Wednesday, September 8, 2010

Permasalahan Indonesia Malaysia.

1.
Ish ish ish.. Tak settle lagi?

2.
Semalam aku pergi menyerang page Say No To Malaysia. Saje je. Cari pasal. Boring betul semalam. Lagipun sambil memberi peringatan, boleh cari kawan baru..

3.
mulanya aku tak berniat pun nak serang. Sekadar nak perhati ja apa yang dorang hanginkan sangat pasal Malaysia ni.

4.
Then aku post la statement kat situ.

5.
1st Statement : Salam damai dari Malaysia.

6.
2nd Statement : Say Yes To Peace, Say Yes To Malaysia.

7.
tak lama lepas tu, ramai juga la add aku. Salah seorang nya Akhi Farras Mutawwakil. Aku tak pasti nak approve atau tidak pada mulanya. Tapi memikirkan tentang faedah yang boleh aku manfaatkan, aku approve je la.

8.
Farras Mutawakkil > salam damai kembali dari INDONESIA, eh kenalan dong!!!!,,,,

9.
Aku > Salam damai.. Kamu dari indonesia ya? Beritahu mereka.. Ini semua satu permainan yahudi untuk memecah belahkan umat islam antara indonesia dan malaysia.. ^_^

10.
Farras Mutawakkil >
ya ya saya setuju, saya setuju, saya juga tidak mau perang dengan malaysia, karena saya yakin masih banyak orang- orang yang sholat di sana

11.
Aku > Boleh ana tahu mengapa warga indonesia benci kepada Malaysia?

12.
Farras Mutawwakkil > tidak seluruh warga indonesia benci kepada warga malaysia, saya pun tidak tau, saya santri sekolah ''boarding'', ketika saya kembali ke rumah, saya bingung kenapa RI-Malaysia berselisih,,,,,,,

13.
Aku > Ya, boleh kamu tanyakan kepada mereka? Ana sekarang cuba untuk membuat kajian tentang permasalahan ini.

14.
Farras Mutawwakkil > yang saya ketahui, karena ada beberapa nelayan malaysia yang memasuki perairan indonesia, kemudian nelayan tersebut ''menyuap'' polisi perbatasan dengan 7.000 ringgit, tapi nelayan tersebut ditangkap, kemudian di pulangkan ke malaysia kembali.

15.
kedua, masalah perbatasan negara, yang malaysia mengambil daerah perbatasan indonesia, oleh karena itulah sebagian warga indonesia menyebutnya maling-sia

16.
ketiga, masalah yang sudah lama adalah budaya indonesia yang telah lama di
''copypaste'' oleh malaysia, seperti wayang, batik, musik tradisional, dll....


17.
aku bukan lah batak sangat dengan perbualan macam ni. Dah biasa sangat dah. Lagi lagi kat topixx.com , tapi cuba perhatikan kata katanya. tak solat? Kita nak perang? Bila masa ni?

18. Mari lah baca artikel dibawah ini mengenai persekongkolan Indo-Msia. Semoga beroleh manfaat dan penyelesaian dari artikel ini. Insha Allah.

Persekongkolan antara Malaysia Indonesia

[artikel nukilan Sri Palupi Direktur Ecosoc]

"Kita banyak mengecam Malaysia atas penganiayaan TKI. Padahal, Pemerintah Indonesia lebih kejam terhadap TKI. Malaysia melegalkan perbudakan demi membela kepentingan warga dan bangsanya sendiri. Sementara berhadapan dengan sistem perbudakan Malaysia, Pemerintah Indonesia justru membuat kebijakan yang mempermudah warganya diperdagangkan dan tidak hadir di saat TKI menghadapi masalah hingga kehilangan nyawa. Ironis bahwa saat TKI didorong memperbesar devisa, mengumpulkan uang receh negara tetangga dengan risiko kehilangan nyawa, para pejabat justru memperbesar korupsi dan DPR sibuk membangun gedung mewah dengan spa, fitness center, dan kolam renang demi kesenangan sendiri.

Di mata dunia, Indonesia adalah negara paling buruk dalam perlindungan warganya di luar negeri. Sekadar perbandingan, ketika buruh migran Filipina dideportasi dari Malaysia tahun 2002 dan seorang di antaranya dilecehkan secara seksual, Presiden Filipina datang ke Malaysia, menjemput mereka, dan mempersoalkan pelecehan yang menimpa warganya. Tindakan tegas itu memaksa Mahathir meminta maaf secara publik kepada pemerintah dan bangsa Filipina. Buruh migran Filipina di Malaysia hanya 6 persen, tetapi Filipina mampu memaksa Malaysia membuat memorandum of agreement (MOA). Dengan 85 persen PRT di Malaysia, Indonesia sama sekali tidak mampu memaksa Malaysia membuat nota kesepahaman (MOU) yang tingkatnya lebih rendah daripada MOA.

Malaysia akan terus bertindak sewenang-wenang kepada TKI karena di hadapan Malaysia, Pemerintah Indonesia sudah kehilangan harga diri. Harga diri itu sendiri fokusnya pertama- tama bukan pada sikap atau tindakan bangsa lain, melainkan pada sikap para pemimpin terhadap anak-anak bangsanya sendiri. Kalau pemimpin tidak menganggap satu nyawa warga berharga bagi bangsa, bagaimana mungkin bangsa lain menghargai kita.

Bisa dipahami kalau kemudian ada sekelompok warga Indonesia melakukan aksi melempar kotoran ke kantor Kedutaan Besar Malaysia. Sebab, melempar kotoran di kantor pemerintah dan DPR tiada guna lagi. Bagi mereka, devisa dan gedung mewah lebih berarti daripada harga diri. Akhir kata, sikap lunak Presiden SBY terhadap Malaysia di tengah memburuknya perlindungan TKI mengisyaratkan adanya persekongkolan antara Indonesia dan Malaysia agar sistem jual beli TKI tetap aman terkendali. Sekadar mengingatkan, bisnis jual beli TKI adalah bisnis besar sarat keuntungan yang melibatkan demikian banyak pihak, termasuk para anggota DPR dan pejabat tinggi hingga rendahan RI.


*Sri Palupi Direktur Ecosoc; Pernah Meneliti Masalah Buruh Migran Indonesia di Malaysia

0 comments:

Wednesday, September 8, 2010

Permasalahan Indonesia Malaysia.

1.
Ish ish ish.. Tak settle lagi?

2.
Semalam aku pergi menyerang page Say No To Malaysia. Saje je. Cari pasal. Boring betul semalam. Lagipun sambil memberi peringatan, boleh cari kawan baru..

3.
mulanya aku tak berniat pun nak serang. Sekadar nak perhati ja apa yang dorang hanginkan sangat pasal Malaysia ni.

4.
Then aku post la statement kat situ.

5.
1st Statement : Salam damai dari Malaysia.

6.
2nd Statement : Say Yes To Peace, Say Yes To Malaysia.

7.
tak lama lepas tu, ramai juga la add aku. Salah seorang nya Akhi Farras Mutawwakil. Aku tak pasti nak approve atau tidak pada mulanya. Tapi memikirkan tentang faedah yang boleh aku manfaatkan, aku approve je la.

8.
Farras Mutawakkil > salam damai kembali dari INDONESIA, eh kenalan dong!!!!,,,,

9.
Aku > Salam damai.. Kamu dari indonesia ya? Beritahu mereka.. Ini semua satu permainan yahudi untuk memecah belahkan umat islam antara indonesia dan malaysia.. ^_^

10.
Farras Mutawakkil >
ya ya saya setuju, saya setuju, saya juga tidak mau perang dengan malaysia, karena saya yakin masih banyak orang- orang yang sholat di sana

11.
Aku > Boleh ana tahu mengapa warga indonesia benci kepada Malaysia?

12.
Farras Mutawwakkil > tidak seluruh warga indonesia benci kepada warga malaysia, saya pun tidak tau, saya santri sekolah ''boarding'', ketika saya kembali ke rumah, saya bingung kenapa RI-Malaysia berselisih,,,,,,,

13.
Aku > Ya, boleh kamu tanyakan kepada mereka? Ana sekarang cuba untuk membuat kajian tentang permasalahan ini.

14.
Farras Mutawwakkil > yang saya ketahui, karena ada beberapa nelayan malaysia yang memasuki perairan indonesia, kemudian nelayan tersebut ''menyuap'' polisi perbatasan dengan 7.000 ringgit, tapi nelayan tersebut ditangkap, kemudian di pulangkan ke malaysia kembali.

15.
kedua, masalah perbatasan negara, yang malaysia mengambil daerah perbatasan indonesia, oleh karena itulah sebagian warga indonesia menyebutnya maling-sia

16.
ketiga, masalah yang sudah lama adalah budaya indonesia yang telah lama di
''copypaste'' oleh malaysia, seperti wayang, batik, musik tradisional, dll....


17.
aku bukan lah batak sangat dengan perbualan macam ni. Dah biasa sangat dah. Lagi lagi kat topixx.com , tapi cuba perhatikan kata katanya. tak solat? Kita nak perang? Bila masa ni?

18. Mari lah baca artikel dibawah ini mengenai persekongkolan Indo-Msia. Semoga beroleh manfaat dan penyelesaian dari artikel ini. Insha Allah.

Persekongkolan antara Malaysia Indonesia

[artikel nukilan Sri Palupi Direktur Ecosoc]

"Kita banyak mengecam Malaysia atas penganiayaan TKI. Padahal, Pemerintah Indonesia lebih kejam terhadap TKI. Malaysia melegalkan perbudakan demi membela kepentingan warga dan bangsanya sendiri. Sementara berhadapan dengan sistem perbudakan Malaysia, Pemerintah Indonesia justru membuat kebijakan yang mempermudah warganya diperdagangkan dan tidak hadir di saat TKI menghadapi masalah hingga kehilangan nyawa. Ironis bahwa saat TKI didorong memperbesar devisa, mengumpulkan uang receh negara tetangga dengan risiko kehilangan nyawa, para pejabat justru memperbesar korupsi dan DPR sibuk membangun gedung mewah dengan spa, fitness center, dan kolam renang demi kesenangan sendiri.

Di mata dunia, Indonesia adalah negara paling buruk dalam perlindungan warganya di luar negeri. Sekadar perbandingan, ketika buruh migran Filipina dideportasi dari Malaysia tahun 2002 dan seorang di antaranya dilecehkan secara seksual, Presiden Filipina datang ke Malaysia, menjemput mereka, dan mempersoalkan pelecehan yang menimpa warganya. Tindakan tegas itu memaksa Mahathir meminta maaf secara publik kepada pemerintah dan bangsa Filipina. Buruh migran Filipina di Malaysia hanya 6 persen, tetapi Filipina mampu memaksa Malaysia membuat memorandum of agreement (MOA). Dengan 85 persen PRT di Malaysia, Indonesia sama sekali tidak mampu memaksa Malaysia membuat nota kesepahaman (MOU) yang tingkatnya lebih rendah daripada MOA.

Malaysia akan terus bertindak sewenang-wenang kepada TKI karena di hadapan Malaysia, Pemerintah Indonesia sudah kehilangan harga diri. Harga diri itu sendiri fokusnya pertama- tama bukan pada sikap atau tindakan bangsa lain, melainkan pada sikap para pemimpin terhadap anak-anak bangsanya sendiri. Kalau pemimpin tidak menganggap satu nyawa warga berharga bagi bangsa, bagaimana mungkin bangsa lain menghargai kita.

Bisa dipahami kalau kemudian ada sekelompok warga Indonesia melakukan aksi melempar kotoran ke kantor Kedutaan Besar Malaysia. Sebab, melempar kotoran di kantor pemerintah dan DPR tiada guna lagi. Bagi mereka, devisa dan gedung mewah lebih berarti daripada harga diri. Akhir kata, sikap lunak Presiden SBY terhadap Malaysia di tengah memburuknya perlindungan TKI mengisyaratkan adanya persekongkolan antara Indonesia dan Malaysia agar sistem jual beli TKI tetap aman terkendali. Sekadar mengingatkan, bisnis jual beli TKI adalah bisnis besar sarat keuntungan yang melibatkan demikian banyak pihak, termasuk para anggota DPR dan pejabat tinggi hingga rendahan RI.


*Sri Palupi Direktur Ecosoc; Pernah Meneliti Masalah Buruh Migran Indonesia di Malaysia

No comments:

Post a Comment

Thou art here to read and think and comprehend and relate and smile!!

iqra'.. Bismi Rabb.. Umat islam kini bagai buih dilautan.. Dilanda ombak ia hilang. Ditiup angin ia pecah..