimana bentuk permukaannya yang berbeza-beza dilicinkan? Bagaimana blok-blok yang seberat beberapa tan ini diangkut dan dipadankan bersama sehingga ke tahap ketepatan 1/1000 setiap sentimeter? Banyak lagi pertanyaan yang boleh dikemukakan. Namun dapatkah persoalan-persoalan ini dijawab dengan cara yang logik dan rasional menerusi salah faham evolusionis terhadap sejarah manusia? Tentu saja tidak!
Dengan seni, perubatan dan budaya mereka, masyarakat Mesir purba menghasilkan tamadun yang amat luas. Hasil kerja, terapi perubatan yang diguna, dan pengetahuan mendalam serta pengalaman yang dimiliki merupakan sebahagian bukti penting tentang ketamadunan mereka. Bahkan ada sesetengah saintis hari ini mendakwa bahawa kerja masyarakat Mesir purba - yang menurut pandangan teori evolusi, pembinaannya pasti terlalu sukar - sebenarnya didirikan oleh pelawat dari luar bumi.
Tentunya dakwaan sedemikian tidak masuk akal dan tidak logik. Tetapi evolusionis tetap berselindung kerana para pelopornya tidak mampu memberi penjelasan yang lebih baik. Pertama sekali, tiada sedikit pun bukti yang menyokong pandangan mereka. Sebaik tersedar bahawa mereka tidak berupaya untuk mengeluarkan sebarang penjelasan berdasarkan kepada kebetulan atau proses evolusi khayalan, mereka terus bersembunyi di sebalik idea 'makhluk angkasa'. Sebenarnya, pandangan karut ini dikemukakan di saat mereka mengetahui bahawa DNA di dalam sel nukleus dan protein pertama, yang mewakili binaan blok asas kehidupan, mempunyai struktur yang jauh lebih kompleks dan luarbiasa untuk terwujud secara kebetulan daripada benda mati. Jadi, kononnya makhluk angkasalah yang membawa organisma hidup pertama di bumi lalu meninggalkannya. Dakwaan karut ini adalah petunjuk bahawa para evolusionis berada dalam keadaan terdesak.
Peradaban Mesir purba dan tamadun lain sepanjang sejarah telah dipelopori oleh golongan yang mempunyai kewarasan dan keinginan. Hari ini, kita kagum melihat banyak artifak yang berasal dari tahun 3,000 BC, sementara para saintis dan pakar berdebat mengenai cara semua ini dibina. Tetapi yang pentingnya ialah peradaban 5,000 tahun lalu, yang kesannya masih dapat dilihat pada hari ini, amat jelas telah dibina dengan pengalaman dan pengetahuan mendalam yang berusia lebih ribuan tahun. Dalam erti kata lain, asal-usul peradaban purba ini bahkan berusia lebih tua. Ini bermakna bahawa sejak dari zaman paling awal lagi, tiada manusia primitif separa beruk yang ketiadaan upaya bertutur, dan hidup bergantung semata-mata pada perburuan, seperti yang didakwa oleh penganjur sejarah evolusi. Sejak pertama kali diciptakan, manusia telah menikmati sifat dan karakter yang sama seperti kebijaksanaan, konsep kecantikan, kefahaman, kesedaran dan nilai-nilai moral, seperti mana manusia hari ini.
Sekalipun pendapat golongan materialis bertentangan dengan bukti saintifik, namun mereka tidak boleh mengambil risiko menerima materi sebagai satu ciptaan. Andainya mereka boleh lari daripada prejudis dogmatik mereka barang sebentar, pasti mereka akan dapat melihat kebenaran dan membebaskan diri mereka daripada cengkaman sihir materialisme. Untuk melakukan ini, mereka hanya perlu meletakkan pendapat tradisional mereka ke satu sisi, bersihkan diri mereka daripada ketaksuban ideologi dan punyai minda terbuka.
Perkara pertama yang harus mereka fikirkan ialah sifat semulajadi konsep masa, kerana golongan materialis menganggap masa, seperti juga materi, adalah mutlak. Kepalsuan ini telah menghalang ramai daripada mereka untuk melihat kebenaran. Sains moden telah membuktikan bahawa masa merupakan terbitan materi. Seperti materi, masa juga telah diciptakan daripada kosong. Ini bermakna masa mempunyai permulaannya. Dalam kurun terbaru, masa juga telah didapati sebagai satu konsep relatif; ia seperti mengubah persepsi dan bukan sesuatu yang stabil dan kekal, sepertimana yang dipercayai oleh materialis selama berabad lamanya.
Julian Barbour, seorang ahli fizik popular mendefinisikan masa sebagai berikut:
Dek kerana cadangan yang diterima, kita fikir kita hidup dalam bahagian masa berbeza yang digelar masa lalu, kini, dan akan datang. Namun, satu-satunya sebab kita memiliki konsep 'masa lalu' (sepertimana yang telah dijelaskan tadi) ialah pelbagai kejadian telah tersimpan dalam memori kita. Misalannya, kita mengimbas semula saat diterima masuk ke dalam sekolah rendah lalu melihatnya sebagai peristiwa masa lalu. Walau bagaimanapun, peristiwa akan datang masih belum berada dalam ingatan kita. Maka kita menganggap perkara yang belum diketahui ini sebagai kejadian yang akan dialami di masa akan datang. Tetapi, sebagaimana masa lalu telah dilalui dari sudut pandangan kita, begitu juga dengan masa akan datang. Namun, oleh kerana kejadian tersebut belum disalurkan ke dalam memori, kita belum dapat mengetahuinya.
Sekiranya Allah memasukkan kejadian akan datang ke dalam memori, maka bakal peristiwa itu akan menjadi masa lalu untuk kita. Misalannya, seseorang yang berumur 30 tahun mengingati semula memori dan kejadian 30 tahunnya, maka dia akan menganggap telah hidup selama 30 tahun. Jika bakal kejadian antara umur 30 dan 70 disalurkan ke dalam memorinya, maka untuk individu 30 tahun ini, 30 tahun dan masa depannya yang berada di antara 30 tahun dan 70 tahun akan menjadi masa lalu buatnya. Dalam situasi ini, kedua-dua masa lalu dan masa depan akan menjadi 'sekarang' dalam memorinya, dan setiap satu kejadian akan menjadi pengalaman jelas padanya.
Oleh kerana Allah telah membuat kita menganggap peristiwa dalam siri yang jelas, seolah-olah masa bergerak dari masa lalu ke masa depan, Dia tidak memberitahu tentang masa depan ataupun menyalurkan maklumat ini ke dalam memori kita. Masa depan belum berada dalam memori, tetapi semua masa lalu dan masa akan datang manusia berada dalam ingatan-Nya yang abadi. Ini seperti memerhati kehidupan manusia seolah-olah ianya telah digambar dan disiapkan sepenuhnya dalam tayangan gambar. Seseorang yang tidak boleh mempercepat wayang itu melihat kehidupannya sementara rangka cerita berlalu satu demi satu. Dia silap dalam memikirkan bahawa rangka cerita yang belum dilihat itu termasuk dalam masa depan.
Semua fakta ini juga berkaitan dengan sejarah dan kehidupan sosial. Kita melihat masyarakat dan sejarah dunia dalam rangka terhad konsep masa dan ruang. Kita bahagikan sejarah ke dalam beberapa jangka masa dan melihatnya dari perspektif konsep relatif ini.
Kita bergantung pada lima deria untuk hidup. Kita mengerti hanya apa yang dibenarkan oleh deria, dan kita tidak akan pernah berjaya melangkah keluar daripada sempadan deria kita sendiri. Masa dan ruang di mana kita hidup dimengertikan dengan sama. Jika otak kita tidak dapat mengesan kejadian menerusi lima deria tersebut, kita hanya sekadar berkata bahawa peristiwa itu 'telah lenyap'. Maka, semua kejadian, gambaran atau sensasi yang tersimpan dalam memori masih ada untuk kita - yakni, ianya hidup, sementara yang dilupakan sudah tidak wujud. Dengan erti kata lain, kejadian dan peristiwa yang tiada dalam memori sebenarnya telah menjadi masa lalu buat kita. Mereka cuma telah 'mati' dan tidak wujud lagi.
Tetapi ini hanya benar untuk manusia kerana hanya merekalah yang mempunyai memori yang terhad. Sebaliknya ingatan Allah adalah lebih tinggi terhadap setiap sesuatu. Ianya tidak terhad dan abadi, tetapi sesuatu perlu dinyatakan di sini: Istilah 'ingatan Allah' digunakan hanya untuk tujuan penjelasan. Adalah amat jelas bahawa sebarang perbandingan atau persamaan tidak boleh dibuat terhadap memori Allah dan ingatan manusia. Allah adalah Yang Menciptakan setiap sesuatu daripada kosong dan Yang Maha Mengetahui, sehinggalah ke titik paling akhir.
Oleh kerana ingatan Allah adalah tidak berkesudahan, tiada yang lahir di dalamnya yang pernah hilang. Dengan kata lain, tiada ciptaan Allah yang pernah lenyap. Tiada bunga yang layu, tiada air minuman yang kering, tiada jangka waktu yang berpenghujung, dan tiada makanan yang dimakan sepenuhnya. Dalam bentuk pertamanya sebagai debu awanan, alam semesta berada dalam penglihatan Allah; setiap detik dalam sejarah wujud dalam pandangan Allah. Batuan Stonehenge didirikan, piramid masyarakat Mesir dibina, masyarakat Sumeria meninjau bintang-bintang, Neanderthal mencari nafkah untuk hidup mereka, gambar gua Lascaux dilukis, manusia tinggal di Catal Huyuk, dan Perang Dunia Ke-2 menggila. Begitu juga dengan masyarakat yang akan hidup ribuan tahun dari sekarang yang akan berada dalam pemerhatian Allah, sekalipun di masa mereka membina tamadun dan mengurus kehidupan.
Keabadian telah bermula untuk sesuatu kejadian atau peristiwa semenjak diciptakan. Misalannya, apabila bunga diciptakan, ia sebenarnya tidak ditakdirkan untuk lenyap. Bahawasanya ia berakhir menjadi sebahagian daripada sensasi seseorang dan dipadamkan dari ingatannya tidak bermakna bahawa ia lenyap atau mati. Keadaannya pada pandangan Allah-lah yang menjadi persoalan. Tambahan pula, semua peringkat kejadian ini sejak dari penciptaannya, menerusi setiap detik kehidupan dan kematiannya, tetap wujud dalam memori Allah.
Walau bagaimanapun, satu perkara penting perlu diingati: Allah melalui Al-Quran menyatakan bahawa:
Seseorang mungkin dipengaruhi oleh materialisme sepanjang hidupnya. Dek kerana pengaruh ini, dia mungkin tidak mempunyai peluang untuk memikirkan fakta-fakta ini dengan fikiran terbuka. Tetapi ini tidak bermaksud dia perlu terus-menerus menjalani hidupnya dalam tipu daya. Sesiapa yang melihat kebenaran seharusnya meninggalkan kepalsuan, serta mendengar dan mematuhi ajakan moral yang timbul dalam kesedarannya. Al-Quran menyatakan bahawa setiap individu mesti mengelakkan diri daripada menjauhi kebenaran selepas melihatnya:
From the Humble Servant of The Lord .. Mohamad Azhaari Shah Sulaiman
SATU PEMBOHONGAN SEJARAH
|
PRAKATA Atau pernahkah anda mendengar manusia yang digelar sebagai 'orang gua primitif' memiliki kemahiran artistik dan pemahaman sebagaimana yang dipunyai oleh artis moden? Adakah anda tahu bahawa Neanderthal yang hidup sejak 80,000 tahun dulu dan digambarkan oleh para evolusionis sebagai 'manusia beruk', juga mampu membuat alatan muzik, memperoleh keselesaan dari pakaian dan aksesori, dan berjalan di atas pasir panas beralaskan sandal? Dalam segala kemungkinan anda mungkin tidak pernah mendengar fakta-fakta berkenaan. Sebaliknya, anda telah diberi tafsiran salah bahawa manusia tersebut adalah separuh manusia dan separuh beruk, tidak mempu berdiri lurus, kurang kemahiran untuk berkomunikasi dan hanya mengeluarkan bunyi dengusan yang pelik. Ini kerana dalam masa lebih daripada 150 tahun, kebanyakan orang seperti anda telah dihujani oleh keseluruhan penipuan ini. Tujuannya adalah untuk meneruskan perjuangan falsafah materialis yang menafikan kewujudan Allah SWT. Menurut perspektif yang menyeleweng ini, alam semesta dan kebendaan adalah abadi. Dengan erti kata lain, ia tiada permulaan, dan juga tiada Pencipta. Asas yang kononnya saintifik untuk kepercayaan karut ini adalah teori evolusi. Oleh kerana mereka mendakwa bahawa alam semesta tiada Pencipta, para evolusionis harus memberi penjelasan tentang bagaimana kehidupan dan sejumlah spesis lain wujud di bumi ini. Untuk tujuan itu, mereka menggunakan teori evolusi. Berdasarkan teori ini, semua kejadian dan kehidupan di alam semesta berlaku secara kebetulan. Sebahagian benda tidak bernyawa di zaman purbakala bercantum secara tidak sengaja lalu membentuk sel hidup pertama. Kemudian organisma terwujud hasil daripada ketidaksengajaan selama jutaan tahun ini. Dan akhirnya manusia wujud sebagai peringkat terakhir rantaian evolusi. Sejarah awal manusia - yang dianggap hasil daripada perubahan secara kebetulan selama jutaan tahun, dan setiap satunya lebih mustahil daripada perubahan terakhir, telah diselewengkan untuk menyokong senario songsang ini. Evolusionis, yang sememangnya ketiadaan bukti-bukti kukuh, mendakwa bahawa asal sejarah manusia adalah seperti berikut: Bermula seperti bentuk kehidupan lain, berlangsung daripada organisma purba hingga kepada manusia yang dipercayai perkembangan paling maju berbanding yang lain. Oleh itu, sejarah manusia kononnya berkembang daripada komuniti primitif kepada masyarakat bandar yang moden. Hakikatnya, anggapan ini sama sekali tidak mempunyai sebarang bukti. Ia juga menggambarkan sejarah manusia seperti yang didakwa oleh falsafah materialis dan teori evolusi. Para saintis evolusionis - dalam usaha mereka untuk menyokong proses evolusi yang dianggap bermula daripada sel tunggal kepada organisma berbilang sel, kemudian daripada beruk kepada manusia - bukan saja telah 'menulis' semula asal-usul manusia, bahkan juga 'mencipta' era khayalan seperti 'Zaman Orang Batu' dan 'Zaman Batu' untuk menjelaskan cara hidup 'Orang Primitif'. Evolusionis, yang percaya pada kepalsuan bahawa manusia dan beruk berasal daripada moyang yang sama, telah memulakan usaha dalam kajian baru demi membuktikan dakwaannya. Untuk itu, mereka meneliti setiap batu, atau mata panah, atau mangkuk yang ditemui semasa penggalian arkeologi. Walau bagaimanapun, gambaran 'manusia beruk' duduk di dalam gua yang gelap sambil berpakaian berbulu serta tidak mampu bercakap dengan baik, semuanya adalah rekaan semata-mata. Orang primitif tidak pernah wujud, begitu juga dengan Zaman Batu. Semuanya adalah pembohongan evolusionis dengan sebahagian bantuan media. Dakwaan para evolusionis telah diruntuhkan sepenuhnya oleh perkembangan terbaru dalam bidang sains - terutamanya dalam ilmu biologi, paleontologi, mikrobiologi, dan genetik. Pendapat bahawa masing-masing spesis berubah menjadi 'versi terbaru', telah dibuktikan salah. Manusia juga tidak berkembang daripada makhluk beruk. Manusia sememangnya adalah manusia sejak kewujudan mereka lagi, dan mempunyai peradaban canggih sehingga ke hari ini. Maka, 'evolusi sejarah' juga tidak pernah terjadi. Buku ini mendedahkan bukti-bukti saintifik bahawa 'evolusi sejarah manusia' hanyalah pembohongan semata-mata, dan kami akan menunjukkan bagaimana hakikat penciptaan telah disokong oleh penemuan saintifik terkini. Manusia wujud di dunia ini bukan melalui evolusi, tetapi dengan penciptaan sempurna Allah yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui. Teruskan pembacaan anda untuk mengetahui sendiri bukti-bukti saintifik dan sejarahnya. |
PENGENALAN
Tetapi gambaran sebenar muncul apabila penemuan arkeologi dan fakta-fakta saintifik dikaji. Kesan dan tinggalan yang ada sehingga kini - peralatan, jarum, serpihan seruling, dekorasi dan hiasan peribadi - menunjukkan dari segi budaya dan sosial bahawa manusia sememangnya telah menjalani kehidupan bertamadun sepanjang sejarah.
There Never Was A Stone Age In the supposed period described by evolutionists as the stone age, people worshipped, listened to the message preached by the envoys sent to them, constructed buildings, cooked food in their kitchens, chatted with their families, visited their neighbors, had tailors sew clothes for them, were treated by doctors, took an interest in music, painted, made statues and, in short, lived perfectly normal lives. As the archaeological findings show, there have been changes in technology and accumulated knowledge over the course of history, but human beings have always lived as human beings.
|
Sejak dulu lagi, tentunya ada di antara manusia yang hidup serba ringkas dan dalam keadaan primitif, dan ada juga masyarakat yang hidup lebih maju. Tetapi ini sama sekali tidak membuktikan evolusi sejarah, kerana sementara satu bahagian dunia melancarkan kapal ke angkasa, masyarakat di satu bahagian lagi masih tidak dilengkapi dengan kemudahan elektrik. Walau bagaimanapun, ini tidak bermaksud bahawa mereka yang membina kapal angkasa adalah lebih maju secara mental atau fizikal - dan berkembang jauh dan lebih berbudaya - tidak juga bermakna golongan yang satu lagi hampir kepada manusia beruk khayalan. Semua ini sekadar menunjukkan
KETIDAKUPAYAAN DAKWAAN EVOLUSIONIS TERHADAP PENEMUAN ARKEOLOGI
This tool, made out of obsidian-a dark, glass-like rock-dates back to 10,000 BCE. It is impossible to shape obsidian just by hitting it with a stone. |
One of the proofs that primitive-minded ape-men never existed is this 40,000-year-old flute. Scientific research shows that flutes like this one, based on the present-day seven-note Western scale, were used tens of thousands of years ago. |
Spoons show that the people of the time had table manners. This is further evidence that they did not lead primitive lives, as evolutionists claim. |
Hakikatnya, masih terdapat banyak persoalan yang belum terungkai dan ketidaksejajaran dalam penjelasan tersebut, dan sukar untuk dikesan oleh mereka yang mempunyai dogma evolusionis. Misalannya, mereka merujuk kepada Zaman Batu, tetapi gagal untuk menjelaskan bagaimana perkakas dan tinggalannya dibentuk dan diukir. Walaupun berkeras bahawa dinosaur mula bersayap dan terbang dalam usaha untuk menangkap lalat, tetapi mereka juga tidak mampu menerangkan bagaimana serangga bersayap berkebolehan untuk terbang. Mereka cenderung untuk melupakan semua persoalan, dan ingin orang lain mengikut jejak mereka.
Namun begitu, membentuk dan mengukir batuan bukanlah satu tugas yang mudah. Adalah mustahil untuk membuat peralatan batu yang tajam dan sempurna, seperti yang terdapat di zaman sekarang, dengan menggeserkan batu dengan batu. Membentuk batu kasar seperti granit, basalt dan dolerit tanpa memecahkannya hanya boleh dilakukan dengan menggunakan kikir besi, mesin pelarik dan ketam. Begitu juga dengan gelang, anting-anting dan rantai leher yang berusia puluhan ribu tahun yang tidak mungkin dapat dihasilkan dengan perkakas batuan. Lubang-lubang halus pada objek berkenaan tidak dapat dibuat dengan menggunakan batu. Hiasan juga tidak dapat dibentuk dengan mengorek atau mengikisnya dengan batu. Kesempurnaan pada objek-objek yang dipersoalkan menunjukkan bahawa logam pejal pasti telah digunakan.
Ramai ahli arkeologi dan saintis telah membuat ujikaji untuk melihatkan sama ada artifak purba boleh dihasilkan seperti yang dibayangkan oleh evolusionis. Profesor Klaus Schmidt, contohnya, telah melakukan eksperimen terhadap ukiran pada blok batuan di Göbekli Tepe, Turki, yang dianggarkan berusia 11,000 tahun. Beliau memberi perkakas batu kepada beberapa pekerja, jenis sama yang telah digunakan pada waktu dulu berdasarkan dakwaan evolusionis, dan menyuruh mereka membuat ukiran sama pada jenis batuan yang sama. Selepas berusaha dua jam tanpa henti, apa yang mereka dapati hanyalah kebuntuan.
The "Polished Stone" Deception The most striking stonework has survived down to the present day in archaeological remains. In order to be able to give stone such a detailed and regular shape, powerful steel tools generally need to be employed. One cannot make fine shapes and designs by abrading or rubbing one stone together with another. Technical infrastructure is essential to accurately cut stones as hard as granite and make patterns on their surface. Many stone implements remain sharp and bright, reflecting from accurate cutting and shaping. The way evolutionist scientists describe the era they came from as the "Polished Stone Age" is completely unscientific. It is impossible for polish to be preserved over thousands of years. The stones in question shine because they were accurately cut, not because, as is claimed, they were polished. This brightness stems from inside the stone itself.
|
For this 550,000-year-old stone hand-axe to have been cut and shaped so accurately other tools made out of even harder metals such as iron or steel must have been employed. |
This stone carving is 11,000 years old-when, according to evolutionists, only crude, stone tools were in use. However, such a work cannot be produced by rubbing one stone against another. Evolutionists can offer no rational, logical explanation of such reliefs formed so accurately. Intelligent humans using tools of iron or steel must have produced this and other similar works. |
Pemotongan dan pengukiran batuan adalah bidang yang memerlukan kemahiran tersendiri. Teknologi yang diperlukan adalah penting untuk membuat kikir besi, mesin pelarik dan perkakas lain. Ini menunjukkan bahawa alatan berkenaan memang telah digunakan pada masa tersebut dan teknologi 'primitif' juga berkembang maju. Dengan erti kata lain, dakwaan evolusionis bahawa cuma peralatan batu yang diketahui dan ketiadaan teknologi hanyalah sekadar mitos. Zaman Batu tidak pernah wujud.
Namun, adalah munasabah bahawa peralatan keluli dan besi yang digunakan untuk memotong dan membentuk batuan tidak kekal sehingga ke hari ini. Dalam persekitaran yang secara semulajadi lembap dan berasid, semua alatan logam akan melalui pengoksidaan dan akhirnya lesap. Apa yang tinggal hanyalah pecahan dan serpihan batuan hasil kerja mereka yang mengambil masa lebih lama untuk lenyap. Tetapi untuk mengkaji serpihan berkenaan dan mengatakan bahawa masyarakat dahulu kala cuma menggunakan batu bukanlah rumusan saintifik.
Kini, ramai evolusionis akur bahawa penemuan arkeologi tersebut langsung tidak menyokong Darwinisme. Seorang ahli arkeologi evolusionis, Richard Leakey, mengakui bahawa dakwaan terhadap penemuan-penemuan itu adalah mustahil dari perspektif teori evolusi, terutamanya peralatan batu:
Hakikatnya, bukti kukuh tentang kelemahan hipotesis pengikut Darwin boleh ditemui dalam rekod arkeologi. Jika mereka benar, maka kita berharap untuk melihat kewujudan serentak bukti dalam rekod-rekod arkeologi dan fosil bagi hidupan berkaki dua, teknologi dan pembesaran saiz otak. Tetapi tidak kita. Hanya satu aspek rekod pra-sejarah sudah mencukupi untuk membuktikan bahawa hipotesis itu tidak benar: rekod perkakasan batuan.1
YOU CAN''T CARVE STONE WITH STONE 1 Stone inlays dating back to around 10,000 BCE 2 Pestles dating back to 11,000 BCE 3 An obsidian tool dating back to 10,000 BCE 4 Stone objects dating back to 11,000 BCE 5 Stonework dating back to between 9,000 and 10,000 BCE, with traces of malachite inlay 6 A socketed stone inlay resembling a nail, dating back to around 10,000 BCE 7 A hammer dating back to 10,000 BCE |
These stone tools date back on average to between 10,000 and 11,000 BCE. Imagine that you wanted to make any one of the objects here by hitting or rubbing one stone with another, in the way evolutionists maintain was done at the time. Try to make regular holes such as those in figure 4. No matter how many times you strike the piece of rock in your hand, you will never be able to make such a perfect hole. To do so, you will need to use a drill made of some harder substance like steel. |
Kronologi Rekaan Evolusionis
Dalam pengkelasan sejarah, evolusionis secara dogmatik mentafsir objek-objek yang ditemui berlandaskan teori mereka sendiri. Berdasarkan dakwan mereka terhadap kebanyakan ketamadunan purba, logam masih belum ditemui sewaktu Zaman Gangsa, dan besi hanya mula digunakan kemudiannya.These pieces of copper, dating back to between 8,000 and 10,000 BCE, are believed to have been used as beads. The people of the time possessed the technical know-how to find copper ore and then work it. |
Tambahan pula, adalah tidak logik untuk mengatakan bahawa masyarakat yang mampu menghasilkan gangsa tidak perasan akan kewujudan besi, dan masyarakat yang mempunyai kemahiran teknikal dalam penghasilan gangsa tidak menggunakan logam-logam lain.
PIECES MILLIONS OF YEARS OLD THAT EVOLUTIONISTS CANNOT ACCOUNT FOR According to the theory of evolution, living things evolved through specific stages, from a bacterium down to human beings, taking place in an imaginary sequence lasting millions of years. In this scenario, Man is the last evolved living thing and has completed his development within the last 20,000 years. Yet scientific findings and the fossil record provide not a single piece of evidence that such developments ever took place. In fact, they show that such is not possible. Other findings include tools and decorative objects, once used by human beings, dating back millions of years. Darwinists are quite unable to place in their imaginary evolutionary tree any human beings who lived 50 or even 500 million years ago-a time when they maintain that there were no living things on Earth apart from trilobites. It's of course impossible for them to do so! God brought human beings into existence with the simple command "Be!" in the same way that He did all other living things. Therefore, we are just as likely to make discoveries regarding the remains of people who lived 500 million years ago as those of who lived 100 years ago. God, Who created all things out of nothing, can certainly bring into existence any living thing He wills, at whatever period in history He wills. This is of course an easy matter for God, with His infinite might and power. But Darwinists fail to comprehend this truth, which is why they have no explanation to offer for all the proofs of Creation. They have no other solution than to repeat scenarios that have already been undermined by scientific facts. But with every passing day, evidence from excavations being carried out further demolishes the dogma of evolution.
|
Bijih tembaga didapati dari batu keras dan usang dalam bentuk hablur (juga dikenali sebagai 'tembaga asli'). Masyarakat yang menggunakan tembaga terlebih dahulu harus mempunyai tahap pengetahuan untuk mengenal pasti serbuk tembaga daripada batuan pejal. Kemudian, lombong perlu dibina untuk mengekstrak, mengasing, dan membawa tembaga ke permukaan. Jelaslah bahawa tugas-tugas berkenaan tidak dapat dilakukan dengan perkakasan batu dan kayu.
Untuk mencairkannya, bijih tembaga mesti diletakkan di atas nyalaan api dengan suhu 1,084.5°C (1,984°F). Pam angin juga diperlukan untuk membekalkan aliran udara yang berterusan kepada api. Masyarakat yang bekerja dengan tembaga juga harus membina relau yang boleh menghasilkan suhu tinggi dan juga peralatan seperti periuk pelebur logam dan penyepit.
Ini adalah ringkasan berkaitan dengan kemudahan teknikal yang diperlukan untuk bekerja dengan tembaga - logam yang sememangnya terlalu lembut untuk bertahan lama terhadap sisi yang tajam. Penghasilan gangsa yang lebih keras dengan menambah timah, zink dan elemen lain kepada tembaga merupakan proses yang lebih canggih kerana setiap logam memerlukan proses berlainan. Semua fakta ini menunjukkan bahawa komuniti yang terlibat dengan perlombongan, penghasilan logam campuran dan pekerjaan logam harus mempunyai pengetahuan terperinci. Adalah tidak logik dan konsisten untuk mendakwa bahawa masyarakat dengan pengetahuan komprehensif sebegini tidak pernah menemui besi.
The pestle and mortar pictured here were discovered in 1877 in an ancient river bed under Table Mountain. The river bed is at least 33 million years old, proving that human beings have always lived human lives. This fossilized shoe sole was found in a 213-million-year-old rock. Millions of years ago, people were wearing shoes, and doubtless had clothing, and enjoyed a culinary culture and rich social relationships. The only known photograph of this fossil was published in a New York newspaper in 1922. Discoveries like this, which refute the claim of the evolution of human history, are either concealed or ignored by evolutionists. A shape resembling a human face has been engraved on this 3-million-year-old piece of flint. It's very difficult to make such regular holes in flint, and special metal tools are needed for the purpose. It is impossible for this to have been done under very primitive conditions, of the kind evolutionists suggest. |
Sisa-sisa yang berselerakan ini telah menghancurkan sepenuhnya klasifikasi Zaman Batu Kasar, Zaman Batu Gosok, Zaman Gangsa dan Zaman Besi. Tetapi, walaupun kebanyakan besar penemuan ini telah tercetak dalam banyak penerbitan saintifik, ianya masih diabaikan oleh saintis evolusionis atau mungkin juga disembunyikan di bawah muzium. Cerita rekaan evolusionis telah dipersembahkan sebagai sejarah manusia, bukannya fakta sebenar.
Golongan Beriman Telah Memimpin Kehidupan Bertamadun Sepanjang Sejarah
A picture on plaster from the 20th Dynasty. The true religion, together with superstitious beliefs, have existed in all periods of history, just as they do today. At all times, believers have fulfilled their religious observances in obedience to God's command. |
Al-Quran mendedahkan bagaimana Allah telah menghantar utusan sepanjang sejarah untuk mengajak manusia percaya dan hidup dengan nilai-nilai moral:
Ayat lain yang membuktikan bahawa utusan telah dihantar kepada setiap bangsa untuk memberi amaran kepada mereka, mengingatkan mereka tentang kewujudan dan keesaan Allah SWT, serta mengajak mereka untuk membuat kebaikan:Pada mulanya manusia itu ialah umat yang satu (menurut agama Allah yang satu, tetapi setelah mereka berselisihan), maka Allah mengutuskan Nabi-nabi sebagai pemberi khabar gembira (kepada orang-orang yang beriman dengan balasan Syurga) dan pemberi amaran (kepada orang-orang yang ingkar dengan balasan azab Neraka); dan Allah menurunkan bersama Nabi-nabi itu Kitab-kitab Suci yang (mengandungi keterangan-keterangan yang) benar, untuk menjalankan hukum di antara manusia mengenai apa yang mereka perselisihkan dan (sebenarnya) tidak ada yang melakukan perselisihan melainkan orang-orang yang telah diberi kepada mereka Kitab-kitab Suci itu, iaitu sesudah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang jelas nyata, mereka berselisih semata-mata kerana hasad dengki sesama sendiri. Maka Allah memberikan petunjuk kepada orang-orang yang beriman ke arah kebenaran yang diperselisihkan oleh mereka (yang derhaka itu), dengan izinNya. Dan Allah sentiasa memberi petunjuk hidayatNya kepada sesiapa yang dikehendakiNya ke jalan yang lurus (menurut undang-undang peraturanNya). (Surah al-Baqarah, ayat 213)
Walaupun Allah telah mengutus pesuruh-Nya dan kitab suci, sesetengah manusia masih lagi tidak mengerti dan membelakangkan kebaikan agama yang sebenar serta mengamalkan kepercayaan karut. Ada di antara mereka yang mengembangkan kepercayaan pagan yang menyalahi tatasusila dengan menyembah tanah, batu, kayu, Bulan atau Matahari, bahkan juga memuja semangat jahat. Begitu juga dengan dunia hari ini, bersama dengan masyarakat yang beriman kepada agama yang benar, terdapat juga golongan yang menyembah api, Bulan, Matahari serta berhala yang diperbuat daripada kayu. Walaupun sedar tentang kewujudan dan keesaan-Nya, sesetengah daripada mereka masih lagi mengasosiasikan Allah.Sesungguhnya Kami mengutusmu dengan (agama) yang benar, sebagai pembawa berita gembira (kepada orang-orang yang beriman) dan pemberi amaran (kepada orang-orang yang ingkar) dan tidak ada, sesuatu umat pun melainkan telah ada dalam kalangannya dahulu seorang Rasul pemberi ingatan dan amaran. (Surah al-Faatir, ayat 24)
Today there are people with superstitious beliefs who worship idols, just as there were in past ages. |
Solomon and the Queen of Sheba, by Frans Francken II the Younger, Musee des Beaux-Arts, Quimper, France |
Golongan beriman yang hidup di zaman para nabi telah menikmati kehidupan berkualiti dengan penuh tamadun. Mereka hidup dalam rangka sosial yang tersusun semasa zaman Nabi Nuh (as), Nabi Ibrahim (as), Nabi Yusuf (as), Nabi Musa (as), dan Nabi Sulaiman (as), seperti mana mereka hidup pada hari ini. Tanpa mengira usia, orang-orang yang beriman bersembahyang, berpuasa, patuh kepada aturan Allah, hidup dalam suasana yang bersih dan berlandaskan hukum. Penemuan-penemuan arkeologi memperlihatkan taraf kehidupan yang sangat baik, mulia dan bersih yang dijalani oleh mereka yang patuh kepada Allah. Di zaman mereka, para nabi dan rasul serta golongan yang beriman menggunakan cara terbaik dan bersesuaian dengan suruhan Allah.
Madonna with Saints, by Giovanni Bellini, Venice, 1505 |
Kita harus sedar bahawa segala informasi dan sumber yang dimiliki oleh masyarakat purba, termasuk juga yang dipunyai oleh masyarakat hari ini, merupakan anugerah Ilahi. Masyarakat ratusan ribu tahun dahulu mengasaskan tamadun, membuat lukisan menarik pada dinding-dinding gua puluhan ribu tahun dahulu, menghasilkan piramid dan ziggurat, membentuk tugu batu yang besar serta membina struktur-struktur hebat di altitud tertinggi Peru, semuanya mereka lakukan hasil ilham dan ajaran Allah. Mereka yang mengkaji zarah-zarah sub-atom hari ini, menghantar kapal ke angkasa dan menulis perisian komputer, juga atas keizinan daripada Allah. Segala pengetahuan yang dimiliki oleh manusia sejak penciptaan mereka merupakan rahmat daripada Ilahi, dan begitu juga dengan setiap tamadun yang telah diasaskan.
Allah menciptakan manusia daripada tiada serta memberinya rahmat dan dugaan sepanjang hidupnya di dunia. Setiap rahmat yang dilimpahkan juga merupakan ujian. Mereka yang tahu bahawa peradaban, teknologi dan sumber yang dimiliki sebenarnya adalah anugerah Ilahi akan berterima kasih kepada Allah yang Maha Pemurah:
Dan (ingatlah) ketika Tuhan kamu memberitahu: Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur nescaya Aku akan tambahi nikmatKu kepada kamu dan demi sesungguhnya, jika kamu kufur ingkar sesungguhnya azabKu amatlah keras. (Surah Ibrahim, ayat 7)Allah membenarkan hamba-Nya yang beriman untuk menikmati kehidupan yang menggembirakan di dunia dan juga di akhirat. Ini telah dijelaskan dalam Al-Quran:
Sebagai manifestasi daripada ayat tersebut, Muslim sepanjang sejarah telah memiliki kaedah terbaik di zaman mereka dan memimpin ke arah kehidupan yang menyenangkan. Secara semulajadi, sebahagian mereka telah diuji dengan pelbagai kesusahan dan masalah, tetapi ini tidak bererti mereka hidup serba kepayahan, keadaan primitif, dan tidak bertamadun. Tidak kira betapa kaya, selesa dan maju peradabannya, mereka yang tetap ingkar dan hidup tanpa nilai-nilai moral yang baik serta membawa kerosakan di muka bumi, akan sentiasa berakhir dengan kekecewaan. Tambahan pula, ramai di antara mereka yang mungkin menikmati teknologi yang lebih maju berbanding dengan yang dimiliki masyarakat moden hari ini. Ini dijelaskan dalam Al-Quran:Sesiapa yang beramal soleh, dari lelaki atau perempuan, sedang dia beriman, maka sesungguhnya Kami akan menghidupkan dia dengan kehidupan yang baik dan sesungguhnya kami akan membalas mereka, dengan memberikan pahala yang lebih dari apa yang mereka telah kerjakan. (Surah an-Nahl, ayat 97)
Tidakkah mereka telah berjalan dan mengembara di muka bumi, serta memerhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu dari mereka? Orang-orang itu lebih kuat daripada mereka sendiri dan orang-orang itu telah meneroka bumi serta memakmurkannya lebih daripada kemakmuran yang dilakukan oleh mereka dan orang-orang itu juga telah didatangi oleh Rasul-rasulnya dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas nyata (lalu mereka mendustakannya dan kesudahannya mereka dibinasakan). Dengan yang demikian, maka Allah tidak sekali-kali menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri sendiri. (Surah ar-Rum, ayat 9)
Perkembangan Budaya Bukan Bukti Proses Evolusi
Para evolusionis tetap berpendapat bahawa manusia pertama adalah makhluk separa beruk yang ciri-ciri mental dan fizikalnya berkembang mengikut peredaran masa serta mendapat keupayaan baru, dan juga percaya bahawa tamadun berubah atas sebab itu. Menurut dakwaan tersebut, tanpa berlandaskan mana-mana bukti saintifik, moyang kita di zaman purbakala hidup liar, mempunyai peradaban hanya selepas menjadi manusia, dan merakam perkembangan budaya seiring dengan peningkatan keupayaan mental mereka. Gambar rekaan orang primitif, dengan seluruh badan diselaputi bulu, cuba menyalakan api sambil mencangkung di bawah kulit haiwan, berjalan di sepanjang tepian sungai dengan haiwan buruan yang masih segar di bahu, cuba berkomunikasi dengan temannya melalui gerak badan dan dengusan, semuanya hanya rekaan semata-mata.Rekod fosil tidak menyokong fantasi sedemikian. Semua penemuan saintifik menyimpulkan bahawa manusia sememangnya telah diciptakan sebagai manusia, bermula daripada tiada, dan sentiasa wujud sebagai manusia sejak kali pertama diciptakan. Dapatan arkeologi juga langsung tidak menyokong kronologi evolusionis. Penemuan di zaman manusia baru belajar bercakap seperti yang didakwa evolusionis menunjukkan bahawa masyarakat purba pada masa itu sudah mempunyai dapur dan menikmati kehidupan berkeluarga. Di masa yang didakwa evolusionis bahawa manusia belum tahu tentang seni, objek hiasan dan bahan mentah untuk melukis telah ditemui semasa penggalian. Banyak lagi contoh yang akan dibincangkan secara terperinci dalam bahagian-bahagian berikutnya.
Semua penemuan ini membuktikan bahawa manusia langsung tidak pernah melalui kehidupan primitif dan liar. Tidak pernah wujud zaman tanpa tamadun di mana manusia hanya menggunakan perkakasan batuan dan kayu. Golongan beriman sentiasa memimpin cara hidup manusia, dengan pakaian, pinggan, mangkuk, sudu dan garpu dimanfaatkan dalam kehidupan. Manusia sentiasa hidup dalam pelbagai keadaan, berbicara, membina bangunan dan menghasilkan kerja seni bersesuaian dengan keperluannya. Terdapat doktor, guru, tukang jahit, jurutera, arkitek dan artis, dalam urutan sosial yang kukuh. Dengan inspirasi dari Ilahi, mereka yang memiliki pemikiran dan etika yang positif sentiasa memanfaatkan rahmat-Nya di muka bumi.
Sejajar dengan kemajuan teknologi dan pertambahan ilmu, sudah pasti berlaku perubahan dalam teknologi secara sendirinya. Alatan baru dibangunkan selari dengan keadaan semasa, dapatan saintifik ditemui, serta perubahan budaya berlaku. Walau bagaimanapun, peningkatan dalam perkembangan pengetahuan dan teknologi tidak membuktikan sebarang kewujudan evolusi.
Sudah menjadi kebiasaan untuk ilmu terus meningkat. Seseorang menikmati tahap pembelajaran yang berlainan di sekolah rendah, sekolah menengah dan universiti. Tetapi jika pengetahuan seseorang sentiasa bertambah sepanjang hidupnya, itu tidak bererti yang dia sedang berubah dan berkembang secara kebetulan. Perubahan yang sama juga berlaku dalam kehidupan masyarakat. Penemuan-penemuan terbaru juga dibuat sejajar dengan keperluan masyarakat, mekanisme baru dicipta dan secara beransur-ansur diperbaiki oleh genarasi berikutnya. Tetapi ini tetap bukan satu proses evolusi.
PERADABAN MUNDUR DAN BERKEMBANG SERENTAK
Masyarakat seperti bangsa Indus, Mesir purba dan Sumeria yang hidup di sekitar 3,000 SM, mempunyai budaya yang secara relatifnya lebih baik dalam segala aspek berbanding dengan bangsa-bangsa hari ini, malahan juga lebih daripada masyarakat yang kini lebih maju. Ini bermakna bahawa sepanjang sejarah, masyarakat dengan peradaban tinggi telah hidup bersama dengan komuniti yang kurang berbudaya. Masyarakat yang wujud ribuan tahun dahulu sebenarnya mungkin jauh lebih maju daripada manusia di abad ke-20. Ini menunjukkan bahawa tiada sebarang perkembangan dalam rangka proses evolusi - dengan erti kata lain, daripada primitif kepada bertamadun.
A native Papuan, Australia | 21st century - Colombia Even in the 21st century, many societies have superstitious beliefs. They worship false deities that can do them neither harm nor good. Here we see the chief of the Arhuaco Indians performing a ritual after an attack was made on them. The chief states that they call on the help of the ancient spirits of nature to appease the mountain. (Stephen Ferry, “Keepers of the World,” National Geographic, October 2004) |
21st century - Miami, USA In one part of the world, people live in primitive environments, while on another continent, people live in comfortable skyscrapers and travel by airplane and luxurious cruise ships. Contrary to the claims of evolutionists, both advanced and “primitive” societies have always existed at the same periods, just as they do today. |
The environment where a people lives does not indicate whether their minds are primitive or advanced. In every period, people lived under different conditions and developed different requirements. For example, the ancient Egyptians' understanding of architecture is different from ours, but that does not mean that our culture is necessarily more advanced. One emblem of 20th century civilization is the skyscraper; in ancient Egypt, it was the pyramids and the sphinxes. |
Persoalannya terletak pada perspektif dari mana fakta-fakta ditafsirkan. Seseorang yang bermula dengan pra-anggapan yang menyokong perkembangan evolusi akan menilai semua maklumat yang diterima berlandaskan prejudis tersebut. Maka dia akan berusaha untuk mempertahankan kenyataannya dengan cerita-cerita dongeng. Dengan hanya berdasarkan pecahan telulang fosil, dia akan mengagak banyak perincian, seperti bagaimana manusia yang hidup di kawasan itu menjalani kehidupan seharian mereka, struktur keluarga dan hubungan sosial mereka, sejajar dengan andaian awal berkenaan. Dia kemudiannya akan menyimpulkan, berdasarkan hasil penemuan tersebut, bahawa mereka tidak mampu berdiri tegak dan mendengus, diselaputi bulu dan menggunakan alatan batuan yang kasar - bukan kerana ia dinyatakan oleh bukti saintifik, tetapi ideologinya yang memerlukan semua khayalan itu. Sebenarnya, fakta-fakta yang dijumpai langsung tidak menunjukkan sebarang keadaan seumpama itu. Gambaran itu hanyalah pemahaman yang terhasil daripada mentaliti para pejuang Darwinisme.
Pada masa ini, ahli-ahli arkeologi yang membuat kajian lebih mendalam tentang zaman yang dibincangkan berdasarkan tinggalan fosil, ukiran batu atau lukisan pada dinding gua, hampir tiada perbezaan dengan contoh di atas. Evolusionis masih lagi menulis tentang hampir keseluruhan aspek kehidupan masyarakat primitif berlandaskan analisis yang prejudis terhadap bukti-bukti yang ada. Gambaran dan ilustrasi khayalan mereka masih menghiasi halaman dalam banyak majalah dan akhbar.
Ini satu lagi senario yang dicipta oleh Louis Leakey, antara evolusionis kontemporari terkenal, berkaitan dengan kehidupan seharian orang primitif:
Mari kita bayangkan sebentar seolah-olah kita mampu memerhati rangkaian peristiwa di petempatan batu lebih kurang dua puluh atau tiga puluh ribu tahun dahulu.
Seorang pemburu di Zaman Batu sedang merayau menuruni lembah untuk mencari haiwan buruan sewaktu terlihat sebuah gua di tebing curam di atasnya. Dia kemudiannya memanjat dengan berhati-hati dan waspada, takut jika gua itu didiami oleh kelompok orang Zaman Batu lain yang akan marah dengan kehadirannya, atau mungkin juga itu adalah sarang singa atau beruang. Akhirnya, dia amat hampir dan dapat melihat dengan jelas bahawa gua tersebut kosong, kemudian dia masuk dan memeriksa keadaan sekeliling. Dia membuat keputusan bahawa gua itu lebih sesuai untuk didiami berbanding dengan tempat tinggal keluarganya sekarang, dan terus pergi menjemput mereka.
Kemudian, kita melihat keluarga itu sampai dan mendiami rumah baru mereka. Api dinyalakan sama ada melalui sedikit bara yang dibawa dari rumah lama, atau dengan cara ian yang mudah, penggerek api kayu. (Tidak dapat dipastikan cara sebenar yang digunakan oleh orang Zaman Batu untuk memarakkan api, tetapi kita tahu bahawa mereka telah mengguna api sejak awal lagi kerana lantai pediang atau perapian merupakan ciri yang biasa ditemui dalam hampir setiap peringkat kehidupan di gua dan petempatan batu.)
Barangkali beberapa anggota keluarga itu kemudiannya pergi mengumpul rumput atau pakis untuk dijadikan alas tempat tidur, sementara yang lain memetik ranting dari semak dan pokok di kawasan belukar berhampiran lalu membina dinding kasar menutupi kawasan hadapan gua. Kulit pelbagai binatang liar dibentang dan diletakkan di dalam rumah bau, bersamaan dengan barangan rumah lain yang dimiliki.
Kini keluarga tersebut telah sepenuhnya berpindah, dan rutin seharian berulang lagi. Yang lelaki memburu dan memerangkap haiwan untuk dijadikan makanan, yang perempuan mungkin juga membantu dalam pemburuan ini dan mengumpul buah-buahan dan akar yang boleh dimakan.2
A scientist evaluating evidence with evolutionist prejudices may make many interpretations about the relevant period. But for these interpretations to be accepted, they must be supported by clear findings and data. So far, evolutionists have found no evidence to support their myths of half-human and half-ape creatures that communicated by grunting, lived in caves, sat around fires wearing furs and hunted with primitive weapons. These are only figments of the evolutionist imagination. Science shows that human beings have always been fully human. |
Tetapi, dongeng evolusi manusia ditokok tambah dengan senario dan ilustrasi khayalan yang tidak terkira, dan diguna secara bebas oleh evolusionis. Gagal mengelak daripada dogma evolusi sejak mula mengemukakan teori ini, mereka telah menghasilkan versi berlainan tentang senario di atas. Tujuannya bukan untuk memberi penjelasan, sebaliknya menyebarkan doktrin dan propaganda agar ramai orang percaya akan kewujudan orang primitif.
Ramai evolusionis cuba membuktikan dakwaan mereka dengan menghasilkan senario sedemikian walaupun tanpa adanya sebarang bukti sokongan. Tetapi setiap penemuan baru apabila ditafsir dengan cara yang benar, dengan jelas akan mendedahkan kepada mereka beberapa fakta, antaranya: manusia sememangnya manusia sejak kewujudannya lagi. Sepanjang sejarah, sifat-sifat seperti kepintaran dan kebolehan artistik tetap sama. Mereka yang hidup di masa lampau bukan primitif, makhluk separa manusia dan separa binatang, seperti mana yang digambarkan evolusionis. Mereka berfikir, bertutur sepertimana manusia, menghasilkan kerja-kerja seni dan mengembangkan struktur budaya dan etika. Sebentar lagi, kita akan melihat penemuan arkeologi dan paleontologi membuktikan hal ini dengan jelas dan tidak dapat dipertikaikan.
Apa Yang Akan Menjadi Tinggalan Peradaban Kita Sendiri?
Bayangkan apa yang akan ditinggalkan oleh peradaban kita hari ini dalam ratusan ribu tahun. Semua penimbunan budaya kita - lukisan, arca dan istana - akan lenyap, dan cuma sedikit kesan teknologi hari ini yang akan tinggal. Banyak bahan yang direka untuk tahan digunakan akhirnya akan di telan masa secara beransur-ansur di bawah pengaruh keadaan semulajadi. Keluli akan berkarat. Konkrit akan reput. Kemudahan bawah tanah roboh, dan semua bahan memerlukan penyelenggaraan. Sekarang bayangkan pula puluhan ribu tahun telah berlalu, dan ianya telah ditimpa dengan ribuan gelen hujan, angin kencang berabad lamanya, banjir yang berulang dan gempa bumi. Boleh jadi apa yang tinggal hanyalah serpihan gergasi ukiran batu, blok-blok yang membentuk bangunan dan tinggalan beberapa arca, sama seperti apa yang telah ditinggalkan oleh sejarah. Ataupun tinggalan kita tidak dapat memberi maklumat penuh berkaitan dengan tamadun kita, hanya segelintir puak yang hidup di Afrika, Australia atau beberapa tempat lain di dunia. Dengan erti kata lain, teknologi yang kita miliki hari ini (televisyen, komputer, ketuhar gelombang mikro, dsb), tiada kesan yang tinggal meskipun kerangka utama bangunan atau beberapa serpihan arca tetap bertahan. Andainya saintis masa depan melihat kesan yang berselerak ini dan menggambarkan semua masyarakat pada masa itu hidup mundur, tidakkah mereka telah tersasar daripada kebenaran?Year 2000 Archaeologists with an evolutionist prejudice assert that the bison sculptures in the Tuc d'Audoubert cave in the foot-hills of the Pyrenees in southern France-which statues have no less artistic value than today's works of art such as, for example, the statues of Rodin-were made by so-called primitive people. But the technique and aesthetic appearance of the works show that whoever produced them was no different physically or mentally from present-day human beings, and was actually more artistically sophisticated than most. | |
Year 8000 If Rodin's “The Thinker” is discovered 6,000 years from now, and people interpret it with the same prejudice that some scientists interpret past today, they will think that 20th-century peoples worshipped a man who pondered, and were not yet socialized, etc. Wouldn't this show how far they were from the truth? |
Hari ini, pastinya kita tahu bahawa 'The Thinker' adalah kerja seni yang dihasilkan atas dasar estetik dan artistik. Dengan kata lain, jika penyelidik puluhan ribu tahun kemudian kekurangan informasi dan berpegang pada praandaiannya tentang masa lalu, amat mustahil baginya untuk melihat kebenaran kerana dia akan mentafsir 'The Thinker' mengikut praandaian sendiri dan mereka-reka senario yang bersesuaian. Maka, menilai maklumat yang ada tanpa prejudis atau berat sebelah, mengelak segala bentuk praandaian, dan berfikir dalam konteks yang luas adalah amat perlu. Perlu diingat, kita tiada bukti bahawa masyarakat berubah atau masyarakat purba adalah primitif. Semua andaian tersebut semata-mata mengandungi spekulasi dan berdasarkan analisis oleh ahli sejarah dan arkeologi yang menyokong evolusi. Contohnya, lukisan haiwan pada dinding gua langsung digambarkan sebagai lukisan primitif oleh orang gua. Tetapi boleh jadi lukisan tersebut menjelaskan banyak pemahaman estetik yang dimiliki oleh mereka pada masa itu. Seorang artis yang memakai pakaian paling moden di masa itu pada mereka sekadar untuk tujuan artistik. Sebenarnya, ramai saintis kini menegaskan kemustahilan lukisan gua ini merupakan hasil kerja minda primitif.
Satu lagi contoh ialah gambaran batu berhujung runcing sebagai perkakas pertama yang dibuat oleh 'manusia beruk'. Manusia pada masa itu mungkin telah membentuk batu ini untuk tujuan hiasan. Tiada sebarang bukti dan hanya andaian bahawa serpihan yang dijumpai digunakan sebagai alat. Saintis evolusionis telah mengkaji bukti yang ditemui secara berat sebelah. Mereka memanipulasi beberapa fosil yang mereka rasa dapat membuktikan teori tersebut, dan mengabai malahan membuang fosil yang lain. Cara serupa telah dimainkan untuk membuktikan bahawa sejarah juga mengalami evolusi.3
Ahli antropologi berbangsa Amerika, Melville Herskovits menerangkan bagaimana evolusi sejarah berlaku dan cara evolusionis mentafsir bukti yang ditemui:
Setiap penganjur evolusi budaya memberi perincian berdasarkan andaian tentang perkembangan yang dianggapnya telah membentuk perkembangan manusia, oleh itu banyak contoh rantaian yang tidak selari telah direkodkan. Sesetengah daripada perkembangan ini hanya dihadkan untuk satu aspek budaya sahaja...4 Satu contoh penting yang mengesahkan pandangan Herskovits adalah kajian yang dijalankan oleh Lewis Henry Morgan, seorang ahli etnologi evolusionis yang mengkaji fasa dialami untuk mencapai struktur ketua keluarga dan monogami, yang menurutnya telah 'berubah' daripada primitif kepada yang lebih maju. Tetapi dalam menjalankan kajian ini, beliau menggunakan pelbagai masyarakat berbeza di seluruh dunia sebagai contoh, yang langsung tidak berkaitan antara satu sama lain. Beliau kemudian menetapkan mereka bersesuaian dengan keputusan yang ingin dicapai. Jelas di sini bahawa daripada ratusan ribu budaya yang ada di dunia, beliau hanya memilih sebahagian yang bersesuaian dengan pendapatnya.
Herskovits menggambarkan bagaimana Morgan menyusun semula sejarah demi untuk membenarkan pandangannya. Bermula dengan komuniti primitif Australia yang bersistem matriarki, beliau menghubungkannya dengan masyarakat India Amerika bersistem patriarki. Kemudian meneruskan rantaian itu kepada puak-puak Yunani purba di zaman proto sejarah, di mana keturunan dimulakan oleh susur galur lelaki, tetapi tanpa monogami yang bersunguh-sungguh. Akhirnya skala urutan itu diwakili oleh peradaban hari ini - dengan keturunan bermula dari susur galur lelaki dan tanpa monogami yang tegas.
Herskovits memberi komentar terhadap urutan rekaan ini:
Tetapi jika siri ini dilihat dari perspektif sejarah, ia sememangnya karut...5
Hasil Seni Yang Unggul Di Dalam Gua
Evolusionis berpendapat bahawa lebih kurang 30-40,000 tahun dahulu di Eropah, dan dalam jangka waktu yang lebih awal di Afrika, manusia beruk telah mengalami proses perubahan mengejut, dan tiba-tiba memiliki kemampuan berfikir dan menghasilkan barang-barang, sama seperti manusia hari ini. Ini kerana penemuan arkeologi pada masa itu memberi bukti penting yang tidak mampu dijelaskan oleh teori evolusi. Menurut teori Darwin, teknologi peralatan batuan yang tidak berubah untuk hampir 200,000 tahun, tiba-tiba diganti dengan teknologi yang lebih maju dan berkembang pantas. Orang primitif yang kononnya turun dari pokok hanya mula hidup moden sebelum tiba-tiba memiliki bakat artistik dan mula mengukir serta melukis gambar-gambar yang amat indah dan canggih pada dinding gua di samping menghasilkan objek hiasan yang terlalu cantik seperti rantai leher dan gelang.Apa yang menyebabkan perkembangan sedemikian? Bagaimana dan mengapa 'makhluk separa beruk yang primitif' mendapat kebolehan artistik? Saintis evolusionis tidak mempunyai penjelasan bagaimana perkara ini berlaku, walaupun mereka ada mencadangkan beberapa hipotesis. Roger Lewin, seorang evolusionis menjelaskan kesukaran yang dihadapi oleh penyokong Darwin berkaitan masalah ini dalam bukunya yang berjudul The Origin of Modern Humans: “Mungkin kerana rekod arkeologi yang belum sempurna masih samar, ramai ilmuwan memberi maklumbalas berbeza berkaitan persoalan ini.”9
Walau bagaimanapun, penemuan arkeologi mendedahkan bahawa manusia telah mempunyai pemahaman budaya sejak awal kewujudannya lagi. Dari masa ke masa, pemahaman itu berkembang, berkurang, atau mengalami perubahan mendadak. Tetapi itu tidak bermakna proses evolusi telah terjadi, sebaliknya berlaku perkembangan dan perubahan budaya. Kemunculan hasil seni yang digambarkan oleh evolusionis sebagai 'mendadak', tidak menunjukkan sebarang perubahan biologi manusia (terutamanya dari segi kebijaksanaan). Penduduk pada masa itu boleh jadi mengalami perubahan dari segi sosial, dan pemahaman artistik dan produktif mereka mungkin berubah, tetapi ini tidak memberi sebarang bukti perubahan daripada primitif kepada moden.
If later generations were to evaluate the present-day artworks in light of evolutionist preconceptions, very different opinions about our society might result. Evolutionists of the future might view the works of Pablo Picasso or Salvador Dali, or other surrealists, and suggest that people of our day were rather primitive. However, that would totally fail to reflect the true facts. Middle: Man with a Pipe, Pablo Picasso, Guitar, Pablo Picasso Left: The Flaming Horse, Salvador Dali Right: Exploding Clock, Salvador Dali |
Ramai saintis yang membuat kajian di gua-gua menilai lukisan tersebut sebagai hasil kerja yang paling penting dan berharga dalam sejarah seni. Teknik bayangan pada lukisan-lukisan ini, penggunaan perspektif dan garis halus, kesungguhan perasaan yang terjelma pada ukirannya, dan corak estetik yang terhasil di waktu ukiran itu disinari cahaya mentari - kesemuanya merupakan ciri yang tidak mampu dijelaskan oleh evolusionis kerana menurut mereka, perkembangan sebegitu seharusnya muncul lebih lewat.
Banyak lukisan gua yang ditemui di Perancis, Sepanyol, Itali, China, India, sebahagian Afrika dan kawasan dunia yang lain memberi maklumat penting tentang struktur budaya masyarakat purba. Gaya dan teknik mewarna yang digunakan dalam lukisan ini sangat berkualiti sehingga mengagumkan para pengkaji. Tetapi saintis yang menganjurkan teori Darwin tetap juga menilainya mengikut prejudis masing-masing dan mentafsir hasil kerja tersebut secara berat sebelah agar berpadanan dengan cerita dongeng mereka. Mereka mendakwa bahawa hidupan yang baru menjadi manusia melukis gambaran binatang yang ditakuti atau diburu, dan melakukannya dalam keadaan serba primitif di gua tempat mereka tinggal. Tetapi teknik yang digunakan membutikan bahawa seniman purba mempunyai pemahaman yang sangat mendalam, serta berupaya untuk menggambarkannya dengan cara yang sangat menarik.
Teknik lukisan yang diaplikasikan juga membuktikan bahawa mereka langsung tidak hidup dalam keadaan serba kekurangan. Tambahan pula, lukisan pada dinding gua bukan bukti bahawa mereka tinggal di gua pada masa itu. Artis-artis tersebut mungkin tinggal berdekatan di kediaman yang lebih baik, tetapi memilih untuk melukis pada dinding gua. Emosi dan pemikiran bagaimana yang mempengaruhi subjek yang ingin dipersembahkan hanya diketahui di kalangan artis itu sendiri. Banyak spekulasi telah dikeluarkan berkenaan lukisan ini, di mana tafsiran yang paling mengarut ialah lukisan tersebut dihasilkan oleh hidupan yang berada di tahap primitif. Apa yang jelas, satu laporan yang diterbitkan di laman web BBC's Science pada 22 Februari 2000, mengandungi baris berikut berkaitan lukisan-lukisan gua:
...[kita] menyangka bahawa ianya dibuat oleh orang primitif... Tetapi menurut dua orang saintis yang bekerja di Afrika Selatan, tanggapan terhadap pelukis purba ini salah. Mereka percaya lukisan-lukisan tersebut adalah bukti masyarakat yang kompleks dan moden.10
Wall paintings discovered in Algeria and dating back some 9,000 years Bison reliefs in the Tuc d'Audoubert Cave Pictures reflect the artist's visual and conceptual understanding. Yet drawing conclusions from these pictures about what the people of the time ate, what conditions they lived in and what their social relationships were like-and then maintaining that these comments are absolutely accurate-is an unscientific approach. As a result of their prejudiced attitudes, evolutionists stubbornly continue to describe bygone peoples as primitive. The figures in this picture can be seen to be wearing herringbone cloth. This shows that people at the time were not savages, wandering around half-naked, as evolutionists claim. |
Sekiranya masyarakat akan datang menemui hasil kerja Van Gogh atau Picasso dan menilainya dari perspektif evolusionis, bagaimanakah tanggapan mereka terhadap masyarakat moden kita? Apakah pemandangan Claude Monet akan mengilhamkan komentar seperti “Industri belum lagi dibangunkan, dan manusia hanya menjalani cara hidup pertanian”, atau gambaran abstrak Wassily Kandinsky mengilhamkan komentar seperti “Manusia masih belum mampu membaca atau tulisan hanya difahami melalui pelbagai contengan”? Apakah tafsiran sebegini akan membawa mereka hampir kepada gambaran sebenar masyarakat moden kita?
Evolusionis Tiada Bukti Saintifik Untuk Menyokong Teori Mereka
Walaupun tidak mempunyai sebarang bukti, para evolusionis tetap berkeras bahawa manusia dan beruk berasal daripada moyang yang sama. Apabila ditanya tentang permulaan proses evolusi, mereka kemudiannya memberi jawapan yang langsung tidak saintifik, "Kami tidak tahu, walau bagaimanapun kami berharap untuk mengetahuinya suatu hari nanti." Sebagai contoh, Elaine Morgan, seorang ahli kaji fosil manusia yang juga seorang evolusionis membuat pengakuan ini:
Empat perkara paling misteri berkenaan [evolusi] manusia adalah: 1) Kenapa mereka berjalan di atas dua kaki? 2) Kenapa mereka kehilangan bulu? 3) Kenapa mereka memiliki saiz otak yang besar? 4) Kenapa mereka belajar untuk bercakap?
Jawapan evolusionis untuk semua persoalan tersebut adalah: 1) 'Kami belum tahu'; 2) 'Kami belum tahu'; 3) 'Kami belum tahu'; 4) 'Kami belum tahu'. Senarai soalan-soalan tadi juga boleh dipanjangkan lagi tanpa mempengaruhi monotoni jawapan yang diberikan.30
TINGGALAN MASYARAKAT PURBA YANG MENGAGUMKAN
Kesilapan konsep tentang evolusi sosio-budaya telah dikemukakan pada beberapa waktu yang berbeza oleh orang-orang seperti August Comte, Herbert Spencer dan Lewis Henry Morgan - dan kemudian digabungkan dengan teori Charles Darwin - menyatakan bahawa semua masyarakat berkembang daripada primitif ke arah peradaban yang lebih kompleks. Penipuan ini dibangunkan pada akhir kurun ke-19 dan pengaruhnya meningkat selepas Perang Dunia 1, disokong dengan asas yang kononnya 'saintifik' untuk rasisme, kolonialisme, dan gerakan eugenik yang kejam. Masyarakat di kawasan dunia yang berbeza dengan budaya, warna kulit dan ciri fizikal yang berlainan tertakluk kepada layanan yang tidak berperikemanusiaan hasil daripada praandaian yang tidak saintifik itu.Today, alongside highly advanced civilizations, there are also rather backward ones. However, that some societies are more advanced technologically does not mean that they are more mentally or physically developed. |
Walau bagaimanapun, banyak penemuan terbaru dalam bidang arkeologi, antropologi, dan cabang sains yang lain telah menyangkal dakwaan asas kisah 'evolusi budaya dan sosial'. Semua ini tidak lain hanyalah percubaan materialis untuk menggambarkan perubahan manusia daripada binatang tidak berakal dan menanam mitos ini - yang kononnya atas dasar falsafah - bersandarkan sains.
Keupayaan manusia untuk hidup dengan berburu atau bertani tidak membuktikan bahawa mereka lebih mundur atau maju secara mental. Dengan kata lain, tiada masyarakat yang terlibat dengan perburuan disebabkan kemunduran dan secara mental lebih hampir kepada beruk. Mengusahakan bidang pertanian tidak bermakna sesebuah masyarakat itu telah menjarakkan diri mereka daripada kehidupan primitif. Tiada sebarang aktiviti masyarakat yang membayangkan bahawa penduduknya adalah keturunan hidupan yang lain. Di sepanjang proses yang kononnya evolusi, aktiviti-aktiviti seperti itu tidak melahirkan individu yang lebih maju dari segi kepintaran dan keupayaan. Banyak puak-puak yang secara teknologinya terkebelakang pada hari ini hanya memburu dan mengumpul, tetapi ini langsung tidak menunjukkan bahawa mereka bukan manusia. Begitu juga dengan kehidupan manusia puluhan ribu tahun akan datang, sama seperti yang telah dilakukan oleh mereka ratusan ribu tahun lalu. Manusia terkemudian bukan primitif, dan manusia akan datang juga bukan spesis yang lebih maju.
That people survive through hunting or agriculture does not mean that they are any more advanced or backward in terms of their mental abilities. In other words, a society that survives through hunting does not do so because it is supposedly closely allied to the apes. Nor a society's engagement in agriculture means that it has moved a long way on from apes. | |
No such primitive creatures such as are shown in this drawing ever existed. This and similar images are the work of the imaginations of Darwinist scientists, and are of no scientific value. |
Seperti yang telah ditunjukkan tadi, pandangan bahawa masyarakat berubah tidak berdasarkan kepada mana-mana bukti saintifik. Asas teori ini adalah kesilapan dan pendapat tidak saintifik bahawa manusia pada mulanya memiliki minda seperti beruk. William Howells, seorang ahli antropologi evolusionis di Universiti Harvard mengaku bahawa teori evolusi menimbulkan persoalan lain, bukan berkaitan dengan tubuh tetapi berkenaan sifat yang mempengaruhi falsafah, menentukan fakta saintifik yang lebih sukar. Howells menyatakan bahawa sifat tidak 'difosilkan' seperti mana tengkorak dan ianya tidak kekal seperti alatan batu. Maka, katanya, kita hanya ada sedikit petunjuk tentang apa yang mungkin telah berlaku dalam sejarah purba. Beliau juga menyatakan bahawa adalah mustahil untuk menguji hipotesis seperti itu.36
Baru-baru ini, majoriti saintis sosial telah mengaku tentang kesalahan dalam pandangan evolusionis, dan menyatakan teori evolusi sosial bertentangan dengan sains dalam perkara berikut:
- Ia hampir kepada diskriminasi etnik, membuat tafsiran berat sebelah tentang masyarakat berbeza - contohnya, anggapan bahawa masyarakat Barat lebih bertamadun.
- Ia menganggap semua masyarakat berkembang di laluan yang sama, menggunakan cara yang sama, dan berkongsi tujuan yang sama.
- Ia melihat masyarakat daripada kaca mata materialistik.
- Ia kebanyakannya bertentangan dengan penemuan. Ramai komuniti yang hidup dalam keadaan primitif mempunyai nilai rohani yang lebih maju berbanding masyarakat lain yang dianggap moden - dalam erti kata lain mereka adalah pencinta kedamaian dan menerima kesamaan. Ole kerana cara pemakanannya, mereka juga lebih sihat dan kuat.
Tinggalan Purba Menyanggah Evolusi
Hasil penemuan dari tamadun purba telah menyangkal teori 'perkembangan daripada primitif kepada bertamadun'. Jika kita mengkaji perjalanan sejarah, jawapannya ialah manusia telah sentiasa menikmati daya kecerdasan dan kreativiti yang sama. Hasil kerja yang dibuat oleh manusia ratusan ribu tahun dahulu, dan kesan-kesan yang mereka tinggalkan, sebenarnya mempunyai makna yang berbeza dengan dakwaan evolusionis. Sekiranya kita mengkaji jejak-jejak ini, akan didapati bahawa manusia dengan kebijaksanaan dan kebolehan mereka di semua zaman lampau telah membuat penemuan baru, mencapai tahap keperluan mereka dan membina tamadun.Para utusan yang dihantar membantu mereka membangun dan berkembang dengan memulakan perubahan-perubahan baru. Mereka memiliki pengetahuan saintifik yang terperinci hasil inspirasi daripada Ilahi. Misalannya, Nabi Nuh (as) tahu teknologi pembuatan perahu, seperti mana yang kita fahami dari Al-Quran bahawa bahteranya dijana oleh kuasa stim (wallahualam):
Dapur tersebut yang dikenali sebagai tannur, masih lagi digunakan hari ini di pelbagai kawasan. Ia berkaitan dengan ayat yang menyatakan bahawa dapur ini telah melimpahkan air. Maka, bahtera disediakan untuk belayar dengan tenaga janaan stim. Dalam komentarnya, Hamdi Yazir dari Elmali berkata bahawa bahtera tersebut “seakan kapal stim yang dijana oleh sebuah dapur”:(Nabi Nuh terus bekerja) sehingga apabila datang hukum Kami untuk membinasakan mereka dan air memancut-mancut dari muka bumi (yang menandakan kedatangan taufan), Kami berfirman kepada Nabi Nuh: Bawalah dalam bahtera itu dua dari tiap-tiap sejenis haiwan (jantan dan betina) dan bawalah ahlimu kecuali orang yang telah ditetapkan hukuman azab atasnya (disebabkan kekufurannya), juga bawalah orang-orang beriman dan tidak ada orang-orang yang beriman yang turut bersama-samanya, melainkan sedikit sahaja. (Surah al-Hud, ayat 40)
Tannur: Dinyatakan di dalam kamus sebagai dapur atau ketuhar tertutup. Perkataan 'fara' bermaksud mendidih dan menyembur dengan kuasa dan kesungguhan yang kuat. ... Dalam kata lain, ini membayangkan bahawa kapal tersebut tidak menggunakan layar, tetapi kapal api yang menggunakan tenaga janaan sebuah dapur.37
Perkembangan besar dalam bidang sains, seni dan teknologi juga telah dicapai sewaktu zaman Nabi Sulaiman (as). Misalannya, Al-Quran menunjukkan bahawa kenderaan pengangkutan di zamannya juga sepantas kapal terbang: “Dan Kami kurniakan kepada Nabi Sulaiman kuasa menggunakan angin untuk perjalanannya: sepagi perjalanannya adalah menyamai perjalanan biasa sebulan dan sepetang perjalanannya adalah menyamai perjalanan biasa sebulan.” (Surah as-Saba', ayat 12).
Ayat ini jelas menunjukkan bahawa jarak yang jauh mampu dilalui dengan cepat. Ini merujuk kepada kenderaan udara yang menggunakan teknologi sama seperti yang digunakan hari ini (wallahualam). Tambahan pula, Al-Quran mencatatkan bahawa:
Dalam erti kata lain, Nabi Sulaiman (as) menyebabkan para pekerjanya menggunakan teknologi pembinaan dan senibina yang amat canggih.Golongan jin itu membuat untuk Nabi Sulaiman apa yang dia kehendaki dari bangunan-bangunan yang tinggi dan patung-patung dan pinggan-pinggan hidangan yang besar seperti kolam, serta periuk-periuk besar yang tetap di atas tukunya. (Setelah itu Kami perintahkan): Beramallah kamu wahai keluarga Daud untuk bersyukur! Dan sememangnya sedikit sekali di antara hamba-hambaKu yang bersyukur. (Surah as-Saba', ayat 13)
Ayat lain menyatakan bahawa:
Dan (Kami mudahkan baginya memerintah) Jin Syaitan; (dia memerintah) golongan-golongan yang pandai mendirikan bangunan dan yang menjadi penyelam (bagi menjalankan kerja masing-masing). (Surah as-saad, ayat 37)Hakikat bahawa Nabi Sulaiman (as) mampu mengawal jin-jin penyelam menandakan lokasi dan pengeluaran sumber-sumber dasar laut. Minyak dasar laut serta proses dan kerja pengekstrakan logam berharga memerlukan teknologi yang amat maju. Ayat-ayat ini menegaskan bahawa teknologi seumpama itu telah wujud dan diguna pakai.
Ayat lain menyatakan "mata air dari tembaga" (Surah as-Saba', ayat 12). Penggunaan cairan tembaga menandakan kewujudan teknologi canggih yang menggunakan elektrik di zaman Nabi Sulaiman (as). Seperti yang kita sedia maklum, tembaga merupakan antara konduktor haba yang terbaik, maka ia dipercayai mewujudkan asas industri elektrik pada masa itu. Ayat "Kami alirkan baginya mata air dari tembaga" dalam segala kemungkinan merujuk kepada sejumlah besar kuantiti elektrik yang dikeluar dan digunakan dalam banyak cabang teknologi (wallahualam).
Beberapa ayat menunjukkan bahawa Nabi Daud (as) memiliki pengetahuan yang baik dalam pertukangan besi dan pembuatan senjata:
Al-Quran juga mengisahkan tentang tembok di antara dua gunung yang dibina oleh Zulkarnain yang tidak mampu diseberangi dan ditembusi oleh masyarakat zaman itu. Menurut ayat berkaitan, beliau menggunakan potongan-potongan besi dan cairan tembaga:(Serta Kami wahyukan kepadanya): Buatlah baju-baju besi yang luas labuh dan sempurnakanlah jalinannya sekadar yang dikehendaki dan kerjakanlah kamu (wahai Daud dan umatmu) amal-amal yang soleh, sesungguhnya Aku Maha Melihat akan segala yang kamu kerjakan. (Surah as-Saba', ayat 11)
Maklumat ini menunjukkan bahawa Zulkarnain telah menggunakan teknologi reinforced concrete.Besi, antara bahan paling kuat yang digunakan dalam pembinaan, amat penting untuk menambah keteguhan binaan seperti bangunan, jambatan, dan empangan. Ayat ini menyatakan bahawa beliau telah meletakkan besi dari hujung ke hujung dan menghasilkan struktur konkrit yang teguh dengan menuang mortar ke atasnya (wallahualam).Bawalah kepadaku ketul-ketul besi; sehingga apabila ia terkumpul separas tingginya menutup lapangan antara dua gunung itu, dia pun perintahkan mereka membakarnya dengan berkata: Tiuplah dengan alat-alat kamu sehingga apabila ia menjadikannya merah menyala seperti api, berkatalah dia: Bawalah tembaga cair supaya aku tuangkan atasnya. (Surah al-Kahfi, ayat 96)
Prasasti dari peradaban purba Amerika Tengah merujuk kepada seorang yang tinggi, berjanggut dan datang dengan memakai jubah putih. Mereka juga melaporkan bahawa dalam jangka waktu yang singkat, kepercayaan terhadap dewa tunggal tersebar dan berlaku perkembangan mendadak dalam seni dan sains.
Ramai nabi seperti Nabi Yaakub (as), Nabi Yusuf (as), Nabi Musa (as), dan Nabi Harun (as) telah diutus ke Mesir purba. Utusan-utusan ini dan golongan yang mempercayai mereka telah membawa pengaruh penting terhadap peningkatan artistik dan saintifik yang pantas oleh masyarakat Mesir pada kebanyakan zaman.
Ramai saintis Muslim yang patuh kepada ajaran Al-Quran dan sunnah nabi telah membuat penemuan penting dalam bidang astronomi, matematik, geometri, perubatan, dan cabang sains yang lain. Semua ini telah membolehkan perubahan besar dan perkembangan mengagumkan dalam sains dan kehidupan sosial. Beberapa saintis Muslim beserta hasil kerja mereka adalah seperti berikut:
Abd al-Latif al-Baghdadi dikenali melalui kerjanya dalam bidang anatomi. Dia membetulkan kesilapan sebelumnya berkaitan banyak tetulang dalam badan seperti rahang bawah dan sternum. Tulisannya bertajuk Al-Ifada wa al-I'tibar telah diterbitkan pada tahun 1788 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Jerman, dan Perancis. Beliau juga mengkaji organ-organ deria rasa dalam kitabnya yang berjudul Makalatun fial-Havas.
Ibn Sina (Avicenna) menerangkan tentang cara-cara rawatan ke atas pelbagai jenis penyakit. Kitab agungnya, Kitab al-Qanun fi at-Tibb, yang ditulis dalam bahasa Arab telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada kurun ke-12. Ia diajar dan dianggap sebagai buku pelajaran asas di universiti-universiti Eropah sehingga abad ke-17. Kebanyakan maklumat perubatannya masih lagi sesuai untuk diaplikasikan pada hari ini.
Zakaria Qazvini meruntuhkan banyak pendapat-pendapat yang salah berkaitan dengan otak dan jantung, yang mana telah dianggap tepat sejak zaman Aristotle lagi. Maklumat yang beliau berikan berkenaan dengan dua organ tersebut sama dengan pengetahuan hari ini.
Zakaria Qazvini, Hamd Allah Mustawfi Qazvini (1281-1350), dan Ibn Nafs, semuanya merupakan pengkaji anatomi serta membentuk asas sains perubatan moden.
Ali ibn Isa telah menulis tiga jilid buku tentang penyakit mata, Tazkirat al-Kahhalin. Jilid pertama tertumpu sepenuhnya pada anatomi mata dan mengandungai banyak informasi berharga. Ia kemudiannya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Jerman.
Al-Bairuni membuktikan 600 tahun lebih awal sebelum Galileo bahawa bumi berputar, dan juga telah mengira diameternya 700 tahun sebelum Newton melakukannya.
Ali Kuscu menghasilkan peta pertama untuk bulan, satu bahagian yang dinamakan sempena nama beliau.
Thabit ibn Qurra menemui kalkulus pembezaan berkurun-kurun sebelum Newton.
Al-Battani merupakan manusia pertama yang mengasaskan trigonometri.
Abu'l Vafa bertanggungjawab mewujudkan istilah secant dan cosecant dalam bidang trigonometri.
Al-Khawarizmi merupakan orang pertama yang menulis buku berkenaan algebra.
Al-Maghribi mengasaskan persamaan yang dikenali sebagai segitiga Pascal, 600 tahun sebelum ditemui oleh Pascal sendiri.
Ibn Haitam merupakan pengasas optik. Bacon dan Kepler sekadar menggunakan hasil kerja beliau, sementara Galileo mengunakan penemuan beliau dalam penghasilan teleskop.
Al-Kindi memajukan relativiti dan teori relativiti 1,100 tahun lebih awal daripada Einstein.
Akshamsaddin, yang hidup lebih kurang 400 tahun daripada Pascal, merupakan orang pertama yang menemui kewujudan mikrob.
Ali ibn Abbas adalah orang pertama yang menjalankan pembedahan kanser.
Ibn Jazzar menjelaskan punca-punca dan cara rawatan penyakit kusta.
Saintis-saintis Muslim, yang hanya sebahagian kecil disenaraikan di atas, telah membuat banyak penemuan penting yang membentuk asas sains moden dengan mematuhi ajaran Al-Quran dan sunnah baginda Rasulullah (saw).
Seperti yang telah kita lihat, ramai manusia dahulu kala yang mencapai kemajuan dalam bidang seni, perubatan, teknologi, dan sains menerusi utusan yang dihantar kepada mereka. Dengan mematuhi dan mengambil iktibar daripada cadangan dan galakan para nabi, mereka memiliki ilmu dan mewariskannya kepada generasi kemudian. Tambahan pula, masyarakat yang kadang-kadang lari daripada agama sebenar dan membangun pelbagai kepercayaan karut akhirnya kembali percaya akan Keesaan Allah hasil daripada usaha para nabi.
Apabila penemuan-penemuan zaman lampau dikaji tanpa prejudis, sejarah kemanusiaan dapat difahami dengan jelas dan nyata.
Sebagaimana yang telah dinyatakan, peradaban yang mundur dan maju telah wujud serentak sepanjang sejarah, sepertimana juga hari ini. Kini, kita menikmati teknologi angkasa, sementara mereka di kawasan dunia yang lain hidup serba kekurangan, begitu juga dengan masa lalu di mana Mesir purba mempunyai tamadun gemilang, sementara masyarakat yang lebih terkebelakang juga wujud di kawasan yang lain. Masyarakat Maya membina bandar-bandar yang amat membangun, yang mana dari jejak-jejak yang mereka tinggalkan menunjukkan bahawa mereka telah memiliki teknologi yang amat canggih, mengira orbit planet Venus dan menemui bulan-bulan pada planet Jupiter. Pada masa yang sama, manusia di wilayah-wilayah Eropah percaya bahawa bumi merupakan pusat sistem suria. Di kala masyarakat Mesir berjaya melaksanakan pembedahan otak, penduduk di kawasan lain pula percaya bahawa penyakit adalah disebabkan oleh pelbagai semangat jahat. Dengan sistem perundangan, kesusasteraan, pemahaman seni dan pengetahuan astronomi, masyarakat Sumeria membina peradaban gemilang di Mesopotamia, manakala di satu sudut dunia yang lain terdapat golongan yang jahil. Maka, sebagaimana masyarakat hari ini yang tidak maju dalam segalanya, zaman lampau juga tidak pernah ada golongan yang primitif sepenuhnya.
Setakat ini, kita telah mengkaji bukti dari zaman sejarah yang berbeza dan menilai contoh-contoh budaya puluhan bahkan ratusan ribu tahun lampau. Dengan mengkaji sejarah yang lebih baru, kita juga akan mendapat bukti bahawa manusia sememangnya manusia: Di sini kita bukan berbincang mengenai orang 'primitif' yang baru mengasingkan cara hidup dari beruk, tetapi manusia bertamadun yang didapati telah mewarisi peradaban lain yang tetap terpelihara untuk ribuan tahun sebelum mereka.
Sementara teknologi meningkat di abad ke-20, perkembangan kajian arkeologi juga semakin pesat, dan mula mengeluarkan lebih banyak bukti tentang sejarah sebenar manusia. Maka, disepakati bahawa kehidupan lampau di Mesir, Amerika Tengah, Mesopotamia dan wilayah lain ribuan tahun dahulu adalah sama seperti cara kehidupan kita hari ini.
Megalit: Artifak Menakjubkan Dari Sejarah Manusia
Megalit ialah nama yang diberi kepada monumen yang terbina daripada sekumpulan blok batuan gergasi. Banyak megalit purba masih kekal sehingga ke hari ini. Antara aspek monumen ini yang paling mengejutkan ialah bagaimana blok-blok batuan besar sedemikian, yang sesetengahnya mempunyai berat lebih daripada satu tan, telah digunakan untuk membina struktur yang dibincangkan, bagaimana dan teknik apa yang telah digunakan untuk membawa batuan ini ke tapak pembinaan. Bagaimana manusia pada zaman itu mendirikan struktur sebegini dengan meletakkan satu blok batu yang besar di atas blok yang lain? Megalit ini biasanya dibina dengan menggunakan batu yang dibawa dari jauh, dan kini dianggap sebagai keajaiban dalam pembinaan dan kejuruteraan. Golongan yang menghasilkan kerja sedemikian pasti memiliki teknologi yang maju.The construction technique and technology employed on the pyramids are still a mystery. These giant works, whose construction would be hard to duplicate even using today's technology, were completed by highly competent people who lived over 2,500 years ago. |
Jelas bahawa mereka yang terlibat dalam pembinaan ini mempunyai banyak pengetahuan dan teknologi yang jauh lebih canggih daripada apa yang biasa dibayangkan. Sebagaiman yang telah dijelaskan dalam buku ini, peradaban tidak sentiasa bergerak ke hadapan; ada kalanya merosot. Dan sebenarnya dalam kebanyakan waktu, perkembangan dan penguncupan tamadun boleh wujud serentak di pelbagai tempat dunia.
Barangkali mereka yang membina megalit memiliki tamadun yang lebih maju seperti mana yang ditunjukkan oleh tinggalan arkeologi dan sejarah. Struktur yang dibina membuktikan bahawa mereka mempunyai pengetahuan yang luas dalam matematik dan geometri; tahu teknologi yang diperlukan untuk mendirikan monumen dengan mengira titik teguh di kawasan berbukit; mengguna peralatan (seperti kompas) untuk menentukan kedudukan geografi, serta mampu mengangkut bahan-bahan binaan dari jarak jauh apabila diperlukan. Tentu saja mereka tidak melakukan semua ini dengan hanya mengguna alatan dan tenaga kerja primitif. Banyak eksperimen oleh pengkaji dan ahli arkeologi telah membuktikan bahawa adalah mustahil untuk membuat monumen sebegini dalam keadaan seperti yang didakwa oleh teori evolusi. Ramai penyelidik yang cuba untuk membina monumen sama dengan menghasilkan semula keadaan 'Zaman Batu' khayalan telah gagal. Mereka bukan saja menemui kesukaran untuk membina struktur sama, tetapi juga mengalami masalah dalam memindahkan blok-blok batuan dari tempat lain ke tapak binaan. Ini sekali lagi menunjukkan manusia zaman itu tidak mundur seperti dakwaan evolusionis. Mereka menikmati dan memahami senibina, memanfaat teknologi pembinaan dan turut mengkaji astronomi.
The Ishtar Gate, Baghdad |
Rudyard Kipling's book, Just So Stories |
Istilah tersebut yang muncul dalam kritikan Stephen Jay Gould, seorang ahli paleontolgi evolusionis terkenal, dipinjam daripada sebuah buku terbitan tahun 1902 bertajuk Just So Stories karya penulis dan penyair British bernama Rudyard Kipling (1865-1936). Dalam buku cerita yang ditujukan untuk kanak-kanak ini, Kipling menulis beberapa kisah fantasi tentang bagaimana pelbagai hidupan mendapat organ dan sifat masing-masing. Sebagai contoh, beliau menulis petikan berikut tentang belalai gajah:
Pada zaman dahulu kala, sang haiwan yang disukai, Gajah, tidak mempunyai belalai. Ia hanya mempunyai hidung yang kehitaman dan membonjol . . . Tetapi ada seekor anak Gajah kecil yang mempunyai perasaan ingin tahu . . . Maka ia pun berpergian . . . sehingga sampai di tebing Sungai Limpopo yang licin dan kabut, ia terpijak sesuatu yang disangkanya batang kayu. Tetapi itu sebenarnya Sang Buaya . . . kemudian anak Gajah menundukkan kepala menghampiri mulut sang Buaya yang berbau dan bertaring, lalu Sang Buaya menerkam pada hidung si anak Gajah . . . Kemudian anak Gajah duduk pada punggungnya dan menarik, dan tarik, dan tarik, dan hidungnya pun mula memanjang. Sementara Sang Buaya pula terkial-kial di dalam air sambil melibas-libas ekornya, dan ia menarik, dan tarik, dan tarik.38Gould dan beberapa saintis evolusionis lain telah mengkritik penulisan yang penuh dengan senario serupa tanpa ada sebarang bukti untuk menyokong mereka. Begitu juga dengan mereka yang cuba menjelaskan perkembangan masyarakat dalam rangka teori evolusi. Sebagaimana cerita dongeng Kipling, saintis sosial evolusionis bergantung semata-mata pada imaginasi. Bayangkan sejarah manusia yang berdasarkan masyarakat-masyarakat yang moyang mereka kononnya hanya tahu mendengus dan mengguna alatan batuan kasar, tinggal di dalam gua, dan hidup semata-mata bergantung pada hasil buruan dan kutipan, yang kemudiannya mula berkembang dan menceburi bidang pertanian, lalu mula mengguna logam, serta mula membina hubungan sosial seiring dengan peningkatan keupayaan mental mereka. 'Sejarah' sedemikian tiada bezanya dengan kisah bagaimana Sang Gajah mempunyai belalainya.
Gould memberi penjelasan tentang pendekatan tidak saintifik ini:
Para saintis sedar bahawa kesemua kisah tersebut sekadar cerita rekaan; malangnya, ia dipaparkan dalam penulisan yang profesional sehingga mendapat perhatian serius. Akhirnya ia menjadi 'fakta' dan tergolong dalam kesusasteraan popular...39Gould menambah lagi dengan menyatakan bahawa cerita rekaan tersebut tidak membuktikan apa-apa dalam rangka teori evolusi:
Dalam tradisi 'sekadar cerita' sejarah semulajadi evolusi, cerita-cerita tersebut tidak membawa apa-apa makna. Tetapi pengaruhnya, dan kes-kes sama yang lain, telah mengatasi kepercayaan saya secara perlahan sejak dulu lagi. Idea-idea rekaan yang semakin banyak mungkin menyelamatkannya setakat ini, tetapi kebanyakan konsep yang diselamat oleh spekulasi murahan tidak mencukupi buat saya.40
Newgrange
Newgrange, one of world's best-known stone structures, consists of 93 megaliths. |
Ramai ahli arkeologi menghuraikan Newgrange sebagai keajaiban teknikal. Sebagai contoh, kubah di atas struktur itu sememangnya adalah kehebatan kejuruteraan. Setiap batu yang berat di bahagian bawah dan ringan di sebelah atas dengan cermat diletakkan saling bertindih sehingga setiap satunya lebih menonjol daripada yang di bawah. Maka terbinalah satu cerobong berbentuk heksagon dengan ketinggian enam meter di atas bahagian tengah struktur itu. Di atas cerobong itu terdapat penutup yang diperbuat daripada batu yang boleh dibuka dan ditutup bila perlu.
Jelas bahawa binaan gergasi ini dibina oleh mereka yang mempunyai pemahaman mendalam tentang kejuruteraan, mampu mengira dengan tepat, merancang dengan betul, mengangkut beban batuan yang berat, dan memanfaat ilmu pembinaan mereka. Evolusionis tiada penjelasan tentang cara pembinaan struktur ini kerana berdasarkan pandangan karut mereka, manusia pada masa itu bekerja dalam keadaan serba kekurangan dan terkebelakang. Tetapi amat mustahil untuk monumen sebesar itu didirikan oleh golongan yang tiada pengetahuan yang baik dalam bidang kejuruteraan dan pembinaan.
The entrance stone and the roof box at Newgrange. It is still not known how the blocks were transported, nor what techniques were employed during construction. |
Maka, dapat dilihat bahawa para pembina Newgrange bukan sahaja mempunyai ilmu kejuruteraan, malah memiliki pengetahuan astronomi yang membolehkan mereka mengira masa harian dan pergerakan matahari.
Newgrange hanyalah sebahagian daripada struktur batuan zaman itu yang masih lagi kekal di wilayah berkenaan. Dengan melihat pada struktur ini saja, anda dapat menyimpulkan bahawa ianya didirikan oleh golongan yang mempunyai pengetahuan mendalam serta menggunakan cara dan teknik yang amat canggih. Apakah tafsiran yang boleh dibuat berkaitan dengan gaya hidup mereka? Masyarakat yang membina struktur ini pastinya telah hidup dalam persekitaran yang selesa dan penuh tamadun. Jika mereka mempunyai pengetahuan astronomi dan kemahiran yang baik untuk membuat pemerhatian dengan tepat, kehidupan seharian juga pasti bertamadun selari dengan perkembangan pengetahuan mereka. Monumen batuan ini mungkin satu-satunya bangunan yang kekal daripada masyarakat yang hidup dalam rumah yang selesa, mempunyai taman-taman yang diselenggara dengan baik, menerima rawatan di hospital yang bagus, terlibat dengan aktiviti ekonomi, menghargai seni dan sastera serta menikmati warisan budaya yang luas lagi penting. Semua tafsiran realistik berkenaan pembina monumen batuan ini adalah berdasarkan penemuan arkeologi dan fakta sejarah. Tetapi, evolusionis yang telah sebati dengan pemikiran materialis lebih cenderung mengaitkan cerita rekaan hasil dogma-dogma tertentu berbanding membuat tafsiran rasional yang bersesuaian dengan sains. Walau bagaimanapun, semua cerita mereka tidak akan pernah mampu untuk memberi penjelasan muktamad dan benar.
Stonehenge
Stonehenge may have been erected as the building blocks of a wooden construction. A wooden building erected on this would have been unaffected by wind and storms. It is likely that only the foundations of the building have survived. The methods and motives for the construction of Stonehenge are still a matter for debate, but one important feature revealed by scientists is its relationship with astronomy. The people who built this structure possessed an advanced knowledge of the heavens, as well as of engineering. |
Kajian yang dibuat mendedahkan bahawa Stonehenge telah dibina dalam tiga peringkat utama, bermula dalam lebih kurang 2,800 BC. Ini bermakna bahawa sejarah pembinaannya telah berusia hampir 5,000 tahun. Peringkat pembinaan pertama melibatkan penggalian parit, benteng dan beberapa lubang bulat. Dalam peringkat kedua, lebih kurang 80 bluestones (sejenis batuan granit yang dinamakan sempena warnanya) disusun dalam dua bulatan di sekeliling pusat tapak dan batu hele didirikan di luar lingkaran tersebut. Kemudian, bulatan luar didirikan menggunakan susunan batu pasir yang besar dengan batu melintang membentuk bulatan diletak di atasnya.
Aspek utama monumen ini ialah bluestones yang digunakan kerana sumbernya tiada di kawasan berhampiran. Batu-batuan ini dibawa ke tapak Stonehenge dari Pergunungan Preseli yang jauhnya lebih kurang 380 kilometer (240 batu). Jika ahli sejarah evolusionis berpendapat bahawa penduduk di masa itu hidup dalam keadaan serba primitif dan peralatan mereka hanya diperbuat daripada engkol kayu, rakit kayu dan kapak batu, jadi bagaimanakah mereka mengangkut semua batuan ini ke wilayah di mana Stonehenge kini berdiri? Persoalan ini tidak dapat dijawab dengan senario khayalan yang direka-reka.
Dengan membina semula peralatan yang kononnya diguna pada masa itu, sekumpulan pengkaji cuba mengangkut bluestones ke tempat lain yang sama jaraknya. Mereka menggunakan engkol kayu, membuat rakit yang mampu menampung berat batu yang saiznya hampir sama sehingga terpaksa menggabungkan tiga rakit, menggerakkan rakit tersebut di sungai dengan mengguna pancang kayu, dan akhirnya cuba untuk membawa batuan tersebut ke atas bukit dengan bantuan roda kasar. Namun usaha mereka hanya sia-sia. Ini hanyalah satu daripada eksperimen yang dilaksanakan untuk mencari jawapan tentang cara bluestones dibawa sejauh itu. Banyak lagi ujukaji lain telah dijalankan, dan penyelidik berusaha untuk memahami cara pengangkutan yang telah diguna oleh masyarakat zaman itu. Walau bagaimanapun, tiada percubaan yang berjaya. Ini kerana kesemua kajian tersebut dijalankan dengan fahaman salah yang menganggap budaya masyarakat pada waktu itu terlalu mundur dan hanya menggunakan peralatan kasar yang diperbuat daripada batu dan kayu.
Seperkara lagi yang perlu ditegaskan ialah eksperimen yang mereka laksanakan dibantu oleh teknologi moden. Mereka mengguna pelbagai model yang dihasilkan oleh pelabuhan maritim, mengguna tali yang diperbuat oleh kilang berteknologi tinggi, dan membuat perancangan dan pengiraan terperinci. Namun begitu, mereka tetap gagal. Tetapi masyarakat yang hidup 5,000 tahun dulu mengangkut batuan ini yang setiap satunya mempunyai berat bertan-tan lalu menyusunnya dalam bentuk bulatan melalui pengiraan posisi geografi yang tepat. Jelas sekali mereka tidak menyiapkan semua ini dengan peralatan batu serta rakit dan engkol kayu. Stonehenge dan banyak megalit lainnya telah dibina dengan teknologi yang masih belum dapat difahami pada hari ini.
Tinggalan Menakjubkan Di Bandar Tiahuanaco
It is impossible for stones weighing many tons each, used here in the South American city of Tiahuanaco, to be transported without steel cables, winches, and other construction equipment. |
Antara tinggalan Tiahuanaco yang paling menakjubkan adalah satu kalendar yang menunjukkan ekuinoks- ekuinoks, musim- musim, dan posisi bulan pada setiap jam dan pergerakannya. Kalendar ini antara bukti yang menunjukkan bahawa masyarakat yang tinggal di kawasan itu memiliki teknologi yang tinggi. Antara tinggalan lain yang mengagumkan adalah monumen-monumen yang diperbuat daripada blok batuan besar, sesetengah daripadanya mempunyai berat sehingga 100 tan.
Seorang penulis Reader's Digest menulis, "...para jurutera terbaik hari ini masih lagi bertanya kepada diri sendiri tentang keupayaan mereka untuk memotong dan menggerakkan batuan besar seperti yang digunakan untuk membina bandar tersebut. Batuan gergasi itu kelihatan seperti acuan telah digunakan untuk memotongnya..."41
The Gate of the Sun, estimated to weigh around 10 tons, could not have been built by a society devoid of technological means, as evolutionists claim. Such structures invalidate the evolutionist claim that human history evolved from the primitive to the developed. |
Antara satu daripada monumen terpenting di Tiahuanaco adalah Gate of the Sun. Diperbuat daripada satu blok tunggal, dengan ketinggian 3 meter (10 kaki) dan kelebaran 5 meter (16.5 kaki) serta berat yang dianggarkan lebih daripada 10 tan. Gerbang tersebut dihiasi dengan pelbagai ukiran. Tiada penjelasan tentang teknik-teknik yang digunakan dalam pembinaannya. Apakah jenis teknologi yang diaplikasikan pada struktur yang sebegitu menarik? Bagaimana batu seberat 10 tan diekstrak, dan dengan apakah ianya dibawa dari kuari batuan. Jelas bahawa semua ini dicapai dengan menggunakan lebih daripada alatan dan perkakasan asas seperti yang digembar-gemburkan oleh evolusionis.
Sekiranya anda mengambil kira keadaan geografi di kawasan Tiahuanaco, semua pencapaian mengandaikan bahagian yang lebih mengagumkan. Bandar itu terletak berkilometer jauhnya dari mana-mana kawasan petempatan biasa dan dibina pada dataran tinggi yang lebih kurang 4,000 meter (13,000 kaki), di mana tekanan atmosfera hanya separuh berbanding atmosfera di paras laut. Tahap oksigen yang berkurangan ini akan menyebabkan sebarang kerja memerlukan lebih banyak tenaga kerja.
Semua ini membuktikan, seperti juga kawasan lain di dunia, bahawa peradaban yang maju telah wujud di masa lalu - sekaligus menyangkal dakwaan bahawa masyarakat sentiasa berkembang kepada tahap yang lebih maju.
Expert Stonemasons Who Lived on Gobekli Tepe 11,000 Years Ago
The stonework in the photos at bottom left and its detailed shapes display the artistic taste of the people who made them, 11,000 years ago. More important, however, is that the artists must have used metal tools to carve these stones, not by hitting or rubbing one stone against another. Such fine work is only possible by means of such tools, as the metal lathes, files and saws used in stonemasonry today.
The photo at bottom right shows a present-day stonemason at work, using similar techniques. Artists living 11,000 years ago may have produced their works of art only by employing similar methods.
The photo at bottom right shows a present-day stonemason at work, using similar techniques. Artists living 11,000 years ago may have produced their works of art only by employing similar methods.
MESIR PURBA: TAMADUN GEMILANG DALAM SENI DAN SAINS
Mesir purba yang mempunyai lebih pengetahuan dan pengalaman merupakan antara peradaban manusia yang paling mengagumkan dari segi seni dan sains, serta tidak mustahil mereka merupakan sumber yang diwarisi oleh sesetengah masyarakat primitif. Di kalangan masyarakat Mesir, golongan yang menyimpang, agama pagan, terdapat pekerja-pekerja Yahudi dengan pengetahuan seni yang berasal dari zaman Nabi Nuh (as) dan Nabi Ibrahim (as). Mereka yang berkemahiran ini menggunakan ilmu yang dipelajari daripada nabi-nabi terdahulu.The Egyptians' mummification techniques demonstrate that they possessed advanced medical knowledge. |
Asal-usul Perubatan Mesir Purba
Kecanggihan yang dicapai oleh ahli-ahli fizik di zaman Mesir purba amat mengagumkan. Banyak hasil penemuan yang menghairankan ahli-ahli arkeologi kerana tiada sejarawan yang menjangka teknologi tinggi seperti itu dari peradaban yang wujud dalam tahun 3,000 BC. Analisis X-ray ke atas mumia mendapati bahawa pembedahan otak telah dilakukan di zaman Mesir purba.43 Tambahan pula, operasi tersebut dilaksanakan dengan menggunakan teknik-teknik yang lebih profesional. Apabila tengkorak mumia yang menjalani pembedahan diperiksa, didapati bahawa pemotongannya telah dilakukan dengan kemas. Tulang tengkorak yang kembali bercantum membuktikan yang pesakit mampu hidup lama selepas pembedahan tersebut.44
Satu lagi contoh dalam bidang perubatan. Kemajuan yang besar dicapai pada kurun ke-19 berdasarkan perkembangan pantas dalam sains ujikaji, termasuk penemuan antibiotik. Walau bagaimanapun, perkataan 'penemuan' tidak seberapa tepat kerana kebanyakan teknik berkenaan telah diketahui oleh masyarakat Mesir purba.45
The body of the Egyptian Pharaoh Tutankhamen was preserved inside two coffins, one inside the other. |
TProses mumifikasi adalah sangat kompleks. Pertama, otak dan organ dalaman mayat dikeluarkan dengan alatan khas. Peringkat seterusnya melibatkan penyahhidratan tubuh selama 40 hari dengan menggunakan natron. (Natron adalah sejenis garam mineral, kandungan utamanya adalah campuran sodium bikarbonat dan sodium karbonat dengan sedikit sodium klorida dan sodium sulfat.) Selepas cairan berlebihan dalam badan dikeluarkan, rongga badan kemudian dipenuhkan dengan kain linen, pasir atau habuk kayu. Kulit disapukan dengan campuran herba khas dan seterusnya dilapis dengan cairan damar untuk melindunginya. Akhir sekali, tubuh tersebut dibungkus dengan balutan kain linen. 46
Mummification, carried out without damaging the shape of the body and by extracting all the deceased's internal organs, shows that those who performed it possessed a sufficient knowledge of anatomy to know the position of all the various organs.
Quite apart from the techniques of mummification, the Egyptians of 5,000 years ago enjoyed a wide range of other medical sophistication. For example:
The Smith Papyrus, which describes how the ancient Egyptians used bandages made out of linen. |
Para doktor di Mesir dikawalselia oleh Negara. Sekiranya pesakit gagal untuk sembuh atau meninggal dunia, kerajaan akan menyiasat puncanya dan menentukan sama ada cara rawatan yang digunakan oleh doktor bersesuaian dengan undang-undang. Jika didapati berlaku kesilapan semasa rawatan, doktor tersebut akan didenda mengikut rangka perundangan yang ditetapkan.
Setiap kuil memiliki makmal yang serba lengkap di mana ubatan disedia dan disimpan.
Kejayaan pertama dalam farmakologi, dan penggunaan balutan dan tekapan, bermula di zaman Mesir purba. Papirus Smith (yang sepenuhnya berkaitan dengan perubatan) menerangkan bagaimana jalur perekat linen - bahan yang sesuai untuk membuat balutan - digunakan untuk menutup luka.
Penemuan arkeologi telah mendedahkan satu gambar terperinci berkenaan amalan perubatan di Mesir. Tambahan pula, nama dan gelaran lebih daripada 100 orang doktor yang mengkhusus dalam bidang masing-masing telah ditemui.
Ukiran timbul pada dinding sebuah kuil di Kom Ombo menunjukkan ukiran sebuah kotak peralatan pembedahan. Kotak ini mengandungi kekacip logam, pisau bedah, gergaji, kuar, spatula, cangkuk kecil dan angkup.
Teknik-teknik yang digunakan adalah pelbagai. Bukaan dan retakan ditetapkan, splin digunakan dan luka ditutup dengan jahitan. Retakan yang berjaya sembuh selepas rawatan boleh dijumpai pada kebanyakan mumia.
Walaupun tiada kesan pembedahan ditemui pada kebanyakan mumia, terdapat 13 rujukan kepada jahitan pembedahan pada Papirus Smith. Ini membuktikan bahawa masyarakat Mesir purba mengurus luka pembedahan dengan baik dan menggunakan benang linen. Jarum dalam segala kemungkinan diperbuat daripada tembaga.
Doktor-doktor Mesir dapat membezakan antara luka yang tidak berkuman dan yang dijangkiti kuman. Mereka menggunakan campuran lemak kambing gurun, minyak fir dan kacang pis hancur untuk membersih luka yang dijangkiti.
Penisilin dan antibiotik hanya ditemui baru-baru ini. Walau bagaimanapun, masyarakat Mesir purba telah menggunakan versi organik pertama ubatan ini dan juga jenis-jenis antibiotik yang lain, serta menulis penerangan bersesuaian untuk pelbagai jenis penyakit.47
Seiring dengan perkembangan besar dalam bidang perubatan, penggalian juga telah mendedahkan bahawa mereka sangat berminat dalam perkara seperti perancangan bandar dan senibina.
Perkembangan Ilmu Kaji Logam Di Mesir Purba
Secara asasnya, ilmu kaji logam merupakan cabang sains dan teknologi yang melibatkan penapisan daripada bahan-bahan kasar, pembentukan dan pemeliharaan pelbagai jenis logam dan sebatiannya. Kajian terhadap tamadun Mesir purba menunjukkan bahawa sekitar 3,000 dan 3,500 tahun dulu, masyarakat Mesir merupakan pakar dalam pengekstrakan dan penghasilan pelbagai mineral dan logam, terutamanya emas, tembaga dan besi. Ilmu kaji logam yang jauh berkembang membuktikan bahawa mereka lebih maju dalam pencarian, pengekstrakan dan penghasilan bijih, serta mempunyai ilmu kimia yang baik.(1, 2) Finely worked pectorals of the king, crafted of gold, silver and semi-precious stones (3) A pair of finely crafted sandals (4) A small, long-spouted pitcher made of hard gold still maintains its strength and brightness. |
Masyarakat Mesir purba juga menggunakan besi sebagai tambahan untuk tembaga. Timah digunakan untuk menghasilkan gangsa, dan kobalt untuk mewarna kaca. Logam yang tidak terdapat secara semulajadi di Mesir telah diimport dari wilayah lain, terutamanya Parsi.
(5) This golden ornament found at the neck of Tutankhamen's mummy contains very fine gold workmanship; around 150 other jewels were found on the same mummy. (6) A gold-plated wooden chest set on a silver-plated sledge (7) A pectoral made of gold, lapis lazuli and turquoise, discovered at Tanis The fine workmanship in the jewels shows that sophisticated goldsmith's tools were employed. In the absence of such equipment, such fine workmanship is impossible. The quality and delicacy of Egyptian gold workmanship is equal to that of the present day. |
Ini juga menunjukkan bahawa mereka mempunyai pengetahuan saintifik dan teknologi yang diperlukan untuk mengenal pasti logam, mengekstrak bijih daripadanya, menghaluskan logam dan mengekstraknya, kemudian menggabungkannya untuk menghasilkan aloi.
Perancangan Bandar Dan Infrastruktur Mesir Purba
Iklim yang kering telah meninggalkan banyak petunjuk berkaitan tamadun Mesir, sekaligus membuktikan bandar Mesir kuno telah mempunyai kemudahan asas yang jauh berkembang.One indication of the Egyptians' advanced civilization is doubtless their knowledge of architecture and engineering. |
Teknik-teknik senibina yang mereka aplikasikan di masa 3,000 BC amat profesional dan bertujuan untuk menyelesaikan pelbagai kesukaran dan masalah berkenaan infrastruktur. Air merupakan antara elemen terpenting untuk negara kering seperti Mesir. Kenyataannya, mereka berjaya menemui penyelesaian terbaik berhubung masalah ini, iaitu dengan menyertakan tangki bina dalam untuk menyimpan air.
Simpanan air yang banyak ditemui di kawasan oasis Fayum merupakan sebahagian daripadanya. Masyarakat Mesir juga membina beberapa tasik buatan untuk memastikan kelangsungan kehidupan di bahagian-bahagian tertentu. Tasik-tasik kecil yang menerima air dari Sungai Nil ini memungkinkan kewujudan peradaban yang maju di tanah gersang Mesir. Mereka membina Tasik Moeris, yang terletak 80 kilometer (50 batu) di barat daya Cairo hari ini, bertujuan untuk menakung air dari Sungai Nil melalui terusan. Penempatan dan rumah ibadat telah didirikan berhampiran takungan ini.48
Pengetahuan masyarakat Mesir dalam bidang kejuruteraan, perancangan bandar dan perubatan serta bagaimana ia harus diaplikasikan merupakan sebahagian bukti berkaitan tamadun gemilang yang pernah mereka miliki.
Pengetahuan dan tindakan yang mereka laksanakan sekali lagi menolak pendapat bahawa masyarakat berkembang daripada peringkat primitif kepada tahap bertamadun. Masyarakat yang hidup 5,000 tahun lalu memiliki tahap peradaban yang jauh lebih maju daripada sesetengah komuniti yang hidup di negara yang sama pada hari ini, sesuatu yang tidak mampu dijelaskan dari segi 'perkembangan evolusi'. Semasa masyarakat Mesir purba menikmati peradaban gemilang mereka, tidak dapat dinafikan bahawa terdapat lebih banyak komuniti yang hidup dalam keadaan serba mundur di Afrika dan lain-lain bahagian di dunia. Tetapi tiada seorang pun di antara mereka yang mempunyai ciri-ciri yang kurang daripada manusia, apatah lagi sifat-sifat seperti beruk. Masyarakat Mesir, mereka yang hidup dalam keadaan primitif pada masa yang sama, termasuk juga komuniti yang hidup ratusan ribu tahun dahulu, telah sekian lama sememangnya manusia seperti hari ini dalam segala aspek. Walaupun sebahagian komuniti mungkin hidup serba maju dan sesetengah lagi hidup penuh kekurangan, tetapi ini tidak membuktikan bahawa manusia berasal daripada beruk atau pun sebuah bangsa berkembang daripada bangsa lain, seperti mana yang didakwa oleh para evolusionis. Tafsiran seumpama itu hanya sekadar penyimpangan sains, kewarasan dan logik.
Pencapaian Masyarakat Mesir Purba Dalam Bidang Tekstil
Examples of linen, dating back to Ancient Egypt |
Pencapaian Matematik Yang Lebih Unggul
The Rhind Papyrus |
Tambahan pula, mereka tahu perbezaan antara planet dengan bintang. Mereka memasukkan beberapa bintang yang sukar dilihat dengan mata kasar ke dalam senarai kajian astronomi mereka.
Dek kerana hidup mereka bergantung kepada Sungai Nil, mereka perlu memeriksa parasnya semasa banjir tahunan berlaku. Meraka mencipta 'Nilometer' untuk mengukur aras ketinggian air sungai, serta melantik beberapa pegawai untuk tugas itu.52
Teknologi Pembinaan Yang Penuh Misteri
Struktur paling penting yang telah dibina oleh masyarakat Mesir purba, yang mana ramai pelawat masih terpegun hari ini, adalah piramid. Piramid Giza adalah yang paling istimewa dan dianggap sebagai binaan batu yang paling besar di dunia sehingga ke hari ini. Sejak zaman Herodotus, ramai ahli sejarah dan arkeologi telah mengemukakan pelbagai teori tentang pembinaan piramid. Sebahagian berpendapat bahawa hamba abdi telah digunakan dalam pembinaannya dan mengandaikan beberapa teknik berbeza, daripada teknik tanjakan sehingga kepada piramid berteres. Gambaran lengkap yang wujud hasil daripada teknik andaian ini adalah seperti berikut:- Piramid dibina oleh hamba abdi, dengan jumlah mereka yang amat ramai, dalam lingkungan 240,000 orang.
- Tanjakan digunakan dalam pembinaan piramid, kemudian mengambil masa lebih kurang lapan tahun untuk meleraikan tanjakan tersebut selepas pembinaannya.
Sambil menyatakan bahawa Garde-Hanson telah mengambil kira pelbagai aspek yang telah diabaikan oleh ahli teori yang lain, Moustafa Gadalla dalam bukunya yang berjudul Historical Deception: The Untold Story of Ancient Egypt telah berkata:
Cuba bayangkan statistik yang menghairankan sewaktu melawat piramid: 4,000 pekerja kuari menghasilkan 330 blok batuan setiap hari tanpa henti. Setiap hari pada musim banjir, 4,000 blok dibawa ke Sungai Nil, dibawa menyeberang, diheret di atas tanjakan ke dataran Giza, dan diletakkan di bahagian teras - 6.67 blok setiap minit! Bayangkan 6.67 blok dalam setiap 60 saat!54Tambahan pula, harus diingat bahawa kawasan permukaan setiap piramid adalah lebih kurang 5.5 ekar. Maka 115,000 batu lapisan diperlukan untuk setiap permukaan. Batuan ini telah diletakkan dengan cermat di tempat sepatutnya yang mana ruang di antara mereka terlalu kecil untuk memuatkan walaupun sekeping kertas.55
Ini hanyalah sebahagian sanggahan yang membuktikan bahawa misteri pembinaan piramid belum dapat diselesaikan oleh sains dan technologi abad ke-21.
STRIKING FACTS ABOUT THE GIZA PYRAMIDS Some of the research onto the pyramids at Giza has shown that the Ancient Egyptians possessed a highly developed knowledge of mathematics and geometry. In addition to their knowledge of mathematics and geometry, the people who planned the pyramids must also have known the measurements of the Earth, its circumference, and the angle of tilt of its axis. This information about the pyramids, whose construction began around 2,500 BCE, is even more striking when one considers that they were built some 2,000 years before the great Greek mathematicians Pythagoras, Archimedes and Euclid:
|
Jika Seseorang Berhasrat Untuk Membina Semula Piramid...
The Great Pyramid of Cheops (Khufu)consists of some 2.5 million stone blocks. Assume that ten blocks were laid every day-which would require an enormous effort on the part of the workers-then it would take 684 years to lay all 2.5 million blocks. Yet it is thought that such pyramids in question took an average of only 20 to 30 years to build. Just this simple calculation reveals that when constructing the pyramids, the Egyptians used a very different and superior technology. |
Jadi bagaimana masyarakat Mesir purba membina piramid gergasi ini? Apakah jenis kuasa, mesin, dan teknik yang digunakan untuk mendirikan teresan batuan ini? Bagaimanakah makam batu tersebut diukir? Bagaimana pencahayaan dibekalkan semasa pembinaan? (Tiada jelaga dan kotoran dijumpai pada dinding atau siling piramid dan makam.) Bagaimana blok batuan dipindahkan dari kawasan perlombongan, dan bagaimana bentuk permukaannya yang berbeza-beza dilicinkan? Bagaimana blok-blok yang seberat beberapa tan ini diangkut dan dipadankan bersama sehingga ke tahap ketepatan 1/1000 setiap sentimeter? Banyak lagi pertanyaan yang boleh dikemukakan. Namun dapatkah persoalan-persoalan ini dijawab dengan cara yang logik dan rasional menerusi salah faham evolusionis terhadap sejarah manusia? Tentu saja tidak!
Dengan seni, perubatan dan budaya mereka, masyarakat Mesir purba menghasilkan tamadun yang amat luas. Hasil kerja, terapi perubatan yang diguna, dan pengetahuan mendalam serta pengalaman yang dimiliki merupakan sebahagian bukti penting tentang ketamadunan mereka. Bahkan ada sesetengah saintis hari ini mendakwa bahawa kerja masyarakat Mesir purba - yang menurut pandangan teori evolusi, pembinaannya pasti terlalu sukar - sebenarnya didirikan oleh pelawat dari luar bumi.
Buildings constructed by past societies using giant stones indicate that machinery similar to that used in modern construction must have been employed in the past. The resemblance of this decorative object of gold to construction machinery is striking. Discovered in Panama in the 1920s, this item is believed to have been hung as a pendant. This and similar discoveries refute evolutionist claims that past societies were completely primitive. There have been obvious advances in technology and knowledge accumulated throughout the course of history, but this does not mean that people in the past lived like animals. Past societies developed various devices and used machinery in light of their own requirements. Top right: Probable model of a backhoe of the period Bottom right: Model of a present-day backhoe |
Detail of the back-panel of Tutankhamen's royal throne, Cairo, Egyptian Museum |
Peradaban Mesir purba dan tamadun lain sepanjang sejarah telah dipelopori oleh golongan yang mempunyai kewarasan dan keinginan. Hari ini, kita kagum melihat banyak artifak yang berasal dari tahun 3,000 BC, sementara para saintis dan pakar berdebat mengenai cara semua ini dibina. Tetapi yang pentingnya ialah peradaban 5,000 tahun lalu, yang kesannya masih dapat dilihat pada hari ini, amat jelas telah dibina dengan pengalaman dan pengetahuan mendalam yang berusia lebih ribuan tahun. Dalam erti kata lain, asal-usul peradaban purba ini bahkan berusia lebih tua. Ini bermakna bahawa sejak dari zaman paling awal lagi, tiada manusia primitif separa beruk yang ketiadaan upaya bertutur, dan hidup bergantung semata-mata pada perburuan, seperti yang didakwa oleh penganjur sejarah evolusi. Sejak pertama kali diciptakan, manusia telah menikmati sifat dan karakter yang sama seperti kebijaksanaan, konsep kecantikan, kefahaman, kesedaran dan nilai-nilai moral, seperti mana manusia hari ini.
KESIMPULAN
Hakikat Keabadian Masa Tidak Seharusnya Diabaikan
Jumpaan sejarah dan arkeologi yang telah kita bincangkan dalam buku ini membuktikan bahawa dakwaan penganjur teori Darwin tentang evolusi sejarah dan manusia adalah kekarutan yang langsung tiada pengesahan saintifik. Alasan untuk mereka bemati-matian menyokong pandangan itu adalah disebabkan kegagalan materialisme. Seperti yang kita sedia maklum, golongan materialis membuat kesilapan dengan menolak hakikat penciptaan; percaya bahawa materi adalah satu-satunya entiti yang wujud selamanya dan akan terus kekal abadi. Dengan kata lain, mereka telah mendewakan materi. (Allah tentunya lebih daripada itu). Namun, sains hari ini telah mencapai titik pengesahan yang membuktikan bahawa alam semesta telah wujud daripada tiada (ia telah diciptakan), sekaligus menyanggah semua teori dan falsafah yang menyokong materialisme dan andaian materialis.Sekalipun pendapat golongan materialis bertentangan dengan bukti saintifik, namun mereka tidak boleh mengambil risiko menerima materi sebagai satu ciptaan. Andainya mereka boleh lari daripada prejudis dogmatik mereka barang sebentar, pasti mereka akan dapat melihat kebenaran dan membebaskan diri mereka daripada cengkaman sihir materialisme. Untuk melakukan ini, mereka hanya perlu meletakkan pendapat tradisional mereka ke satu sisi, bersihkan diri mereka daripada ketaksuban ideologi dan punyai minda terbuka.
Perkara pertama yang harus mereka fikirkan ialah sifat semulajadi konsep masa, kerana golongan materialis menganggap masa, seperti juga materi, adalah mutlak. Kepalsuan ini telah menghalang ramai daripada mereka untuk melihat kebenaran. Sains moden telah membuktikan bahawa masa merupakan terbitan materi. Seperti materi, masa juga telah diciptakan daripada kosong. Ini bermakna masa mempunyai permulaannya. Dalam kurun terbaru, masa juga telah didapati sebagai satu konsep relatif; ia seperti mengubah persepsi dan bukan sesuatu yang stabil dan kekal, sepertimana yang dipercayai oleh materialis selama berabad lamanya.
Sifat Semulajadi Konsep Masa
Apa yang kita sebut 'masa' sebenarnya adalah cara yang mana kita membezakan satu momen dengan momen yang lain. Contohnya, apabila seseorang mengetuk sesuatu objek, dia akan mendengar bunyi tertentu. Jika dia mengetuk objek sama sekali lagi, dia akan mendengar satu lagi bunyi. Percaya bahawa terdapat hentian di antara dua bunyi, dia memanggil jeda ini sebagai 'masa'. Tetapi sewaktu mendengar bunyi kedua, bunyi pertama tadi hanya tinggal sebagai imaginasi dalam minda dan sekadar secebis informasi dalam memorinya. Seseorang merumus persepsinya terhadap masa dengan membezakan momen 'semasa' dengan apa yang ada di dalam ingatannya. Tanpa membuat perbandingan ini, dia juga tidak akan mempunyai persepsi tentang masa.Julian Barbour, seorang ahli fizik popular mendefinisikan masa sebagai berikut:
Masa tidak lebih dari sekadar cara perubahan posisi sesuatu objek. Buah bandul jam berayun, maka jarum-jarumnya akan bergerak.82
Secara ringkasnya, masa timbul hasil daripada perbandingan maklumat yang tersimpan dalam otak. Sekiranya seseorang itu tiada ingatan, otaknya tidak berupaya membuat tafsiran sebegitu, maka dia tidak akan pernah membentuk sebarang persepsi masa. Seseorang menentukan dirinya telah berumur 30 tahun hanya kerana dia mempunyai pertambahan maklumat berkaitan 30 tahun itu. Andainya tiada memori, dia tidak dapat memikirkan sebarang jangka waktu sebelumnya dan hanya mengalami 'detik' tunggal yang sedang dilalui.
Konsep 'Masa Lalu' Kita Sekadar Informasi Dalam Memori
Time exists as a comparison of various illusions inside the brain. If a person had no memory, his brain could not make such analyses and therefore there could be no conception of time. If people had no memories, they would not think of a period of past time, but experience only the single "moment" they live in. |
Sekiranya Allah memasukkan kejadian akan datang ke dalam memori, maka bakal peristiwa itu akan menjadi masa lalu untuk kita. Misalannya, seseorang yang berumur 30 tahun mengingati semula memori dan kejadian 30 tahunnya, maka dia akan menganggap telah hidup selama 30 tahun. Jika bakal kejadian antara umur 30 dan 70 disalurkan ke dalam memorinya, maka untuk individu 30 tahun ini, 30 tahun dan masa depannya yang berada di antara 30 tahun dan 70 tahun akan menjadi masa lalu buatnya. Dalam situasi ini, kedua-dua masa lalu dan masa depan akan menjadi 'sekarang' dalam memorinya, dan setiap satu kejadian akan menjadi pengalaman jelas padanya.
Oleh kerana Allah telah membuat kita menganggap peristiwa dalam siri yang jelas, seolah-olah masa bergerak dari masa lalu ke masa depan, Dia tidak memberitahu tentang masa depan ataupun menyalurkan maklumat ini ke dalam memori kita. Masa depan belum berada dalam memori, tetapi semua masa lalu dan masa akan datang manusia berada dalam ingatan-Nya yang abadi. Ini seperti memerhati kehidupan manusia seolah-olah ianya telah digambar dan disiapkan sepenuhnya dalam tayangan gambar. Seseorang yang tidak boleh mempercepat wayang itu melihat kehidupannya sementara rangka cerita berlalu satu demi satu. Dia silap dalam memikirkan bahawa rangka cerita yang belum dilihat itu termasuk dalam masa depan.
Sejarah Dunia Juga Satu Konsep Relatif
The beginning and the end of World War II, the firing of the first rocket into space, the laying of the first stone in the construction of the Ancient Egyptian pyramids, and the erection of stones weighing tons at Stonehenge all exist in a single moment in the sight of God. |
Kita bergantung pada lima deria untuk hidup. Kita mengerti hanya apa yang dibenarkan oleh deria, dan kita tidak akan pernah berjaya melangkah keluar daripada sempadan deria kita sendiri. Masa dan ruang di mana kita hidup dimengertikan dengan sama. Jika otak kita tidak dapat mengesan kejadian menerusi lima deria tersebut, kita hanya sekadar berkata bahawa peristiwa itu 'telah lenyap'. Maka, semua kejadian, gambaran atau sensasi yang tersimpan dalam memori masih ada untuk kita - yakni, ianya hidup, sementara yang dilupakan sudah tidak wujud. Dengan erti kata lain, kejadian dan peristiwa yang tiada dalam memori sebenarnya telah menjadi masa lalu buat kita. Mereka cuma telah 'mati' dan tidak wujud lagi.
Tetapi ini hanya benar untuk manusia kerana hanya merekalah yang mempunyai memori yang terhad. Sebaliknya ingatan Allah adalah lebih tinggi terhadap setiap sesuatu. Ianya tidak terhad dan abadi, tetapi sesuatu perlu dinyatakan di sini: Istilah 'ingatan Allah' digunakan hanya untuk tujuan penjelasan. Adalah amat jelas bahawa sebarang perbandingan atau persamaan tidak boleh dibuat terhadap memori Allah dan ingatan manusia. Allah adalah Yang Menciptakan setiap sesuatu daripada kosong dan Yang Maha Mengetahui, sehinggalah ke titik paling akhir.
Oleh kerana ingatan Allah adalah tidak berkesudahan, tiada yang lahir di dalamnya yang pernah hilang. Dengan kata lain, tiada ciptaan Allah yang pernah lenyap. Tiada bunga yang layu, tiada air minuman yang kering, tiada jangka waktu yang berpenghujung, dan tiada makanan yang dimakan sepenuhnya. Dalam bentuk pertamanya sebagai debu awanan, alam semesta berada dalam penglihatan Allah; setiap detik dalam sejarah wujud dalam pandangan Allah. Batuan Stonehenge didirikan, piramid masyarakat Mesir dibina, masyarakat Sumeria meninjau bintang-bintang, Neanderthal mencari nafkah untuk hidup mereka, gambar gua Lascaux dilukis, manusia tinggal di Catal Huyuk, dan Perang Dunia Ke-2 menggila. Begitu juga dengan masyarakat yang akan hidup ribuan tahun dari sekarang yang akan berada dalam pemerhatian Allah, sekalipun di masa mereka membina tamadun dan mengurus kehidupan.
Keabadian telah bermula untuk sesuatu kejadian atau peristiwa semenjak diciptakan. Misalannya, apabila bunga diciptakan, ia sebenarnya tidak ditakdirkan untuk lenyap. Bahawasanya ia berakhir menjadi sebahagian daripada sensasi seseorang dan dipadamkan dari ingatannya tidak bermakna bahawa ia lenyap atau mati. Keadaannya pada pandangan Allah-lah yang menjadi persoalan. Tambahan pula, semua peringkat kejadian ini sejak dari penciptaannya, menerusi setiap detik kehidupan dan kematiannya, tetap wujud dalam memori Allah.
We have variegated it for them so they might pay heed but most people spurn anything else but disbelief. (Qur'an, 25:50) |
Pengakuan Jujur
Semua pengetahuan ini adalah yang terpenting dalam kehidupan manusia. Ini pastinya bukan sebarang falsafah atau fahaman, tetapi hasil daripada kesimpulan saintifik yang mustahil untuk dinafikan. Besar kemungkinan ramai pembaca yang sedang mengaitkan fakta-fakta ini dengan keabadiaan dan sifat sebenar masa untuk pertama kalinya dalam hidup mereka.Walau bagaimanapun, satu perkara penting perlu diingati: Allah melalui Al-Quran menyatakan bahawa:
(Kami adakan semuanya itu) untuk menjadi perhatian dan peringatan, (yang menunjukkan jalan kebenaran), kepada tiap-tiap seorang hamba Allah yang mahu kembali kepadaNya (dengan taat dan berbakti). (Surah Qaaf, ayat 8)
yang memberi perhatian. Dengan kata lain, hanya mereka yang benar-benar mencari bimbingan Allah dan menghargai kekuasaan abadi-Nya yang akan mengambil berat terhadap penjelasan ini dan mendapat pemahaman sepenuhnya daripada fakta-fakta tersebut.Seseorang mungkin dipengaruhi oleh materialisme sepanjang hidupnya. Dek kerana pengaruh ini, dia mungkin tidak mempunyai peluang untuk memikirkan fakta-fakta ini dengan fikiran terbuka. Tetapi ini tidak bermaksud dia perlu terus-menerus menjalani hidupnya dalam tipu daya. Sesiapa yang melihat kebenaran seharusnya meninggalkan kepalsuan, serta mendengar dan mematuhi ajakan moral yang timbul dalam kesedarannya. Al-Quran menyatakan bahawa setiap individu mesti mengelakkan diri daripada menjauhi kebenaran selepas melihatnya:
Dan mereka mengingkarinya secara zalim dan sombong angkuh sedang hati mereka meyakini kebenarannya. Oleh itu, lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang yang melakukan kerosakan. (Surah an-Naml, ayat 14)
Sesiapa yang melihat dan mengakui kebenaran, insyaAllah, akan mendapat kesejahteraan di dunia dan akhirat:Dan (nyatalah bahawa) yang membawa kebenaran (tauhid dan hukum agama) serta dia (dan pengikut-pengikutnya) mengakui kebenarannya (dengan mematuhi hukum itu), mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Surah az-Zumar, ayat 33)
From the Humble Servant of The Lord .. Mohamad Azhaari Shah Sulaiman
Subscribe to:
Posts (Atom)
Thou art here to read and think and comprehend and relate and smile!!
iqra'.. Bismi Rabb.. Umat islam kini bagai buih dilautan.. Dilanda ombak ia hilang. Ditiup angin ia pecah..